chapter 7 -Papa

3.8K 250 2
                                    

"Sel kanker sudah mulai menyebar. Dek Lunara harus memulai pengobatan sebelum semua gejalanya semakin parah."

Lunara mengangguk dalam kebisuan mendengar suara dokter Benyamin yang mengungkapkan hasil check upnya. Pengobatan kanker tidaklah murah. Dan orangtua mereka bukanlah orang kaya. Jujur, Lunara tak ingin memperpanjang hidup kalau hanya memperpanjang penderitaan orangtua mereka.

"Kami akan mendiskusikannya dengan orangtua." Ujar Lunara sambil mengangguk pada dokter dan meninggalkan ruangannya. Surya mengekor dengan pundak terkulai. Dia tidak pernah merasa begitu lemah karena tak dapat melakukan apapun.

"Surya, ayo pulang."

***

Check up yang dilakukan Lunara berlangsung cukup lama. Saat sampai di rumah, orangtuanya telah menunggu di ruang tamu.

"Pa, Ma, sudah pulang?" Ujar Surya sambil menggandeng Lunara mendekati papa dan mamanya.

"Dokter Benyamin menelepon kami dan kami sudah membuat keputusan."

Lunara duduk diantara orangtuanya. Surya menjejalinya segelas air.

"Keputusan apa...?"

Mama membelai kepala Lunara lembut. "APa kamu mengenal Alexander Callisto, Luna?"

"Hm.. pengusaha muda kaya yang tinggal di Jerman itu? Teman Mama dan Papa kan yang tahun lalu kemari?"

"Kami akan mengatur pertemuanmu dengannya, Lunara sayang.."

"Kenapa?"

Papa mendesah pelan, sebelum turut membelai pundakku lembut. "Karena dia adalah ayah kandungmu."

***
Lunara pov

Kami berdua duduk dalam situasi canggung di sebuah ruangan privat restoran bintang lima ternama.

Lelaki itu menatapku tanpa berkedip. Dia memang Alexander Callisto yang sering kulihat di koran atau televisi, pakaiannya mewah, arloginya terlihat mahal dan aroma parfumnya mengisi tenggorokanku. Nafasku tercekat saat sadar dia adalah ayah biologisku.

Tapi, semenjak banyak hal aneh yang terjadi , aku tak terlalu terkejut.

"Aku akan mengambil kembali hak asuhmu dari Papa dan Mama-mu." Ujar Alexander dengan nada sendu, dia memberiku tatapan yang tak kumengerti.

"Kenapa?"

"Aku akan menuntaskan tugasku sebagai Ayah biologismu."

Lunara mengangguk. Tapi sebersit rasa penasaran menggelitik hatinya. "Apakah aku anak yang tidak kau dan ibuku inginkan?" Ujarnya dengan suara mencicit.

"Tidak, Lunara. Aku dan istriku sangat menginginkan keberadaanmu. Kau putri kami yang sah."

"I-istri?? Bukankah kau belum menikah?"

Alexander menelengkan kepalanya, lalu terbahak. "Kau tidak berpikir kami 'melakukannya' by accident, kan?" Dia tersenyum, oh, Lunara merasa jadi orang paling beruntung karena memiliki Ayah super tampan.

Lunara menelan ludah. "Lalu.. jangan bilang ini seperti yang kupikirkan..."

"Ya, aku tak tahu apa yang kaupikirkan. Tapi pernikahan ini memang dirahasiakan dari orangtuaku dan orangtua ibumu."

"Jadi...."

"Ya, haha. Kami kawin lari."

ok. Lunara tidak bisa berkata apa -apa. Ayahnya memang agak berbeda....

***
alexander pov

Wajahnya kukenali dalam sekali tatap. DIa mewarisi mata coklat Marika dan tatapanku yang tajam. Dia cantik dan manis seperti ibunya.

One Last Wish (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang