PART 2 (MY LOVE)

5.2K 268 8
                                    

AliPOV

Jadi mereka yang disebut-sebut 'primadona' kampus? Dilihat dari penampilan, kelakuan dan juga tatapan mereka, sudah bisa di tebak kalau mereka sangat suka merendahkan seseorang. Apakah setiap orang kaya seperti itu?? Entahlah.

Kini aku sedang berada di basecamp, tempat perkumpulan anak rohis. 2 hari yang lalu, aku sudah menyuruh Reno untuk mengabarkan pada panitia bahwa hari ini akan di adakan rapat. Aku melihat kesekelilingku, ternyata sudah lengkap.

"Assalamu'alaikum wr.wb!" Salamku membuka rapat siang ini.

"Wa'alaikumsalam wr.wb!" Jawab semua panita serempak.

"Baiklah, sebelum kita mulai rapat siang ini, saya mau mengucapkan terima kasih untuk semua panitia yang sudah hadir. Saya mengadakan rapat ini, untuk menanyakan sudah berapa persen persiapan kita menjelang hari H!" Kataku formal.

Aku memang mengharuskan kepada semuanya untuk berbicara formal ketika diadakan rapat. Supaya terlihat lebih sopan.

"Pertama, saya mau bertanya pada Sie, Acara! Apa kendala kalian selama ini?"

"Alhamdulillah tidak ada, Li! Semuanya sudah hampir selesai temasuk rundown nya juga!" Jawab Lisa, koordinator Sie. Acara.

"Alat-alat seperti mic, sound dan sebagainya??"

"Sudah Li! Aku udah confirmasi ke Sie. Perlengkapan!" Jawab Lisa lagi.

"Baiklah kalau begitu. Untuk Sie. Perlengkapan! Apa kendala kalian?"

Reno, koordinator Sie. Perlengkapan pun menjawab pertanyaanku dengan baik. Begitu juga dengan Sie. yang lain. Aku cukup puas dengan kerjasama mereka yang ikut membantu menjalakan acara Bakti Sosial di panti asuhan.

Setiap tahunnya, organisasi Rohis selalu mengadakan Bakti Sosial di macam-macam panti. Terkadang sampai di luar kota juga. Untuk tahun ini, kami melakukannya di panti "HASANAH" yang letaknya cukup terpencil, jauh dari keramaian kota.

"Baik. Saya rasa cukup rapat kali ini. Terima kasih atas kerjasama dan kerjakeras kalian untuk mensukseskan acara ini. Wassalamu'alaikum wr.wb!"

"Wa'alaikumsalam wr.wb!"

Tak terasa, rapat yang dilakukan sejak pukul 2 siang, ternyata baru selesai pukul 5 sore. Ini rapat terakhir sebelum hari H dilaksanakan. 3 hari dari sekarang. Hari ini aku memang punya jadwal satu mata kuliah saja. Aku bereskan buku-buku dan kertas-kertas yang selalu aku sediakan setiap rapat. Memasukkan ke dalam tas selempang hitamku yang biasa.

"Ali!"

Aku yang akan berjalan ke arah pintu basecamp, terpaksa menghentikan langkahku. Aku menoleh.

"Kamu mau langsung pulang Li?" Tanya Indah, gadis berjilbab salah satu anggota rohis.

"Iya!" Jawabku singkat!

"Emm.. aku boleh bareng Li? Hari udah mulai gelap nih! Mobilku lagi dibengkel sejak kemarin!"

Ahh. Apakah itu hanya alasannya saja yang ingin pulang bersama denganku? Semua anggota rohis tahu kalau Indah menyukaiku sejak dulu. Tapi sungguh! Meskipun ia berjilbab, tapi kelakuannya benar-benar sedikit centil. Aku saja sangat risih jika dekat dengan perempuan, apalagi perempuan seperti itu?

"Maaf! Gue harus mampir ke suatu tempat! Membeli pesanan Ibu!"

Bohong! Yah. Ini salah satu kebiasaanku jika ada cewek yang mau bareng sama aku. Aku sok alim?? Tidak! Aku merasa jika biasa saja seperti laki-laki lain. Hanya saja aku sedang malas berurusan dengan yang namanya wanita.

My LoveWhere stories live. Discover now