Love(Hate) In jeju

who he's?

haihaihai aku dateng nih dengan main cast baru (buat namjanya). I hope you're enjoy read my story. :)

Main cast: Yook Sungjae, Lee Haera

Hamdeok adalah salah satu pantai terindah di Jejudo, Korea Selatan. Terletak 14 km sebelah timur dari Kota Jeju, Hamdeok Beach terkenal dengan pantainya yang jernih dan dangkal. Hamdeok begitu menarik bagi banyak keluarga selama liburan musim panas. Pantai ini menawarkan pemandangan yang hebat dengan air zamrud biru, sebuah jembatan melengkung di atas hi basal hitam dan mercusuar merah. Selain itu, perahu bermotor, ski air, dan banana boat. Hamdeok adalah pulau tenang yang terlindung dari angin oleh puncak Seoubong sehingga kedua sisi pantai cukup tenang meskipun terjadi perubahan arah angin. Ini menjadikannya sebagai tempat yang ideal untuk berlibur.

Di kota Jeju tepatnya Hamdeok beach pulalah seorang yeoja eigya yang lucu, manis, dan cantik lahir. Ia bernama Haera. Anak kedua dari keluarga Lee. Sang kakak yang berbeda 5 tahun dengan Haera, welcome dengan kehadiran Haera. Itu terlihat dari cara sang kakak yang selalu ada didekatnya. Bahkan, tak jarang saat Haera ngompol sang kakak menggantikan popoknya. Begitu jelas terlihat, bahwa sang kakak sangat menyayangi Haera.

Hamdeok beach, merupakan tempat kelahiran Haera. Dimana Haera pernah menjalani masa kanak-kanak. Sebelum Haera dan keluarga, pergi meninggalkan Hamdeok beach, rumah yang dulu menjadi tempat berteduhnya, dijadikannya villa pribadi keluarganya. Kehidupan Haera semakin lama semakin membaik. Itu dapat dilihat dari perusahaan orang tuanya yang sudah melebarkan sayapnya hingga ke negeri matahari terbit. Sang kakak pun sudah meraih impiannya untuk menjadi seorang hallyu star yang terkenal. Bahkan, mendunia. Namun, Haera merasa keluarga ini terlihat dingin dan kaku. Tak ada lagi kehangatan, tak ada lagi kegembiraan, tak ada lagi rumah yang penuh cinta. Semuanya telah berubah. Sekarang Haera telah lulus Sekolah. Haera berencana untuk pergi berlibur ke villa-nya yang berada di Jejudo, tempat kelahirannya. Haera berharap, ditempat kelahirannya ini, Haera mendapatkan seseorang yang akan selalu menemaninya. Suara sang kakak memang ada untuk Haera. Namun, raga sang kakak tidak ada untuknya. Begitu sulit baginya untuk menemui sang kakak. Bahkan, sebulan hanya sekali sang kakak hanya menemui Haera. Sedangkankan, orangtua Haera setahun sekali kembali kerumahnya. Haera hanya ditemani oleh Jung ahjumma dan para pekerja lain yang berada dirumahnya. Bagi Haera, kehidupannya ini tidak adil. Ok, Haera merupakan yeoja disegani saat masih sekolah. Karena Haera adalah anak dari seorang pengusaha terbesar di Korea. Jauh dilubuk hatinya ia meronta-ronta serta berteriak "Aku ingin mempunyai hidup normal. Mempunyai keluarga yang penuh kehangatan, cinta, dan kegembiraan adalah hal yang lebih berharga, dibandingkan apapun. Jika aku boleh memilih aku ingin terlahir dari keluarga sederhana. Mereka yang hidup dengan keadaan sederhana lebih terlihat gembira dan kedekatan antar orangtua dan anakpun terlihat hangat. Aku iri melihat keluarga yang seperti itu. Aku menginginkan itu. Aku sangat menginginkan itu." Yeoja cantik ini membutuhkan seseorang untuk membuat hidupnya kembali berwarna. Semoga di Jejudo ini Haera mendapatkan orang itu. Orang yang dapat menggoreskan tinta yang berwarna pada kertas putih. Karena, sejak Haera meninggalkan Jejudo kertas putih itu hanya tergores tinta hitam, dan itu membuat Haera merasa kalau hidup itu sangat membosankan.

HAERA POV

Kemarin adalah hari kelulusanku. Hah, senangnya. Akhirnya penantianku dari playgroup hingga SMA ini membawakan hasil yang memuaskan, aku senang dengan hasil dari jerih payahku ini. Kau tahu, untuk mendapatkan sebuah ijazah ini aku harus rela belajar siang malam. Bahkan, aku tidak pernah meluangkan waktu bermain. Terkadang aku merasa tertekan dengan sekolah. Namun, bila aku tidak mengerjakan tugas sekolah, apa yang harus ku lakukan untuk menghilangkan rasa bosanku. Ya, aku bosan dengan hidup ini. Bayangkan, Hidupku selalu dikelilingi oleh orang-orang berjas hitam dan berkacamata hitam. Mereka terlihat lebih seram dibandingkan seim-ku yang bermarga Kim. Ya, mereka adalah bodyguard appa-ku. hidupku benar-benar terlihat kaku. Banyak orang di kelasku yang segan berteman denganku. Hingga saat aku masuk di Sekolah Menengah Atas aku mengancam bodyguard yang berani menampakkan batang hidungnya di sekolahku. Sungguh, hidup dengan diawasi oleh orang itu tidaklah bebas. Dan setiap orang mempunyai hak untuk bebas. Namun, mereka tetap saja berada didekatku. Kalau sudah begini, rasanya aku ingin membentak appa-ku. ya, karena appa-ku lah yang menyuruh mereka berada didekatku. Aku benar-benar tidak mempunyai teman. Hanya oppa-lah yang dapat menjadi temanku.