Aku tak sempat menyembuhkan penyakit mu, apakah disana kau merasa bahagia? Kau tau rumah tanpamu bagaikan bagunan tanpa penopang. Hancur, sekarang tidak ada pagi dengan omelan kak El.
Sekarang aku bangun sendiri, memasak sendiri, bekerja sendiri semua serba sendiri. Tak ada seorang pun disamping ku, jika ada kehidupan kedua aku berharap kau tetap menjadi saudaraku.
Aku tidak tau apa yang terjadi pada rumah itu sekarang, tapi kuharap rumah itu tetap terurus, memangnya kau tidak lelah tidur selama 6 tahun lamanya? Seandainya kau kembali hidup aku akan membuatmu sebahagia mungkin.
Walau dengan identitas yang berbeda aku tak kan berubah meski dengan wujud yang berbeda pun aku akan terus berada bersamamu, selalu, baiklah aku akan pulang, sampai jumpa di lain waktu. " ia berbicara panjang lebar dengan tumpukan tanah.
Air matanya terus menetes bahkan saat ia telah keluar dari area pemakaman. Selang beberapa menit akhirnya air mata itu berhenti menetes. Ia mengendarai mobil nya hingga ia sampai pada suatu tempat. Begitu banyak pedagang yang berjualan aneka macam makanan dan minuman.
Ais memarkirkan kendaraannya terlebih dahulu. Saat ia turun tiba-tiba saja ia didatangi oleh seekor kucing putih. Kucing itu mengeong dan terus mendekat kepadanya.
Akhirnya Ais mengangkat kucing itu. Saat ia lihat ternyata ada kalung pada leher kucing itu yang bertuliskan "cio."
Ais berkata "apakah ini adalah namamu? " kucing itu membalas dengan mengeong.
Ais pun membawa kucing itu pada gendongan nya. Saat ia melihat-lihat makanan ia tanpa sengaja melihat seorang anak laki-laki yang seperti mencari sesuatu.
Ais menghampiri anak itu dan bertanya. "apa kamu sedang mencari sesuatu? "
Mata anak itu berkaca-kaca. "Aku sedang mencari kucingku yang baru saja hilang. "
Saat anak itu menatap wajahnya sungguh ia sangat mirip dengan kakak keduanya. Seperti duplikat Taufan.
"Apakah kucing ini yang kau maksud? " tanya Ais sembari menunjukkan kucing yang ia maksud pada anak itu.
Anak itu terlihat sangat senang ia mengangguk senang. "B-benar ini kucing ku! " ucapnya yang lalu langsung memeluk kucing yang bernama cio itu.
"Oh ya dimana orang tua mu? " tanya Ais pada anak itu.
"Ibu ku meninggal saat melahirkan ku, ayah ku pergi ke luar negri dan mempunyai keluarga baru. "
"Kau tinggal sendirian? "
Anak itu mengangguk.
Ais kembali bertanya "siapa namamu? Dan berapa umurmu? "
"Namaku Sabiru! Hari ini aku berumur 13 tahun! " seru anak itu atau bisa kita sebut Sabiru.
Ais sangat tertegun anak sekecil itu harus hidup sendiri. "13 tahun dan kau tinggal sendiri?"
Sabiru menjawab "tidak! Tinggal dengan kucing ku, cioo. "
Ais kembali diam. Sabiru ini terlalu mirip dengan kakaknya. Sifat, wajah, penampilan. Semua sangat mirip.
Sabiru dan Ais duduk di kursi umum. Berbincang-bincang santai. "Ah iya! Kakak ini dokter ya? "
"Iya saya dokter, ada apa? "
Sabiru menjawab. "Cara menyembuhkan penyakit leukemia itu bagaimana kak? "
Ais terdiam sejenak. "Untuk apa? "
"Sebenarnya aku mengidap penyakit leukimia, aku bingung apa yang harus aku lakukan. " ucap Sabiru.
Kakaknya Taufan tiada karena penyakit yang ia pendam. Taufan tidak pernah mengungkapkan jika dia mempunyai penyakit tersebut.
Ia tahu Tuhan membawakan Taufan kembali untuknya. Namun dengan identitas yang berbeda. Kali ini ia tidak akan mengulangi kesalahan yang serupa. "Melakukan kemoterapi. " ujar Ais.
"Apakah itu mahal? " tanya Sabiru.
Ais menjawab. "Tentu biayanya bisa sampai berjuta-juta. "
Wajah Sabiru menjadi murung. "Tabunganku sepertinya tidak akan cukup. "
Ais tersenyum tipis. "Jangan khawatir mulai sekarang kamu akan menjadi adikku. "
Irisnya nampak berbinar. "Apakah benar!? "
"Tentu." Ujar Ais sembari merentangkan kedua tangannya.
Sabiru langsung memeluk Ais sangat-sangat erat. "Aku ngga pernah nyangka bakal jadi adik seorang dokter! " ucap Sabiru dengan mata yang berkaca-kaca.
"Aku juga tidak akan pernah menyangka akan menjadi kakak dari seorang anak yang hebat sepertimu. " ujar Ais lembut.
Sabiru berucap. "Aku berjanji tidak akan mengecewakan kakak! "
Kata-kata yang familiar di telinga Ais. Ia seperti pernah mendengar kata-kata yang serupa.
"Aku berjanji tidak akan mengecewakanmu adikku! "
Kata-kata Sabiru persis dengan apa yang dulu Taufan ucapkan pada dirinya.
Ais bahagia mendapatkan adik yang sangat-sangat mirip dengan mendiang kakaknya. Ahh itu bagaikan kebahagiaan yang sangat berharga. Tuhan langsung mengabulkan permintaannya.
-The end-
YOU ARE READING
Swapping. [END]
Fantasy"t-tunggu, kalian kenapa!?" -blaze "hm?" -taufan "ya??" -ais menceritakan tentang duo biru yang bertukar kepribadian, yang membuat satu rumah penuh dengan kericuhan, diduga penyebab utamanya adalah ramuan solar yang gagal. - bl? Ship? Maybe, maybe y...
extra chap
Start from the beginning
![Swapping. [END]](https://img.wattpad.com/cover/387006640-64-k512912.jpg)