SELESAI

474 25 5
                                        

Pagi ini Taufan ada kerja kelompok bersama temannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi ini Taufan ada kerja kelompok bersama temannya. Taufan memutuskan untuk pulang dengan naik bus. Ia merasa naik bus akan lebih cepat. Kebetulan rumah temannya itu dekat dengan halte.

Bus yang Taufan tumpangi sepertinya sedang sepi. hanya ada setidaknya 6-7 orang. Tapi entah mengapa ada hal yang membuat Taufan merasa gelisah.

Saat ini Taufan sedang mendengarkan musik di earphonenya. Walau seperti itu Taufan masih bisa mendengar jelas orang-orang yang sedang berbicara satu sama lain.

Ia masih berusaha santai walau ada hal yang menurutnya tidak mengenakan. Ia tak tau apa hal itu. Sangat susah untuk membuatnya tenang. Tetap perasaan gelisah dan menjanggal masih ada dalam benaknya.

Taufan yang sedang asyik mendengarkan musik saat ditengah perjalanan sopir bus berucap "REMNYA BLONG! "

Sontak seisi bus langsung menjadi heboh. Semuanya kebingungan dan juga panik. Begitu juga dengan Taufan ia tak tau harus berbuat apa.

Tiba-tiba saja ada sebuah truk yang melaju dengan kecepatan yang tidak umum. Sopir sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghindar tapi tak berhasil juga.

Taufan sedikit panik dengan keadaan bus. Ia bingung dengan apa yang harus ia lakukan sampai.

BRAK!

Bus itu menabrak truk yang melaju. Para warga keluar dari rumah. Ada yang berteriak histeris. Ada juga yang panik untuk menelfon ambulans. Ada juga yang hanya memotretnya. Ada pun yang hanya melihat tanpa berbuat apa-apa.

Fang teman sekelas Taufan dan kedua kembarannya tak sengaja lewat disana. Fang menghampiri keramaian yang berada ditengah jalan itu. Ia terkejut ketika melihat Taufan berada di dalam bus itu.

Fang Kieran DiaskaraAge:18Hobby:tebar pesona, 11/12 sama Solar gesLike:donat wortel, atau apapun yang berbau wortelDislike:kalah war beli sesuatu yang berbau wortel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Fang Kieran Diaskara
Age:18
Hobby:tebar pesona, 11/12 sama Solar ges
Like:donat wortel, atau apapun yang berbau wortel
Dislike:kalah war beli sesuatu yang berbau wortel

Ia yang sedang memakan donat wortel kesukaannya langsung dibuat termangu dengan apa yang ia lihat. Ia bergegas menelfon teman sekelasnya yaitu Halilintar.

"Woi lin! "

"Ha? "

"Adek lo!! "

"Adek gw? "

"Iya! T-taufan, kecelakaan lin! "

"Serius lo Fang! "

"Sumpah lin, beneran ga boong, ini adek lo lagi diangkut ma ambulans ini! "

"Lo dimana?! "

Tuutt

Panggilan dimatikan sepihak oleh Fang. Halilintar berdecak sebal. Sekarang ia sangat panik. Hanya Taufan yang ada di pikirannya. Sampai ada pesan dihandphonenya.

Halilintar memanggil seluruh penghuni rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Halilintar memanggil seluruh penghuni rumah. Ia berkata jika Taufan mengalami kecelakaan. Semuanya kaget mendengar kabar dari Halilintar.

Halilintar menaiki mobilnya disertai dengan Gempa, Blaze. Alasannya Halilintar tidak mengajak semua adiknya karena dua hal. Ketiga adik bungsunya itu tidak bisa melihat Taufan terluka sedikitpun. Dan kedua jika semuanya ikut tidak ada yang menjaga rumah mereka.

Semua yang berada disana merasa takut, Gelisah dll perasaan mereka campur aduk. Blaze merasa tidak bisa menepati janjinya. Ia merasa sangat kecewa dengan dirinya sendiri.

Gempa dia masih belum meminta maaf pada Taufan atas perbuatannya. Rasa menyesal lah yang berada pada diri Gempa.

Saat berada dirumah sakit itu. Halilintar mencari kamar adiknya. Dalam hati Halilintar berkata 'landak ungu rese! Minimal kasi tau kek kamar inapnya'

Mereka sampai di kamar VIP paling pojok dan ternyata terdapat Taufan yang terbaring disana. Gempa merasa sangat lemas. Halilintar ia tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Blaze ia masih teringat dengan janjinya kemarin malam.

Disela keheningan itu Fang membuka suara "lin... adek lo kena amnesia dia bakal lupa sama dirinya sendiri begitu juga sama kalian. Dan kata dokter Taufan bakal jadi sedikit pelupa. Dia mungkin jadi lebih sensitif dari sebelumnya. Jadi jaga Taufan baik-baik" ucap Fang.

Halilintar berseringai kecil "lo ngomong kaya gitu ga cocok anjg" kekeh Halilintar diakhir kalimat.

Fang memanglingkan wajahnya malu "bacot"

"Fang kenapa kakak belum bangun? " tanya Gempa pada Fang.

Fang melirik Gempa lalu kembali berucap "gue lupa bilang kalau, Taufan koma. Mungkin dia bakal sadar sekitar 3-7 harian atau lebih"

"Ouh makasih Fang"

"Hahaha santai kalii"

4 hari kemudian . . .

Di sebuah kamar yang bernomor 130 ada remaja yang terbaring tak berdaya. Dengan perban dikepala dan beberapa bagian lainnya. Ada juga saudaranya yang sedang menjaga remaja itu.

"Hm~ hmm~ " senandung kecil remaja bernetra zamrud── Thorn.

Ia sedang membersihkan nakas di kamar inap Taufan, dan Thorn bukan sendiri. Ia bersama dengan Ais dan Blaze.

Saudara mereka yang lain sedang membeli makan siang untuk mereka.

Dan saat Thorn membersihkan vas bunga didekat Taufan. Pandangan Thorn teralihkan. Ia melihat tangan kakak keduanya yang sedikit bergerak. iya bergerak Thorn bukan salah lihat.

Saat ia memastikan lagi mata yang awalnya terpejam sedikit terbuka perlahan-lahan.

Tangan Thorn gemetar. Yang awalnya memegang sebuah saputangan tiba-tiba saputangan itu terjatuh dari tangannya.

Ais dan Blaze merasa sedikit bingung dengan prilaku adiknya itu. Saat mereka sudah berada di samping Thorn. Mata Taufan terbuka sempurna.

Taufan menatap bingung orang yang berada didepan matanya. Tanpa sadar ia mengeluarkan sebuah kalimat "siapa aku? Dan juga siapa kalian? "

-SELESAI-

Swapping. [END]Where stories live. Discover now