Dua mahasiswa tampan itu melaju meninggalkan kampus, angin pagi memutar rambut Jaeyun, sementara Heeseung tersenyum samar di balik helmnya.

Fakultas Seni

"Permisi, Mrs..."
Suara lembut namun bersalah terdengar dari pintu kelas.

"JUNGWON! INI BUKAN PERTAMA KALI YA!"
Mrs. Retta menggebrak meja, membuat beberapa mahasiswa menahan tawa.

"Aduh, Mrs... maaf beneran. Gue mksdnya aku cuma telat dikit."
"Jangan pikir Mrs nggak tau kamu sering kabur dari kelas saya!"

"..."

"Masuk, dan nanti temui Mrs di ruangan."

Jungwon masuk dengan wajah datar, sementara dari belakang terdengar tawa tertahan milik Sunoo.

"DIEM, LU, SUNOO."
pelaku hanya terkekeh

Setelah kelas selesai, Jungwon sudah dibawa Mrs.Retta
Sunoo langsung berdiri.
"Gue ke kantin duluan, deh. Laper banget."

Kantin kampus sedang ramai-ramainya.
Sunoo melambai ke arah beberapa teman yang sudah lebih dulu duduk: Jay, Heeseung, dan Sunghoon.

"Kalian pesen apa?" tanya Sunoo.
"Gue nggak tau, yang pesen kak Hee," jawab Jay santai.
"Menunya dikit banget," tambah Heeseung.

"Kak Hoon belum pesen? Ayo bareng! apa mau aku ambilin aja?"
Sunghoon mengangguk pelan. "breng aja."

Beberapa menit kemudian, mereka kembali dengan nampan masing-masing.

"Wonnie mana?" tanya Jaeyun yang baru datang bersama Heeseung.
"Di ruang Mrs. Retta, kena lagi," jawab Sunoo sambil menyeruput jus.

Jay mendengus. "Dia nggak kapok, ya."
Sunoo mengangkat bahu. "Udah kebiasaan."

Tak lama, Heeseung menatap jam tangannya. "Gue duluan, dosen killer masuk."
"Gue juga," sahut Jay.
Mereka berdua pergi tidak lupa salam kedipan pada kekasihnya Jaeyun.
Jaeyun hanya tersenyum
"Gue bentar lagi kelas juga. Sun, Wonni gimana? Gue makin penasaran deh," ucap Jaeyun.
"Tenang, nanti gue mampir ke ruangan Mrs. Retta."

Sunghoon berdiri setelah itu. "Gue duluan, ada urusan."
"Model kampus sibuk, emang," goda Sunoo pelan. Sunghoon hanya melirik sebelum pergi.

Beberapa menit kemudian...

"Sun, ayo ke ruangan Mrs. Retta. Gue nggak tenang."
"Iya, ayo."

Keduanya melangkah menuju ruangan dosen itu.

"Permisi, Mrs."
"Ah, Sunoo-shi. Cari temanmu, ya?"
"Iya, Mrs."

"Dia di perpustakaan, sedang beres-beres buku. Jemputlah, ya."

Keduanya mengangguk sopan dan segera pergi.

Perpustakaan

Ruangannya tenang, penuh cahaya lembut dari jendela besar. Di sana, terlihat Jungwon sedang memindahkan tumpukan buku ke rak tinggi.

"Wonnie~~, gimana hukumannya?" ejek Sunoo sambil bersandar di pintu.
"Jangan bangkitin hati iblisku, Sonuu."
Sunoo ngakak.

"Won, udah lah, nggak sopan tau kalo kabur terus dari kelas Mrs. Retta," celetuk Jaeyun yang ikut datang.
"gue cuma bosan."
"Udah, ayo makan. gue belum makan dari tadi gara gara hukuman sialan ini."

"Pergi aja, gue ada kelas. Titip susu buat gue nanti, ya."

"OKEE BULE"

Jaeyun akhirnya pergi, meninggalkan Sunoo dan Jungwon.

Kantin sudah lebih sepi saat mereka akhirnya makan.
"Lu mau makan apa, Won?"
"Serah."
"..."

Setelah mengambil makanan asal-asalan, mereka duduk di sudut ruangan.

"Sun, tadi gue liat kak Jay di lorong, tapi rasanya dia kayak nggak suka liat gue deh," gumam Jungwon pelan.
Sunoo menatapnya datar. "Kadang kalau kita suka sama seseorang, kita jadi ngerasa nggak cukup."

"Gimana ya... Kak Jay tuh terlalu sempurna. Kayak nggak mungkin buat digapai."
"Benerin dulu rasa minder lo itu."
"Iya, iya. Usaha bro." Jungwon tersenyum kecil.

"Tapi Sun..." suaranya melemah, "...kayaknya kak Jay punya pacar. Gue sempet liat wallpaper HP-nya, ada cewek..."

"Serius?"
"Iya."

"Hmm, bisa jadi. Tapi jangan nebak dulu. Nanti kita cari tau."
Jungwon menghela napas panjang. "Kenapa kisah cinta gue selalu begini sih? Gue pengen dapet yang kayak kak Heeseung, yang sayang banget sama Jaeyun."
Sunoo terkekeh. "Liat nanti deh, Won."











to be continued....

Aku baru pertama kali jadi tes dlu... udh revisi semoga tambah suka !!

Too LateWhere stories live. Discover now