Part 3

10.5K 660 14
                                    

Warning: typo(s) bertebaran!

Part 3

Hari guru, hari di mana murid memberikan hadiah untuk guru favoritnya. Ada yang memberikan hadiah bunga, makanan, dan lain-lain. Kali ini, seluruh siswa Harapan Jaya tentunya kelas X Pariwisata 1 sudah mempersiapkan hadiah yang menarik untuk guru yang akan mereka berikan.

Sarah sudah membeli bunga mawar merah, di tengah tangkainya dihiasi boneka teddy yang lucu. Bunga tersebut akan diberikan buat Fathan. Walaupun Pak Fathan agak kejam, sinis, dan menyebalkan, tetapi hati Sarah tidak akan pernah tertutup oleh cintanya Fathan.

"Cantik, Sar, bunganya, beli di mana?" Celutuk Ucha sambil memegang mawar merah milik Sarah.

"Beli di toko bunga, lah."

Ucha menjitak kepala Sarah dengan gemas, sedangkan Sarah langsung mengaduh kesakitan karena kepalanya dijitak dengan sadis oleh Sarah.

"Argh, sakit tahu!"

Ucha hanya tersenyum tanpa dosa melihat Sarah kesakitan.

"Oh, iya, Sar, banyak loh yang ngasih Pak Fathan bunga."

"Serius? Banyak banget ya, Cha?"

Ucha hanya mengangguk, bagi Ucha, melihat Sarah patah hati karena Pak Fathan-nya adalah hiburan tersendiri baginya.

"Iya, Sar. Mau aku temani lihat gak?"

Sarah mengangguk, lantas keduanya pun keluar dari kelas menuju ruang guru yang ramai di kelilingi oleh murid-murid.

Di depan ruang guru itu, banyak sekali murid yang mengelilingi Pak Fathan dengan modus memberikan hadiah karena hari guru. Ada yang minta groovie bareng Fathan, bahkan ada yang terang-terangan minta nomor handphone Fathan!

Suasana tiba-tiba menjadi panas. Melihat hal itu, Sarah langsung dilanda rasa cemburu yang kentara. Tapi, buat apa dia cemburu? Toh, dia sama nasibnya dengan gadis-gadis yang mengelilingi Pak Fathan, Sarah dan mereka hanya sebatas murid dan penggemarnya Fathan.

"Jadi gimana?"

Ucha mengernyit bingung, "gimana apanya?"

"Nasib bunga ini. Bunganya lebih baik dibuang atau di...."

"Dikasih sama Pak Fathan dong, ngapain dibuang. Rugi banget." Ucha menimpali.

Sarah mengangguk setuju, lagipula kalau bunganya dibuang, kan sayang sekali.

Sarah melangkah lebar ke arah Fathan. Murid di sana juga tidak lagi mengelilingi Fathan karena Fathan mengusir muridnya dengan cara halus. Karena, beliau sangat risih bila dikelilingi para muridnya yang mencari perhatian padanya.

"Hallo, Pak." Sapa Sarah saat dia sudah tepat berada dihadapan Fathan. Sedangkan Ucha menatap keduanya di samping pohon yang letaknya tak jauh dari Fathan dan Sarah.

Fathan mengerutkan dahinya, "ya, kenapa?"

Sarah tersenyum manis, lalu ia menyodorkan bunga mawar merah itu pada Fathan. Fathan menatap bunga itu dengan raut tanya. Seakan tahu arti tatapan Fathan, Sarah membuka suaranya.

My Charming Teacher (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang