Alexa's POV

Aku dituntun oleh 2 orang sahabat ku menuju satu tempat yang aku sendiri tak tau itu apa. Mereka menutup kedua mataku menggunakan sebuah kain berwarna hitam.

"Woi ini kalian ngapain sih. Takut gua!" ucapku tak ditanggapi oleh mereka.

Aku merasakan memasuki sesuatu ruangan yang dingin. 2 orang sahabatku yang tadi menuntun kesinipun telah hilang. Ku paksakan untuk membuka penutup mata ini. Ku lihat ada jalan yang meminta untuk ku lewati denga lilin di sisi kanan dan kirinya. Setiap dua langkah ku dapati mawar merah yang segar. Apa maksudnya ya? Setelah ku lewati jalan itu, ku temu bangku dengan proyektor yang menyala di depannya. Ku duduk di bangku itu.

Di proyektor itu telah muncul berbagai macam fotoku. Dari foto candid, aib, dan fotoku di instagram.walaupun sedikit bingung, aku masih memerhatikan layar itu tanpa suara. Setelah foto foto itu habis ada tulisan di layar itu "Alexa, be mine. Please?" dan seketika semua lampu menyala.

Kupandangi ruangan itu dan ternyata itu adalah Cafe Victoria yang biasa ku kunjungi dan sama sekali tiada orang disana.

"Alexa, be mine. Please?" suara yang familiar terdengar di telingaku. Ku putar badanku. Benar saja disana ada Dave.

"Dave? Are you sure? Ini semua lo yang bikin? Mana anak anak yang lain?" tanyaku mulai mendekatinya

"Gua disini" Lami dan Mark muncul dari balik pintu

"Gua juga" Chellin dan Sam muncul dari balik korden sambil berangkulan

"Kita juga" sekarang Nathan dan Delvo yang muncul

"Kalian semua sekongkol?" tanyaku tak percaya. Ku lihat Lami dan Mark tersenyum kepadaku dan Lami bersandar pada bahu Mark sambil menggandeng tangannya

"Gimana jawabannya?" tanya Dave lagi

Ku perhatikan lagi wajah Chellin. Dia tersenyum sambil mengangguk memberikan kode agar aku menerima Dave. "Ehmm.. Yeah, i'm yours" ucapku sambil menunduk dan tersenyum malu

Dave langsung memeluku erat sampai bau parfumenya tercium. "Cekrek" flash dari kamera langsung menyerbu kami. Aku masa bodokan hal itu. And i'm in relationship now

"Cieeeee"

"Peje bro"

"Ekhem.."

"Yailah pelukan mulu, dikira guling?"

"Hahahah"

"Ciee yang udah gak di gantung!"

Teriakan teman temanku memenuhi ruangan. Kami melepaskan pelukan dan foto berdua dengan 7 mawar ditanganku.

Setelah itu kami saling berfoto bersama dengan dslr Nathan. Aku berada di tengah, Lami dan Mark di Kanan ku, Chellin dan Sam di kiri Dave, Nathan di sebelah Sam, dan Delvo di sebelah Mark.

Chellin's POV

"Ga nyangka Dave bisa romantis ya?" ucapku saat melihat Alexa dan Dave suap suapan dan tertawa bersama

"Yang ada di sebelah lu kurang romantis apaan sih Lin?" tanya Sam

"Kalo lo kebanyakan isengnya"

"Terus gua harus panggil lo baby, babe, ayang, sayang, say or anything like that?" tanya Sam menatapku

"Najis, ya enggak gitu juga Sam. Be yourself. Kan gua cuman bilang Dave itu bisa romantis karna gua sering liat dia tuh orangnya gak serius" jelasku sambil menompang dagu

"Kalo mau di romantisin sama Nathan. Raja gombal dia mah"

"Apaan manggil gua!" teriak Nathan. Aku langsung tertawa melihat muka tablonya menengok ke arahku

"Gak jadi gak jadi. Sono lu! Ganggu orang pacaran aja" jawab Sam

"Yailah yang pacaran mah beda. Kayak ada lupanya gitu sama temen" ucap Nathan sinis

"Najis lo! Brisik banget. Gua jahit entar mulut lu!" Sam melempar kain pada Nathan

"Ngadu dota aja sini sama gua" tantang Nathan

"Ayok! Entar malam..-" aku langsung menjewer kupingnya mendengar nanti malam dia mau main

"Tidur! Jangan main!"

"Buahahahahahah dimarahin istri lu ya? Cian"

"Lo juga Nath!" balasku membuat semua orang tertawa

"Ehh udah napa jewernya. Berasa balik ke masa SD gua" jawab Sam

"Bodo"

--------
Yeyeyey Alexa udah gak digantung
Dave udah gak jones :v
Maaf kalo kurang memuaskan (?)
Vomments guys!!

Friendship or Friendshit (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang