Reuni di Istana Negara

69 3 1
                                    

Ini tentang mimpi besar kami, mimpi besar para penebar bibit-bibit keberkahan. Begitulah sepertinya sebutan untuk kami. Karena waktu di lepas, guru-guru kami berharap demikian. Bahkan ada baliho besar yg bertuliskan "Dari Ranah Minang Menebar Keberkahan KePenjuru Dunia" mengiringi kepergian kami.

Ini tentang mimpi besar kami, kami yang dulu tamat dari Sekolah Dasar yang tak mengerti apa-apa bahkan tak tau bagaimana caranya memberontak ketika dibawa ke sini, di kaki gunung yang sepi keramaian ini. Bahkan berdesas desus disini tempat jin buang anak.

Ini tentang mimpi besar kami, kami yang enam tahun di tempa sudah, enam tahun di tanamkan nilai-nilai kehidupan, enam tahun di lacut dengan kasih sayang, enam tahun yang... ahh iya.. enam tahun yang sangat manis. Bahkan dulu aku tidak sempat mengira berada di tengah orang-orang besar seperti mereka.

Ini tentang mimpi besar kami, kami yang di pundaknya sudah memikul harapan-harapan besar. Kami yang langkah kakinya gontai membawa amanah yang memberatkan. Kami yang membawa pesan untuk di sampaikan kepada umat yang kondisinya memiriskan. Kami yang anak tamatan sekolah dasar tadi susah mengerti banyak hal.

Ini tentang mimpi besar kami, teringat ketika seorang dari kami ngelantur kalau esok lusa kami akan bereuni ria di Istana Negara. Tapi Hey?, sepersekian detik terlihat tatapannya binar dan tampak meyakinkan yang lain. Dia sedang tidak bergurau..
Kami mantap mengangguk.
Yaa.. kami akan mewujudkannya.

Ini tentang mimpi besar kami, kami yang sekarang sudah tidak tau di mana jasad dari masing-masing kami. Namun kami tetap yakin, tetap yakin kepada masing-masing lainnya bahwa mimpi ini masih tersimpan utuh di dalam ingatan. Dan Masing-masing dari kami akan tetap mewujudkan mimpi ini dengan caranya masing-masing. Kami yakin itu.

Ini tentang mimpi besar kami, kami yang memiliki hak yang sama besarnya untuk bermimpi seperti yang lainnya. Kami yang bahkan sebenarnya jauh memiliki mimpi yang lebih besar lagi ketimbang bereuni ria di Istana Negara. Kami yang memiliki impian yang jauh melampaui ajal. Yaa.. kehidupan dan impian kami di pisahkan oleh garis kematian.

Ini tentang mimpi besar kami, tidak masalah jika tidak terwujud bereuni ria di Istana Negara. Namun kami tetap berDo'a agar kelak kami dapat dikumpulkan lagi disurgaNYA. Kami yang ternyata banyak mengecewakan dan masi belum pantas menjadi penebar keberkahan.

Setangkai Bunga MekarWhere stories live. Discover now