Di layar itu, terpampang thread panjang di platform X, bukan cuma nyinyiran, tapi juga thread yang seolah-olah tuh dibuat-buat menjatuhkan. Ada screenshoot, analisis ngawur, dan parahnya, nama lengkap Irene, nama restorannya, bahkan nama Karina juga ikut keseret.
"Ini loh, Bang," tunjuk Ryujin, suaranya serius banget. Wendy dan Moonbyul yang dari tadi santai pun langsung ngeddeket, ngelihat isi ponsel bareng.
"Njir... separah itu?" sahut Moonbyul, matanya nggak percaya sama apa yang dia lihat. Tangannya yang tadi pegang rokok pun turun pelan.
"Pada gak terima kalo Bang Seul sama Kak Irene," tambah Ryujin. Dia masih scroll pelan, nunjukin reply-reply ke postingan itu. Banyak banget yang bener-bener gak punya empati, asal ngetik, asal tuduh.
Seulgi diem. Tapi raut mukanya berubah drastis. Rahangnya mengeras, dan matanya keliatan tajem. Tangannya ngegenggam lututnya sendiri, tanda dia lagi nahan marah.
"Kak Irene gak main X kan, Gi?" tanya Wendy pelan, nyenggol lengan Seulgi buat ngeyakinin dia.
Seulgi ngangguk pelan, tapi matanya masih nempel ke layar ponsel Ryujin.
"Nggak, dia nggak main X. Tapi kayaknya... adeknya main."
"Adeknya? Siapa?"
"Ada, anak dkv. Namanya Karina."
Ngedenger itu, Ryujin langsung duduk lebih tegak, suaranya jadi serius. "Gue tau. Dia sering balesin komen di menfess. Dia aktif banget di X, sering bikin thread soal kesehariannya. Tapi... kadang juga suka nyamber isu-isu kampus."
Wendy mencelos pelan. "Lo pikir dia bakal ngasih tau Kak Irene soal ini semua?"
Seulgi diem beberapa detik. Matanya masih kelihatan penuh pikiran banget.
"Gue harap enggak."
Moonbyul ngeluarin rokok lagi dari bungkusnya sambil nyender. "Gue ngerti sih, lo gak mau Kak Irene tau. Tapi kalo udah nyebar sampe ke nama asli, restoran, keluarga, itu udah bahaya, Gi."
"Iya," sahut Seulgi pendek. "Makanya gue harus pastiin Karina gak nge-forward thread itu ke Irene."
Ryujin garuk-garuk belakang lehernya. "Lo yakin bisa, Bang? Maksud gue, Karina itu tipe yang... agak frontal juga ya. Dia bisa banget ngetag langsung akun-akun yang nyebar data itu."
Seulgi ngedesah pelan, akhirnya naruh ponselnya di pangkuan. "Gue bakal ngomong langsung ke dia."
"Sekarang?" Wendy angkat alis.
"Iya. Sebelum semua makin lepas kendali."
Wendy ngangguk pelan. "Kalo butuh bantuan... lo bilang aja ya."
Moonbyul nambah, "Iya, kita bisa bantu report akun-akun itu juga. Kak Irene gak ngapa-ngapain kok sampe digituin."
Seulgi berdiri. Genggaman di ponselnya makin kenceng. Kepalanya penuh, tapi niatnya jelas, dia harus jaga Irene, meskipun cewek itu mungkin belum sepenuhnya sadar seberapa berbahayanya dunia yang lagi nyerang dia diem diem.
"Gue cabut dulu ya," pamitnya Seulgi ke temen-temennya. Kali ini dia cuma mau nemuin satu orang, Karina.
.
.
.
.
.
katarinabluu
karina, bisa kita ketemu?
VOCÊ ESTÁ LENDO
sound bites •seulrene [END]
FanficSeulgi, si anak band dengan segala ke green flag annya bertemu dengan Irene, si independent woman pemilik restoran terkenal. genben lokal bahasa non baku
XII. menfess again
Começar do início
![sound bites •seulrene [END]](https://img.wattpad.com/cover/397955617-64-k538902.jpg)