ᴇɴᴊᴏʏ ᴛʜᴇ ʀᴇᴀᴅ!
[Naruto (Mid 20s) - A world Without Hinata]
"Nanadaime tidak ada di ruang kerjanya!"
"Lagi??" Shikamaru mendengus kesal. "Bukankah semakin intens akhir-akhir ini?"
Shikamaru berlari membuka lebar Ruang Hokage yang berantakan seperti biasa. Memastikan pemimpin satu itu tidak terkapar di balik tumpukan dokumen atau bersembunyi di balik meja. "Batalkan semua pertemuan! Jangan sampai orang-orang tahu pemimpin mereka hilang!"
⫹ ₐ wₒᵣιd wᵢₜₕₒᵤₜ ⫺
Sudah setahun sejak pertama kali Naruto menghilang, lenyap bagai di telan. Meski Yang Ketujuh bilang Gamabunta yang melakukan dengan teknik panggilan, Shikamaru tak bisa percaya. IQnya yang diatas 200 itu berkata ada sesuatu yang Naruto sembunyikan.
Kali kedua setelah Naruto menghilang, ia melihat Naruto ambruk seperti baru dijatuhkan. Tubuhnya bergetar seperti mengalami gangguan kecemasan. Menatap nanar ke depan sambil bersembunyi di balik meja, sedang bibirnya bergumam seperti sesuatu yang tidak mungkin. Ekspresinya seperti seseorang yang baru saja menerima tamparan.
Shikamaru tak tahu apa yang terjadi dan kenapa Naruto suka menghilang. Ia tidak bisa menganalis kapan dan dimana chakra Naruto tidak bisa dirasakan. Akan tetapi, ada satu pola yang Shikamaru temukan; semakin sering Naruto pergi, semakin lama pula ia kembali.
Cahaya putih muncul setelah seharian Shikamaru berdiri menghadang akses pintu. Tirai jendela sudah ia turunkan sejak malam datang. Firasatnya mengatakan Naruto akan muncul dengan cara aneh.
"Oh-o!? Shi-ka!!"
Pria nanas itu tidak kalah terkejutnya dengan Naruto yang muncul dari kilauan cahaya. Ia langsung menangkap gulungan yang di bawa Naruto. "Apa yang kau la-"
"Akhh-!!" Naruto merasakan lemas di seluruh tubuh. Dadanya yang terasa nyeri membuatnya semakin kesakitan. Melihat itu Shikamaru tidak bisa tinggal diam. Dia hendak memanggil bantuan namun Naruto hentikan. "Aku bisa mengatasi ini sendiri. Nanti... setelah aku stabil."
...
Di sebuah pub privat, Shikamaru dan Naruto berhadapan dengan serius. Naruto mulai menceritakan gulungan rahasia yang ia temukan pada sebuah ruangan yang hanya bisa di akses olehnya. Gulungan kosong yang menarik perhatian. Kemudian saat Naruto membuka sampai halaman tengah, tiba-tiba ia berdiri pada sebuah tempat berisi banyak portal kehidupan.
"Kau tahu itu teknik terlarang?"
"Aku tahu tapi tidak bisa menghentikannya." Naruto mengangkat salah satu sudut bibirnya, ia minum seteguk sebelum melanjutkan cerita. "Semua... di sana... sangat indah..."
Shikamaru mulai gelisah, "sebenarnya apa yang kau lihat?"
"Dimanapun kau berada kau tetap sama. Pemalas, tak punya ambisi, dan tak mau berurusan dengan hal-hal yang merepotkan, tapi malah terjebak denganku."
"Aku tidak merasa terjebak. Ini pilihanku, paham? Jadi jangan pernah sungkan."
"Pilihan ya..." Naruto mulai menimbang. "Apa menurutmu dunia yang berjalan seperti ini juga berkat pilihan Hinata?"
Dahi Shikamaru berkerut, alisnya naik sebelah dengan ekspresi bingung. 'Tiba-tiba Hinata?'
Sudah nyaris sepuluh tahun sejak ia mendengar nama Hinata disebutkan. Setelah perang usai, si Hyuga itu menghilang. Laporan bilang terjadi sebuah penculikan, tapi Shikamaru curiga itu hanya akal-akalan supaya pemilik byakugan tidak dimasukkan dalam daftar ninja pelarian.
"Aku..." suara Naruto bergetar ia sudah mencapai batas gelas minuman. "Aku lihat... kita hidup bersama. Dia selalu menemaniku... entah aku berhasil atau tidak... mau aku miskin atau punya banyak harta. Hinata... selalu ada di sisiku bahkan saat aku membelot dan bergabung dengan Akatsuki."
'Kau?? Membelot? Akatsuki?? Sejak kapan?'
ɴᴇxᴛ ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ?
STAI LEGGENDO
A World Without_
FanfictionSinopsis: Dalam keputusasaan yang mendalam, Hinata beregresi, kembali ke masa lalu. Saat berhasil mengubah takdir, ia sadar ada harga yang dibayar. Namun, ia berani mengambil resiko besar untuk mencegah tragedi di masa depan, dengan mengungsi ke bul...
