Prolog

3 3 0
                                        

Hera adalah anak biasa yang terlahir dari keluarga biasa. Kehidupan sehari-harinya juga biasa saja, seperti orang-orang pada umumnya. Saat anak-anak maka bermain, di sekolah belajar, dan ketika berkuliah maka ia mengejar IPK yang bagus, mencari kerja dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri. 

Ia juga menyayangi ayah, ibu dan kakak-kakaknya. Menurutnya kehidupan yang sederhana ini adalah kehidupan yang sempurna. Tapi tidak dengan kehidupan romansanya. Dari masa bersekolah dengan drama cinta monyetnya dan sampai ia dewasa sekarangpun belum ada satu orang yang bisa ia pertahankan karena ia memang tidak punya niatan lagi untuk punya kekasih lagi. Hera ingin menikmati masa sendirinya dengan melakukan hal-hal yang bosan.

Bekerja, lalu setiap pulang menyempatkan main dengan teman-temannya lalu pulang ke rumah orang tuanya di hari weekend.

Dan kebetulan 2 hari lagi Hera akan berulang tahun yang ke 24 tahun. Untung hari itu adalah weekend karena ia memang ingin merayakan hari spesialnya dengan keluarganya. Apalagi sekarang ia sudah punya keponakan dari kakak laki-lakinya yang sudah menikah dua tahun yang lalu.

Karena jam kerja sudah berakhir ia ingin ke toko mainan untuk dibelikan pada keponakan satu-satunya. Ia memilih naik kereta karena biasanya jam segini kereta tidak terlalu ramai. Ia memilih di gerbong campur karena lebih sepi, hanya ada beberapa orang. Karena letih Hera menutup matanya ingin istirahat sebentar.

Tuk!! Tuk!! Tuk!!

"SELENAA!! MAU SAMPAI KAPAN KAMU DI KAMAR TERUS?!" Hera kaget karena mendengar teriakan.

'Ini kan di kereta, siapa sih yang beri-' DEGー Hera kaget. Ini dimana? Kamar? Bukannya tadi dia ada di kereta ya? Apa ia pingsan di kereta lalu dibawa ke sini?

"SELENA!! BUKA PINTUNYA CEPAT!!" Teriak orang dibalik pintu kamar.

Dengan perasaan takut, panik, dan bingung Hera membuka pintunya. Aura seorang perempuan yang di depannya sudah sangat marah. Perempuan itu mengomel, tapi Hera hanya mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia bingung kenapa perempuan itu marah-marah kepadanya dan kenapa ia ada di sini?

"Maaf? Tadi saya pingsan ya? Bagaimana saya bisa ada disini?" Tanya Hera saat perempuan yang ada di hadapannya selesai mengoceh.

"HAH? Bisa ngga sehari aja kamu jangan buat kakak marah Sel. Cepat ganti baju kamu, malam ini Om sama Tante bakalan pulang" Ucap perempuan di depannya dengan wajah tak habis pikir dengan tingkah adik sepupunya itu. Selelu saja memancing kemarahannya.

"Hah? Sel?" Ucap Hera sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, kamu Selena" Kesal perempuan itu dengan wajah jengkel.

"Maaf. Tapi mbak nya salah orang, saya Hera bukan Sel. Saya dimana ya? Ko bisa di sini?" Ucap Hera dengan kebingungan.

"Sel? Jangan bikin kesel deh" Ucap Ammy, tapi Hera hanya diam semakin bingung. Ammy yang melihat mata Selena yang tidak sedang bercanda danー memang seperti orang kebingungan. Seketika Ammy langsung berpikir macam-macam, apakah adik perempuannya ini hilang ingatan atau otaknya bergeser?

"Ganti baju kamu laluー" BRAKK, Selena terjatuh telengkup.

____

Hi, reader. Thanks udah baca 💘
Semoga menghibur kalian.

Dibuat pada 09 Juni 2025Dipublikasi pada 02 September 2025

Untitled [ON GOING]Where stories live. Discover now