Doyoung menunduk, melihat jari kelingking di tangan kanannya memiliki benang merah aneh yang memanjang ke belakang
Juga tiba tiba semua orang disana memiliki benang serupa, saling melilit di tengah jalan. Sepasang kekasih tidak memiliki jalur benang yang sama, hanya kusut dan saling pergi ke arah yang berbeda
Doyoung rasanya bisa gila melihat benang benang itu menjulur dari satu arah ke arah lain diantara dirinya yang berdiri diam disana sendirian.
Di tengah kebingungan seseorang menepuk pundaknya agak kencang, Doyoung terkejut, ia berbalik. Benang di jarinya memendek terhubung pada kelingking seseorang di depannya
Pria itu adalah pria yang akhir akhir ini sering ia temui saat keluar apartemen, pria itu tampak kebingungan mengangkat jarinya seolah mengatakan kalau ia juga bisa melihat benang aneh itu.
Doyoung menggeleng kecil, secara alami mereka berjalan bersisian, tidak mengerti kenapa jadi sering bertemu di tempat tempat tidak terduga
Kejadian minimarket itu, terhitung sudah seminggu lalu setiap Dimas mencoba mencari referensi untuk bukunya, sekedar berbelanja makanan atau hanya melihat lihat taman sekitar ia tak pernah melewatkan satu hari pun bertemu pria itu
Sedikit banyak Doyoung mengetahui kalau namanya adalah Jaehyun, mereka tak hanyak bicara setelah akhirnya saling menyapa satu sama lain
Sedikit berkenalan, minum kopi bersama kemudian pulang ke rumah masing masing karena malam sudah semakin larut
Doyoung mengusap wajahnya yang terasa panas, entah kenapa. Apakah Si Jaehyun itu punya sihir api atau apa
Kemudian hari hari selanjutnya datang seperti tanpa ia duga, ia juga mulai mengerti arti benang merah itu apa. Tempo hari ia melihat benang merah di kelingking teman wanitanya dengan seorang kasir minimarket kemudian tidak lama mereka berpacaran dan berencana untuk menikah
Tapi Doyoung tidak yakin apakah benang itu memiliki arti yang sama untuknya, sebab benang miliknya terhubung pada Jaehyun seorang pria seperti dirinya.
Doyoung bergidik mengusir pikiran pikiran aneh di kepalanya, dari pada memikirkan hal hal tidak jelas lebih baik dia tidur dan menyimpan energi untuk besok. Karena besok Jaehyun meminta untuk mereka bertemu
Pagi menjelang, meski ogah ogahan Doyoung bangkit dari tempat tidurnya berpakaian dan beberapa kali memeriksa dirinya di depan cermin
Ia tak tau banyak apa pekerjaan Jaehyun, darimana dia berasal atau setidaknya apa alasan dia putus dengan pacarnya saat terakhir mereka bertemu di minimarket
Doyoung tidak tau kenapa dadanya jadi mendadak berisik dan seolah akan melompat dari tempatnya sekarang
Ia melihat Jaehyun dari kejauhan, membuang pandangan saat mata mereka bertemu.
Doyoung tidak mengerti kenapa mata Jaehyun menyimpan sejuta arti ketika mereka bertatapan, kenapa benang aneh itu melilit semakin kuat tiap kali mereka berdekatan atau saling mengenal satu sama lain semakin dalam
Ia berulang kali menghembuskan nafas lalu membuangnya, ketika mereka berhadapan untuk ke sekian kali. Doyoung tidak bisa melakukan apa apa selain mencoba untuk bersikap seolah tidak ada fenomena aneh di dadanya
Doyoung tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya begitu Jaehyun memeluk dirinya sangat erat, mereka pernah bertemu di masa lalu. Tidak, di kehidupan sebelum ini
Mungkin aneh dan tak masuk logika tapi Jaehyun tampak sangat meyakini jika mereka bertemu bukan sebuah kebetulan. Katanya benang merah yang semakin erat melilit jari mereka adalah takdir, yang menuntun mereka untuk bersama
Doyoung jelas tertawa, aneh pikirnya. Tidak masuk akal, tapi karena hanya mereka berdua disini yang bisa melihat benang itu mau tak mau Doyoung pada akhirnya percaya
Terdiam cukup lama, Doyoung mencoba memecahkan rasa canggung dengan bertanya untuk makan siang bersama. Jaehyun mengiyakan, begitu saja hubungan mereka semakin dekat satu sama lain
Jaehyun memeluk Doyoung dari belakang dan begitu saja benang merah itu melilit dan menyatukan tubuh mereka
Doyoung berbalik, di bawah hamparan cahaya bulan ia mengusap rahang tegas Jaehyun. Keduanya berciuman cukup lama
Doyoung menjauh dengan malu, Jaehyun menangkap tubuhnya dan tidak membiarkan lelaki itu menjauh
Mereka mengudarakan tawa di tengah malam sunyi, Jaehyun mengusap kening Doyoung "Aku mencintaimu."
Doyoung tersenyum enggan menjawab, alih alih menarik tengkuk Jaehyun untuk berciuman lagi lebih dalam dan lebih lama.
Doyoung tersentak, ia melirik kesana-kemari lantas baru ingat kalau ia sedang menulis novel romansa dan jatuh tertidur begitu saja
"Udah selesai novelnya?"
Doyoung mengernyit melihat sang suami baru habis menidurkan putra bungsu mereka, lelaki itu tersenyum merentangkan tangan minta di peluk
Dengan senang hati Jaehyun memberikannya "Baru dapet ide hehe, kayanya novel ini bakal aku rombak sepenuhnya."
"Aku percaya sama kamu, penulis favoritku sepanjang masa." Jaehyun tersenyum mengusak rambut Doyoung lalu menggendongnya keatas ranjang
"Tadi kamu mimpi apa?"
Doyoung diam diam tersenyum dan bersemu "Mimpiin kamu."
"Pasti mesum mimpinya."
"Ih apasih enggak!" Doyoung memukul pelan dada Jaehyun, suaminya tertawa "Udah sayang, tidur udah malem ini."
Doyoung mengangguk, meringkuk di pelukan Jaehyun dan mulai terlelap.
Ah mimpi itu terasa sangat nyata, tapi tidak peduli apa arti mimpi itu Doyoung tetap bahagia karena di tempat manapun, di waktu kapanpun Jaehyun terus kembali dan di bawa takdir padanya, menjadi miliknya.
ESTÁS LEYENDO
Our Story (Jaedo Oneshoot Collection)
Fanfiction_____________ This is our love, our story, our world baby
Red String.
Comenzar desde el principio
