Secret between us (M) Part 1

2.9K 149 20
                                        

Jeffrey × Dimas
Harsh word, frontal.









"Bang lu sadar gak sih ketua OSIS kita selangkangannya gak menggembung." Jeffrey refleks menoleh dengan mata memicing mendengar Hasya berbisik begitu padanya

Di tengah tengah acara upacara yang tengah berlangsung, Jeffrey mendengus "Ya lu ngapain ngeliatin selangkangan orang lain Hasya, aneh aneh aja."

Teman sekelasnya itu menggeleng kecil, memukul bahunya agak kencang "Ya lu liat aja celananya rata, gue kalo liat celana Lo Apalagi abis olahraga beuhh menggembung banget itu."

"Heh! Anjing lu ya." Jeffrey memukul kepala Hasya yang mengaduh mengusap kepalanya, setelahnya mereka berdua diam sebab guru piket tengah berkeliaran di sekitar jajaran kelas mereka

Jeffrey diam diam memperhatikan apa yang Hasya katakan barusan, alisnya naik sebelah menyadari kalau celana ketua OSIS mereka memang sangat rata

Jika ia bandingkan dengan miliknya, milik Hasya atau celana teman temannya yang lain mereka jelas memiliki lekukan tipis di area itu. Meski tak terlalu terlihat

Tapi ini? Tidak mungkin kan ketua OSIS mereka si Dimas itu adanya Vagina bukan Penis?

Jeffrey menggeleng menyadari pikirannya yang ikut gila terbawa Hasya, upacara bubat setelah pengumuman pengumuman selesai

Remaja itu bergegas menggantikan pakaian olahraga, sebetulnya Jeffrey mengutuk siapapun yang membuat jadwal pelajaran hari Senin

Bayangkan saja sehabis upacara, mereka berganti baju olahraga, berlanjut fisika, lantas kimia, mungkin satu satunya yang waras dari hari Senin adalah jam istirahatnya.

"Ehh giliran cewek cewek ganti di toilet lah, sekarang cowok cowok yang ganti di kelas." Hasya berteriak diikuti teman temannya yang lain

"Iye bacot lu." Gigi, sebagai pentolan siswi di kelas itu membalas ucapan Hasya. Ia mengajak siswi lain untuk keluar juga menari Dimas yang kebingungan "Ngapain gue diajak anjir."

Gigi berkedip, cengirannya muncul "Yamaap gue kira Lo cewek abis cantik banget."

Dimas memutar bola matanya malas, setelah para siswi benar benar keluar dari kelas. Mereka menutup pintu dan mulai berganti pakaian

Dimas membuka celana abu abunya, juga membuka baju putih. Karena Dimas sudah memakai celana olahraga dari rumah, remaja itu tinggal mengenakan baju saja

Tubuh bagian atasnya yang putih bersih mendapat siulan dari Hasya dan Yuda "Lu cowok tapi badan lu mulus banget jirr, mana kecil lagi pinggang Lo."

Dimas memukul tangan Yudha yang hendak menyentuh pinggangnya "Apasi anjing, berasa mau di gilir gua."

Yudha tertawa "Canda doang elah." Dimas memutar bola matanya malas, remaja itu memasukkan seragam putih abu ke dalam tasnya

"Ehh btw gue kan iseng ngukur si kecil ya, kemaren udah tumbuh lagi 2 cm jirr curiga nanti kalo gue kawin ukurannya 30 centi." Joni nyeletuk sembari melihat selangkangannya yang menggembung

Jeffrey menggeleng "Gila aja 30 centi, mau nembus Ampe tenggorokan apa gimana lu." Ia memperhatikan gerak gerik Dimas yang terlihat aneh

"Ehh kalo pak Agus nanyain gue ke kamar mandi dulu ya?" Dimas menyela pembicaraan mereka dan keluar dari kelas

Hasta menyenggol bahu Jeffrey "Kenapa liatin si Dimas begitu banget? Suka Lo?"

Tanpa membantah, Jeffrey keluar dari kelas dan menyusul Dimas ke kamar mandi.

Tadi itu saat teman temannya sedang membahas ukuran penis, samar samar ia melihat Dimas menggigit bibir, wajahnya terlihat agak memerah. Dan itu cukup mencurigakan bagi Jeffrey

Our Story (Jaedo Oneshoot Collection)Where stories live. Discover now