"Apa latihannya sudah selesai?"

"Tanyakan pada Y/n."

"Sebenarnya aku masih ingin latihan lagi. Mumpung ada partner." Tunjuk perempuan itu pada Rock Lee, ia semangat sekali jika ada teman berlatih penuh semangat seperti Lee.

Namun Kakashi berpikir lain, gadisnya itu sudah terlihat lelah dengan peluh membanjiri tubuhnya, dan Kakashi yakin Y/n juga sudah mendapat beberapa memar di tubuhnya meski tak terlihat karena tertutup pakaian.

"Besok aku akan mengosongkan misi Lee, jadi sekarang kita pulang saja."

Y/n terlihat menimbang-nimbang dan akhirnya mengangguk, tubuhnya sudah cukup lelah.

"Baiklah, kalau begitu sampai jumpa besok, Gai-san, Lee. Terima kasih sudah membantuku hari ini." Gadisnya benar-benar manis dengan senyum seperti itu, dan sampai kapanpun Kakashi tak akan pernah bosan mencari cara untuk melihat senyum itu setiap hari.

"Semudah itu?"

"Kakashi itu Hokage Lee, tentu saja mudah. Melihatnya kasmaran begitu mengingatkanku pada masa remaja kami dulu. Kakashi yang seperti patung es itu akhirnya menemukan gadisnya hahaha." Pembicaraan mereka masih dapat didengar oleh sepasang kekasih yang baru saja berjalan pergi, tapi Kakashi sendiri tak peduli. Lain halnya dengan Y/n yang sudah menyengir lebar di sisinya.

Kakashi tiba-tiba mengingat buku kesayangannya tertinggal di laci meja kerjanya, jadilah sekarang pria itu berbalik arah untuk kembali ke kantor Hokage. Kakashi sudah menyuruh Y/n pulang duluan sehingga nanti ia akan langsung ke rumah gadisnya itu setelah mengambil buku.

"Hokage-sama, terjadi kekacauan di gerbang depan. Uchiha Itachi datang mencari seseorang bernama Y/n. Banyak korban sudah berjatuhan." Seorang Anbu muncul di hadapan Kakashi ketika ia berbalik hendak keluar.

"Itachi?"

"Ya, beberapa Jounin sedang menghadang di depan."

"Aku akan ke sana, segera panggil petugas medis untuk menolong."

"Hai'."

Anbu itu segera lenyap, sedangkan Kakashi pula bergegas ke tempat kejadian. Apa yang sebenarnya terjadi? Uchiha Itachi yang seharusnya sudah meninggal bertahun-tahun lalu tiba-tiba datang kemari. Benar-benar Itachi atau Kakashi yang sebenarnya salah dengar?

Kakashi memacu langkahnya, susano'o sempurna berwarna oranye nampak dari kejauhan, jelas sekali seseorang yang ada di dalamnya itu adalah Itachi. Beberapa pria berseragam Jounin yang di antaranya ada Gai dan Asuma berada di garis depan untuk melakukan penyerangan, beberapa yang lain mengevakuasi warga lokal maupun pendatang yang terkena dampak serangan ke tempat aman. Satu persatu petugas medis datang menolong, termasuk juga Sakura.

"Kakashi sensei, apa yang terjadi?"

"Uchiha Itachi, bagaimana dia bisa hidup kembali?" Kakashi sama herannya dengan Sakura.

"Segera bantu mengobati yang terluka, Sakura."

"Hai'."

Kakashi segera maju, mengatur strategi penyerangan yang sayangnya masih gagal menembus pertahanan susano'o milik Itachi. Ada yang aneh, Itachi seperti tak punya sharingan, keseluruhan mata tanpa pupilnya benar-benar berwarna semerah darah.

"Hokage-sama, serahkan gadis bernama Y/n padaku." Jantung Kakashi sudah memburu, ia berharap gadisnya tak akan datang kemari, semoga saja ia tak mendengar kabar ini.

"Itachi, bagaimana bisa kau hidup kembali?"

"Ceritanya panjang, aku hanya butuh Y/n. Aku tidak ingin menghancurkan desa ini, aku mohon serahkan saja dia."

Wajah itu tak menunjukkan ambisi sama sekali, wajah datar Itachi justru lebih menyerupai ekspresi terpaksa seolah ia sebenarnya tak mau melakukan ini. Serangan pemuda itu juga tak beranjak maju, ia bahkan tak menyerang dengan benar, hanya menggunakan susano'o sebagai ancaman dan pertahanan meski sesekali menebas bangunan yang ada di sana.

"Kenapa kau menginginkannya?"

Itachi menggunakan pedang susano'o-nya untuk meratakan gerbang di belakangnya.

"Sial, dia semakin mengamuk, Gai, Asuma, gunakan kertas peledak untuk mengalihkannya. Aku akan menyerang dengan raikiri."

Kedua Jounin itu mengangguk, masing-masing melempar beberapa kertas peledak ke depan wajah susano'o tempat Itachi berada. Beberapa detik berselang, Kakashi maju, menyerang titik buta Itachi dengan raikiri yang berhasil sedikit meretakkan susano'o itu. Namun retakan itu berangsur-angsur menghilang dalam waktu beberapa detik.

"Kakashi-"

"Y/n-san, apa yang kau lakukan di sini?" Samar-samar Kakashi mendengar suara Sakura menyebut nama Y/n, manik kelamnya menemukan perempuan itu datang dengan panik membantu beberapa petugas medis mengobati warga yang terluka.

"Oh itu dia." Susano'o itu mulai melangkah maju menemukan targetnya.

Sakura segera berdiri dan bergabung dengan tim penyerang, masih ada Gai, Asuma, dan dua orang lain yang berusaha menghentikan pergerakan Itachi. Ditambah pukulan Sakura, susano'o Itachi sedikit terdorong mundur.

"Y/n-san, tinggalkan tempat ini. Kau adalah targetnya!" Pekik gadis itu nyaring membuat Y/n terkejut bukan main. Ia? Kenapa tiba-tiba menjadi target orang tak dikenal begini?

"Apa? Aku? Kenapa?"

"Kami juga tidak tau, jadi pergilah bersembunyi! Kami akan menghentikannya!" Diteriaki Asuma membuat Y/n segera berlari tanpa pikir panjang, ia semakin masuk ke dalam desa.

"Oi Kakashi! Jangan melamun!"

Kakashi tidak melamun, ia hanya sedang memikirkan strategi. Ia sudah tak memiliki sharingan, akan sulit sekali menghadapi Itachi saat ini. Mungkin Kakashi kalah dalam hal kekuatan, namun cara berpikir, strategi, jebakan, Kakashi sangat baik dalam semua itu. Terlebih saat ini gadisnya yang menjadi taruhan, ia harus berpikir dengan cepat, sebagai Hokage dan juga kekasih Y/n.

"Aku punya rencana, serang saat aku berhasil membuat celah pada susano'o itu."

Melihat itu, Sakura kembali dengan pengobatannya, sementara para Jounin merilekskan diri sementara sembari mengumpulkan kembali chakra mereka. Beberapa Anbu juga sudah datang untuk membantu.

•••

End Up With You [Kakashi×reader]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora