50. Extra Chapter II

574 35 24
                                        

SELAMAT MEMBACA




•••



Dua jam setelah operasi selesai, Y/n mulai sedikit meracau membuat Kakashi panik dan segera memanggil Sakura. Perempuan itu bilang Y/n meracau adalah hal yang wajar karena efek biusnya hampir menghilang total. Sakura sekaligus memeriksa keadaan pasiennya dan kedua buah hati mereka.

Naori ketiduran di paha Akio sejak beberapa menit lalu, bocah itu terus bertanya kapan ibunya akan bangun hingga lama kelamaan lelah sendiri. Akio pun lama-lama jatuh tidur juga karena bosan.

"Kakashi sensei, Y/n-san sudah baik-baik saja, dia bisa langsung menyusui setelah bangun."

"Ya, terima kasih Sakura."

"Sama-sama Sensei, selamat ya atas kelahiran putra dan putrimu." Kakashi membalas dengan sedikit tersenyum dan mengangguk sebelum Sakura keluar.

Perlahan Y/n mulai membuka matanya, genggaman hangat Kakashi adalah yang pertama menyambutnya, "Bagaimana keadaanmu, Sayang?"

"Di mana anak kita Kakashi-kun?"

"Mereka di sana, apa kau baik-baik saja?"

"Ya, aku mau melihat mereka."

Kakashi membantu istrinya duduk, tak lupa meletakkan bantal di atas paha Y/n sesuai permintaan istrinya. Box bayi itu didorong mendekat pada ranjang sang istri, dua buntalan mungil dengan bedongan warna pink dan biru menyajikan wajah tenang kedua bayi mungilnya. Air mata Y/n luruh begitu melihat manik polos anak-anaknya.

"Mereka sangat mirip denganmu, lagi-lagi aku hanya kebagian matanya." Itupun sebenarnya hanya yang perempuan yang memiliki manik hazel sepertinya, anak laki-lakinya benar-benar copy-an Kakashi, bahkan lebih mirip dibanding dengan Naori yang masih memiliki mata Y/n juga.

"Kaa-chan sudah bangun?" Tanya bocah itu sambil mengucek kelopak matanya agar benar-benar terbuka.

"Sudah, sini Sayang, peluk Kaa-chan."

Kakashi membantu putranya untuk menaiki ranjang, "Hati-hati, perut Kaa-chan masih sakit."

Naori merengkuh tubuh sang ibu dengan lembut, memastikan bagaimana ekspresi ibunya takut-takut jika perempuan kesayangannya ini tiba-tiba merasa kesakitan.

"Kaa-chan baik-baik saja, tidak perlu khawatir, kamu sudah lihat adik-adikmu?"

"Sudah, mereka kecil sekali, wajahnya juga sama."

Y/n terkekeh geli, "Semua bayi memang seperti ini, kamu dulu juga begini."

"Eeh benarkah?" Anggukan sang ibu menjadi jawaban.

"Kaa-chan mau menyusui adik-adikmu, kita lepaskan pelukannya dulu ya?"

"Hai'."

"Kakashi-kun, tolong bantu."

Pria itu menggendong tubuh bayi laki-lakinya untuk diberikan pada Y/n, buntalan kecil itu sempat kebingungan sebelum akhirnya menyusu dengan tenang. Pemandangan manis ini membuat hati Kakashi menghangat, itu sebelum maniknya menemukan Akio sedang melihat kemari.

"Apa yang kau lihat?" Tanyanya begitu pria itu mendekat ke ranjang.

"Aku melihat Nee-san dan keponakanku, kenapa memang?"

"Jangan lihat istriku, dia sedang menyusui." Perintahnya seolah tak terima istrinya dilihat oleh Akio.

"Aku hidup dengannya selama sembilan bulan dalam kandungan, dan juga tumbuh besar bersama. Dan sekarang hanya melihatnya menyusui saja tidak boleh?"

End Up With You [Kakashi×reader]Where stories live. Discover now