Intro

3.3K 279 8
                                    

Tetes air hujan membasahi kaca jendela kamarku sore itu, kadang kala didampingi dengan suara petir yang menggelegar. Cuacanya sangat buruk, membuatku tidak bisa berkonsentrasi melanjutkan tugas skripsi yang harus kukumpulkan secepatnya. Ditambah lagi suara deru musik dari ruang tamu semakin membuyarkan sisa-sisa ide yang masih menyantol diujung otakku.

Lantas aku meraih jaket dan laptopku lalu beranjak keluar. Terlihat adikku yang sedang bermain ponsel dan menganggukan kepala mengikuti alunan musik.

"Aku akan keluar selama beberapa jam, telepon aku jika kau butuh sesuatu." kataku seraya mengambil sepatu keds yang berjarak paling dekat dari tempatku berdiri.

Siena bahkan tidak menoleh, ia hanya mengacungkan ibu jari dengan pandangan masih tertuju pada layar ponsel.

Hujan dibulan Agustus tidaklah wajar, apalagi hujan sederas ini yang tidak sedikitpun mereda. Setelah berkendara keliling pusat kota selama beberapa puluh menit, aku menepi didepan sebuah kedai kopi yang tidak terlalu ramai orang. Turun dari mobil, aku memasang beanie dan berlari dibawah derasnya hujan sampai ke pintu masuk.

Hal pertama yang menangkap perhatianku adalah rak buku raksasa disebelah kiri ruangan yang dipenuhi buku-buku dari atas sampai bawah, mulai dari buku yang kondisinya masih baik dan yang ujung-ujung halamannya sudah mulai kecokelatan.

Disisi lain nampak seorang pria memakai celemek merah yang kutebak adalah salah satu barista disini. Dia sedang menggerus biji kopi sambil tersenyum hangat pada pelanggan didepannya, dan ialah hal kedua yang menangkap perhatianku.

Halo, I don't usually do prologues or intros but here we go! Votes & comments would be highly appreciated x.

Suede. H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang