Di pagi hari, yang sepertinya Taehyun terlalu pagi untuk datang ke sekolah. Ia menatap sekeliling kelas, dan melihat hanya ada sahabatnya yang sedang asik main game. Taehyun meletakkan tasnya di bangku, ia melirik ke arah Hueningkai yang tampaknya sedang fokus sekali. Taehyun mengeluarkan buku pelajaran pertama, seketika Hueningkai memberhentikan gamenya dan membuka suaranya.
“Tugas matematika udah dikerjain?” tanya Hueningkai.
Taehyun mengangguk. “Mau nyontek?”
Hueningkai tersenyum tanpa malu dan Taehyun memberikan bukunya. Dengan cepat Hueningkai mengambil pulpennya untuk menyalin jawaban Taehyun. Sebelum itu Hueningkai kembali membuka suaranya lagi.
“Jangan lupa ya, nanti ada kerja kelompok.”
“Dimana?” Taehyun memakai kacamatanya dan menatap ke arah Hueningkai, menunggu jawaban.
“Di kamar aku,” jawab Hueningkai. Taehyun mengacungkan jempolnya dan kemudian ia bermain dengan ponselnya. Seketika senyumannya mengembang saat mendapati pesan dari Beomgyu.
Hueningkai melirik ke arah Taehyun yang sedang tersenyum itu, ia mendekati sahabatnya itu dan melihat pesannya bersama Beomgyu. Kemudian menyindir, “kayaknya semakin hari kamu semakin kenceng sama alpha panggilan itu.”
Taehyun melirik ke arah hueningkai sekilas. “Kau memantauku?”
“Aku sudah bilang, aku melihat sepatumu di luar,” balas Hueningkai sambil merotasikan bola matanya. Ia kembali melanjutkan menyalin sambil berkata, “kemarin Bibi Eun bertanya kepadaku soal keberadaanmu.”
“Nanti aku pinjam namamu lagi ya, aku ingin menginap bersama gyu selama liburan tiga hari nanti,” sela Taehyun.
“Orang gila. Pinjam saja terus namaku, sekalian saja uangku!” balas Hueningkai dengan nada sewot.
Taehyun tertawa pelan dan mengambil alih ponsel Hueningkai untuk memainkan game di ponsel sahabatnya. “Makasih, udah kaya.”
Hueningkai merotasikan bola matanya sambil menulis. “Iya, anak pejabat beda.”
Disisi lain, Beomgyu meluruskan kakinya di sofa sambil menyalakan televisi, ia melirik ke arah pintu apartemen yang terbuka dan menampakkan Omega mungil dengan pakaian seragam sekolah. Beomgyu melihat wajah Taehyun yang tampak lelah dan bibirnya yang agak cemberut.
“Hm? Tumben kau pulang agak lama dari biasanya,” ucap Beomgyu.
Taehyun menaruh tasnya di bawah televisi lalu menghampiri Beomgyu. Sang Alpha menerima tubuh Taehyun saat berada di atasnya, lalu ia memeluknya, kemudian Beomgyu juga mengelus rambutnya.
“Capek, tadi ada pelajaran olahraga,” kata Taehyun dengan nada manja.
Beomgyu mengusap punggung Taehyun dari balik kaos putih kebesaran. “Mungkin kamu perlu gemukin badan kamu.”
Taehyun mengangkat kepalanya untuk menatap Beomgyu. “Untuk apa?”
“Biar enak ngeremesnya,” jawab Beomgyu sambil meremss bokong Taehyun. Sang Omega langsung menepis tangannya.
“Mesum!”
Beomgyu tersenyum nakal dan mengecup bibir kenyal milik Taehyun.
YOU ARE READING
Oops, My Alpha!
Fanfiction"Kau masih di bawah umur ya?" "T-tidak, umurku sudah 27 tahun!" Taehyun, seorang omega muda yang masih sekolah dan penasaran dengan hubungan dewasa. Dia omega cantik dan memiliki tubuh proposional yang buat alpha manapun akan tertarik dengannya. Nam...
