Aerish selalu tahu tempatnya. Sebagai pembantu, dia tidak pernah berharap lebih di rumah besar tuannya itu. Dia hanya perlu bekerja, menunduk, dan tidak membuat masalah. Tapi ketika anak majikannya itu pulang setelah tiga tahun di luar negeri menjad...
Api biru bukan sekadar panas. Ia lebih ganas, lebih membakar, lebih mematikan.
Jaegar Elano Asher bukan sekadar api biasa. Dia tak menyala dengan amarah yang meledak-ledak—tidak, dia adalah bara yang membara dalam diam, panas yang membakar tanpa suara, api biru yang membakar lebih dari yang terlihat.
Orang-orang selalu berpikir mereka bisa memadamkannya. Mengendalikan dia. Menjinakkan dia. Mereka salah.
Tapi dia berbeda. Gadis itu menatapnya tanpa gentar, seakan api dalam dirinya bukan ancaman. Seakan dia hanya angin yang berlalu, bukan badai yang bisa melahap segalanya.
Jaegar tersenyum miring. Jika dia adalah api biru, maka gadis itu adalah ranting rapuh yang cukup gila untuk berdiri terlalu dekat.
Dan Jaegar ingin tahu… kapan dia akhirnya akan terbakar?
"Aerish," ia tarik tubuh gadis itu mendarat ke pelukannya. Gadis pemberontak itu jelas berusaha melepaskan diri. Namun, Jaegar berhasil menahan pingang sekecil itu dengan mudah.
"Kenapa lo semenarik ini di mata gue, hm? Sengaja ya?" Jaegar mengikis jarak antara mereka.
"Sengaja apa sih! Lepasin gue, Jae!" protesnya dalam dekapan Jaegar.
Jaegar menenggelamkan wajahnya di leher jenjang gadis itu. "Sengaja mau gue milikin?" godanya.
Dadanya dipukul begitu saja oleh Aerish. "Ngaco! Minum seberapa banyak lo?" Aerish yakin, anak majikannya ini sedang tidak sadarkan diri.
Aerish mengerahkan semua kekuatannya, melepaskan diri dari dominasi Jaegar. Ketika ia berhasil, langsung ia tinggalkan anak majikannya itu sendirian dengan segala kegilaannya.
Jaegar tersenyum miring menatap punggung Aerish yang semakin menjauhinya. "Let's see, Aerish Seraphine. Siapa yang akhirnya terbakar? Lo... Atau gue? Kalau lo kalah, lo jadi milik gue. Kalau gue kalah, gue bersedia jadi milik lo."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jaegar Elano Asher
Jaegar adalah api yang tak bisa dijinakkan. Dia liar, suka mendominasi, dan selalu mendapatkan apa yang dia mau. Dia punya aura berbahaya yang membuat orang menjauh, tapi justru itu yang membuatnya semakin menarik. Tidak ada yang berani menantangnya, karena semua tahu, Jaegar bukan tipe yang bermain dengan perasaan.
Dia tajam dalam kata-kata, manipulatif ketika perlu, dan tak pernah membiarkan siapa pun masuk terlalu dalam ke dalam dirinya. Tapi di balik tatapan tajam dan senyum sinisnya, ada sesuatu yang lebih dalam. Seorang pria yang terbakar dalam kesepian, mencari seseorang yang cukup gila untuk tetap bertahan di sisinya tanpa terbakar habis.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aerish Seraphine
Aerish adalah badai yang tak bisa diprediksi. Tenang di permukaan, tetapi penuh dengan kekuatan di dalamnya. Dia bukan tipe yang mudah tunduk atau terintimidasi, bahkan oleh seseorang seperti Jaegar. Aerish tidak mencari perhatian, tidak peduli dengan reputasi atau permainan yang dimainkan orang lain. Dia cerdas, tajam, dan tidak takut untuk menantang siapa pun, termasuk Jaegar.
Namun, di balik keberanian dan keteguhannya, dia menyimpan luka, bukan luka yang bisa dilihat orang, tapi luka yang membuatnya selalu menjaga jarak, enggan percaya, enggan menyerahkan hatinya pada siapa pun.
Ketika dua api bertemu, mereka bisa saling menghangatkan… atau saling membakar habis.