ENJOY READING!
---
Nabella membuka pintu ruangan yang sudah ditempeli dengan kertas bertuliskan casting audition, gadis itu sedikit celingak-celinguk dan akhirnya berdiri tegap membelakangi layar hijau persis di tengah ruangan yang diarahkan oleh seorang perempuan. Padahal ruangan ini tidak terlalu besar, tetapi tetap saja Nabella merasa sedikit gugup karena di depannya sudah ada tiga orang pria dan satu orang perempuan yang juga menatap dirinya penasaran.
"Selamat siang semuanya, saya Nabella Claresa umur 27 tahun. Sebelumnya saya tidak memiliki pengalaman di dunia akting, tapi saya memenuhi persyaratan untuk menjadi pemeran di film The Bungler. Saya bisa berenang, tidak takut ketinggian dan gelap, pernah mengikuti latihan dasar boxing, saya juga dulu atlet wall climbing." Nabella mencoba untuk tetap percaya diri dan tersenyum, berharap semoga tidak terlihat aneh.
Dari pengamatan gadis itu, semua orang di ruangan ini membalas senyumannya. Ada juga yang mengangguk-anggukan kepalanya dan menuliskan sesuatu dicatatannya, kecuali satu orang yang menatap tajam Nabella. Tatapannya begitu fokus, seolah-seolah jika Nabella bergerak seinci saja pria itu akan sadar.
"Silahkan menghadap ke belakang, kemudian pejamkan mata." Gadis itu mengikuti saja instruksi yang diarahkan pria menakutkan tadi tanpa sedikitpun rasa curiga, bisa jadi karena dirinya sudah terhipnotis oleh pesona pria berperawakan gagah dan memiliki suara yang manly sekali, sehingga membuat dirinya suka rela melakukan apa yang diminta.
Mungkin juga karena Nabella berpikir positif kalau mereka ingin menentukkan penilaian untuk perkenalannya tadi, tetapi tidak ingin gadis itu melihat.
Tersangka yang menatap tajam Nabella tadi, Thomas memerintahkan asistennya untuk mendekat ke gadis itu dan dengan sekali anggukan tanda persetujuan, Sahrul menjalankan tugasnya. Seperti sudah sangat hafal di luar kepala apa yang dimaksud hanya dengan bahasa tubuh, akibat sudah terlalu lama menjadi asisten Thomas sehingga pria itu sangat mengerti.
Mata yang terpejam itu seketika membelalak lebar tersentak kaget, refleks mengarahkan tangannya menangkap pergelangan tangan lain yang menyentuh bahunya pelan itu dan sekuat tenaga memelintir ke belakang sambil menggeser kakinya ke samping mencoba melumpuhkan lawan. Nabella tidak bermaksud untuk melukai orang lain apalagi sampai membuat pria kurang ajar itu sampai tersungkur di lantai, hampir saja dirinya menghajar habis-habisan kalau saja tidak ada suara perempuan di depan sana yang mencegah.
Setelah menyadari jika orang yang berusaha menyentuhnya tadi adalah salah satu pria yang ada di depannya tadi, Nabella makin marah dan merasa dipermainkan. "Apa-apaan ini? Kalian semua scam hah?!" Tunjuk gadis itu kepada semua orang dengan penuh amarah.
Kasian Sahrul harus menjadi korban yang kini bangkit dari lantai karena sempat dibanting oleh Nabella, pria itu sengaja tidak membela diri karena tidak ada arahan untuk itu dari Thomas. Mungkin kalau Thomas minta Sahrul untuk terjun ke jurang, pria itu akan dengan senang hati melakukan.
"Amiya, kamu selesaikan ini dan jelaskan sesuai arahan saya tadi kepada Nabella, saya ada kepentingan lain." Thomas berkata santai sambil melihat sekilas arloji yang dia kenakan. Kemudian pria itu meninggalkan ruangan lewat pintu belakang tanpa menoleh kepada Nabella yang membuat gadis itu semakin murka.
Sahrul mengikuti langkah Thomas setelah berkata maaf kepada Nabella. Sementara Amiya yang diberikan instruksi tadi mendekat kepada Nabella untuk menyerahkan air minum dan membawa gadis itu duduk di kursi berhadapan dengan Amiya dan Martin.
"Kami minta maaf kalau tadi terkesan kurang ajar, tapi kami ga ada maksud jahat kok. Itu tadi cara bang Thomas ngetes lo punya self defense yang baik atau ga..." Nabella mencoba menghela nafas untuk meredakan rasa amarahnya tadi dan mendengarkan penjelasan orang-orang di dalam ruangan ini yang hanya tersisa tiga, termasuk dirinya.
"...Sebelumnya kenalin, gue Amiya casting directornya film The Bungler dan ini Martin stunt coordinator yang nanti akan bantu lo training dan sebagainya nanti kalau lo setuju buat gabung di project nya bang Thomas, sutradara yang barusan keluar ruangan." Amiya berusaha memberikan intro sebelum melanjutkan penjelasannya.
Kalau boleh jujur, perasaan Nabella sekarang ini bercampur antara marah dan bingung karena dirinya hadir di sini untuk mengikuti casting, tapi tidak ada diminta untuk akting malah hampir saja dilecehkan kalau saja dirinya tidak punya refleks yang bagus.
"Ini beneran proyek film? bukan penyaluran perdagangan manusia, kan?" Nabella akhirnya menyuarakan isi hatinya, walaupun begitu dirinya masih berusaha untuk berpikir positif.
Pria di sebelah Amiya yang tadi dikenalkannya sebagai Martin mengambil alih menjelaskan, "In a nutshell, kerjaan lo nanti di film ini jadi stunt double* nya Zalina, film ini aslinya udah punya fixed cast semuanya udah siap, tapi karena satu dua hal harus ditunda mungkin sekitar sebulan lagi kita bisa mulai proses produksi film."
"Sebagai orang yang belum memiliki pengalaman sebagai stunt double, lo beruntung ketemu KLasic Films karena bang Killian produser film ini bakalan fasilitasi semua training termasuk tempat tinggal dan biaya hidup lo. Untuk estimasi fee yang lo dapet selama kurang lebih tiga bulan kontrak itu kira-kira 50juta an lah plus bonus risiko adegan ekstrem. Jadi, empat bulan hitungannya satu bulan masa training dan tiga bulan kerja, hidup lo itu bakalan terikat kontrak." Penjelasan panjang Amiya mungkin hanya masuk telinga kanan dan keluar kuping kiri Nabella, mungkin yang nyangkut hanya nominal kerja 50juta an yang akan dia dapatkan dan bekerja hanya tiga bulan.
Amiya maklum melihat Nabella yang hanya duduk terdiam, "Lo bisa pikirin ini dulu sampai besok pagi, sekarang lo boleh pulang dan pastikan besok pagi kita udah dapet jawaban pasti dari lo ya Nabella. Jangan lupa packing barang-barang buat pindahan siangnya kalau lo setuju tanda tangan kontrak." Perempuan itu menyerahkan kartu nama yang tertulis nomor ponsel untuk dihubungi jika menerima tawaran barusan.
Sepertinya memang Nabella harus cepat-cepat keluar dari ruangan ini karena dirinya sudah hampir gila memikirkan penjelasan yang terlalu membuat kepalanya pusing.
"Thank you, gue pikirin dulu." Nabella meninggalkan ruangan serta kantor KLasic Film menuju kostan guna menenangkan diri.
---
NOTE:
*Stunt double di dunia film adalah orangyang bertugas menggantikan sang aktor dalam adegan-adegan tertentu dan biasanya berbahaya.
YOU ARE READING
The Backup File
ChickLitUmur sudah mendekati akhir 20an tetapi malah resign dari pekerjaan tanpa backup plan, selalu menjadi second choice karena naksir cowok virtual, ditambah bertemu dengan sutradara control freak super perfectionist yang menawarkan Nabella menjadi stunt...
