*SPOILER*
Abang ganteng akhirnya muncul di sini!
---
Memangnya bagaimana seharusnya kriteria untuk perekrutan saat open casting sebuah production house? Nabella mengernyit heran membaca sekaligus mencoba memahami kualifikasi yang dibutuhkan.
Pagi-pagi sekali, Nabella masih setia berbaring di atas tempat tidur bermain sosial media bukannya mandi atau mencari sarapan. Gadis itu menatap layar ponselnya dengan serius meneliti satu persatu tulisan yang ada di poster itu.
"Pemberani, menyukai tantangan, memiliki keahlian menyelam dan bela diri, tidak memiliki phobia ketinggian dan kegelapan..." dan sederet persyaratan aneh lainnya gadis itu baca saja tanpa benar-benar mengerti maksudnya apa.
"... mereka ini mau syuting film hantu kali ya? Tapi kok harus bisa nyelem? Mungkin pemerannya diceburin ke laut dari ketinggian terus meninggal dan gentayangan deh." Nabella meremang sendiri karena skenario menakutkan yang dirinya karang sendiri barusan.
"Apa ini masuk kategori loker seram? Tapi belum tau ini expected salary nya berapa, ntar udah capek-capek gue apply ternyata beneran ga jelas..." Gadis itu menahan layar ponselnya agar story Instagram di akun KLasic Films tidak hilang.
"...bodo ah! masa production house terkenal begini nyeleneh, kalo aneh-aneh ntar gampanglah tinggal gue viralin!" Tekadnya bulat untuk mengirimkan syarat dokumen apa saja yang dibutuhkan ke e-mail yang tercantum beserta video singkat pengenalan dirinya.
Nabela menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan setelah lama menatap layar laptopnya serta memijit pelan punggungnya yang terasa sedikit pegal. Sampai kapan gadis itu harus menghabiskan waktunya hanya untuk bermain game seperti ini, tetapi untuk bekerja di bidang yang sama seperti sebelumnya juga sudah tidak ada semangatnya.
Kalau membaca kebanyakan lowongan pekerjaan di bidang admin yang ada saat ini kebanyakan terbatas pada usia ataupun yang dicari hanya untuk internship. Ini pasti akal-akalan perusahaan supaya bisa membayar pekerja dengan gaji underpaid atau malah tidak dibayar sama sekali, miris.
Meskipun ragu-ragu apakah dirinya dapat melakukan akting atau memiliki bakat di dunia seni peran yang penting Nabella yakin dirinya mempunyai kemampuan bela diri, bisa berenang, tidak takut ketinggian dan yang lainnya entah apalah itu Nabella lupa pasti bisa didiskusikan lagi nanti. Itupun kalau dirinya diterima atau belum tentu dia yang cocok dengan pekerjaan itu.
Di sini lah Nabella dua hari kemudian setelah mendapatkan e-mail balasan dari lamarannya, duduk di lobby kantor KLasic Films seorang diri menunggu resepsionis memberikan instruksi agar dirinya dapat masuk ke ruang casting.
Mata gadis itu tidak sengaja bersitatap dengan resepsionis yang mendapat penilaian ramah darinya. "Tunggu bentar lagi ya mbak, Bang Thomasnya belum dateng, jadi belum bisa masuk."
"Hadehhh... Siapa sih si Thomas Thomas ini? Anak raja lo mesti gue tunggu lama banget gini." Tapi tidak mungkin Nabella menyuarakan isi hatinya begitu kepada mbak resepsionis karena bukan salahnya Nabella harus menunggu.
---
"Lo yakin mau ambil film ini, Tom?" Mungkin ada tiga kali rekan kerjanya yang akan menjadi produser film ini menanyakan hal yang sama daritadi.
Thomas yang ditanyakan mengangguk yakin, "Kenapa? lo maunya kerja bareng sutradara lain?" Sebenarnya bisa saja pria itu mundul, tetapi hanya karena satu hal yang menghalangi tidak mungkin Thomas harus egois dan mengorbankan hal lainnya yang sudah tertata rapi. Pria itu masih punya hati untuk memikirkan orang-orang yang bergantung pada kesuksesan film ini.
"Bukan gitu maksud gue, lo tau kan garap film ini bukan sehari dua hari jadi gue harus mastiin proyek kita ga bubar di tengah jalan." Lawan bicara Thomas malam ini yang sengaja menumuinya ke Apartment pria itu guna membahas masa depan proyek film mereka.
"Gue yakin, Killian! Lo nanya sekali lagi gue usir, rese lo malem-malem kesini." Killian meninju pelan lengan temannya sambil berdiri meninggalkan Thomas karena sudah malam juga dia merindukan kasurnya sendiri.
"Jangan lupa lo besok ke kantor, gue juga udah kirim file yang ikutan casting." Sambil lalu Killian berbicara entah didengar atau tidak oleh Thomas yang pusing sendiri memikirkan proyek filmnya yang seharusnya sudah bisa dimulai.
Masalah Thomas hanya satu, dia tidak suka dengan pemeran utama perempuan yang tidak memiliki kualifikasi untuk menjadi pemeran film yang bergenre action. Pria itu sebenarnya ingin tetap memegang prinsip yang selama ini dirinya terapkan dan terbukti selalu membawa film-filmya sukses, tetapi demi kebaikan bersama semua pihak Thomas harus mencari jalan tengah agar semuanya dapat berjalan dengan baik.
Thomas tidak terlalu suka memulai aktivitas berat terlalu pagi, apalagi dirinya harus melewati kemacetan untuk sampai ke kantor KLasic Films. Beruntung orang-orang yang bekerja dengannya sudah hafal dengan kebiasaan tersebut, sehingga casting hari ini dilakukan agak siang.
"Boss, Mbak Risti bilang katanya yang mau casting udah dateng semua, dia lagi nungguin di lobby." Sahrul, asisten Thomas menyampaikan pesan dari resepsionis kantor.
"Bilang saja kita sudah hampir sampai." Pria itu kembali beraktivitas membaca berita online dari layar iPadnya.
Tidak lama setelahnya, mobil yang Sahrul kendarai sudah berhenti di parkiran kantor KLasic Films. Thomas tidak menunda waktu lagi dan langsung berjalan menuju ruang casting. Pria itu tidak lewat lobby, jadi tidak tau ada siapa saja yang ikut casting hari ini.
"Tolong kabarin yang lain saya sudah datang, kalau bisa nanti kita sebentar saja karna setelah ini saya ada keperluan." Pinta Thomas kepada asistennya yang dengan sigap menelfon orang-orang yang dimaksud.
"Nabella Claresa, mbak Nabella boleh langsung ke ruang casting ya lurus aja nanti ada kok pintu tulisannya ruangan untuk casting." Resepsionis tadi akhirnya menyampaikan hal yang ditunggu-tunggu oleh Nabella, hampir saja gadis itu meninggalkan lobby dan mengikhlaskan saja kesempatannya agar dapat mengikuti casting.
"Ohiyah, makasih ya." Nabella tetap membalas ramah dan tersenyum, meskipun di dalam hari dia menggurutu sudah disuruh menunggu lama, harus mencari ruangannya sendiri pula. Jangan sampai rumah produksi ini ternyata red flag, pikiran buruk itu lumayan mendistraksi Nabella dari rasa gugup.
"Selamat siang, saya Nabella Claresa. Sebelumnya terima kasih sudah memberikan saya kesempatan untuk mengikuti open casting ini...Eh kepanjangan ga ya kalau ditambah pakai ngomong gitu?" Sambil berjalan pelan menuju ruangan, Nabella melatih ucapan perkenalannya.
Tapi kok cuma dirinya yang ikut casting? Apa yang lain beda hari? aneh banget.
Gadis itu baru sadar jika daritadi dia memang hanya menunggu sendirian, tidak ada peserta lainnya. Jangankan mengantri panjang, ini benar-benar tidak ada orang. kalau ini dibilang spesial juga tidak mungkin karena Nabella bukan artis terkenal yang harus menjaga privasi.
Bodo ah! Males mikirin!
---
ESTÁS LEYENDO
The Backup File
Chick-LitUmur sudah mendekati akhir 20an tetapi malah resign dari pekerjaan tanpa backup plan, selalu menjadi second choice karena naksir cowok virtual, ditambah bertemu dengan sutradara control freak super perfectionist yang menawarkan Nabella menjadi stunt...
