"Halooo my Belle..." suara itu menyapa setelah dirinya gabung voice call di lounge grup mereka.

Nabella menghela nafas mencoba menenangkan hatinya mendengar suara lelaki yang biasanya hanya dapat menemani dirinya pada waktu tengah malam, kini dapat Nabella dengarkan lebih awal.

Meskipun badannya letih dan ingin cepat ke kamar mandi, tetapi demi lelaki itu dirinya rela menunda sebentar karena tadi melihat sang suara sedang on voice di server Discord kumpulan beberapa manusia pecinta game Overwatch 2.

"Sendirian aja lo, Daf?" Nabella membalas sapaan Daffa, lelaki yang dimaksud.

"Yoi! tadi gue udah janjian sama Masterpiece terus Ilham katanya mau join mabar juga." yang tadinya hanya suara, kini berganti dengan video Daffa sedang duduk mengenakan headset dan kaos hitam polos di kursi gaming-nya, Nabella jadi tidak fokus.

Masterpiece dan Ilham adalah anggota dari server bermain Overwatch 2 mereka, terhitung ada lima orang, satu lagi adalah Elisa. Mereka berlima bukan tim profesional, hanya sekedar tempat berbagi pelarian dari kehidupan nyata dengan bermain game bersama.

Nabella menarik handuknya dari gantungan dan mulai menanggalkan kancing bajunya satu persatu, "Tumben main jam segini."

Gadis itu kembali melirik ke layar ponselnya, masih ada Daffa di sana sebelum berganti dengan tampilan game yang akan dimainkannya.

"Gue lagi off hari ini, terus katanya mereka pada bisa. Mabar ga lo?" Daffa mulai membagikan layar streaming-nya di Discord.

Tidak ada yang tau apa pekerjaan Daffa di dunia nyata, mereka juga tidak ada yang tau mengenai pekerjaan masing-masing. Hanya beberapa detail kecil yang mereka saling bagi karena secara tidak langsung sepakat untuk mengenal sebatas persona internet yang ingin ditampilkan saja.

"Mau mandi dulu, gerah gue..." dirinya hendak mematikan voice call, tetapi teringat sesuatu "... eh btw, gue udah resmi resign, Daf."

Gadis itu akhirnya memberitahukan berita penting yang terjadi pada dirinya hari ini. Sebenarnya Nabella ingin bercerita panjang mumpung hanya ada mereka berdua, bukanya tidak suka apabila ada yang lain. Hanya saja kurang nyaman kalau terlalu membagikan kehidupan pribadinya ke banyak orang.

"Really? Congratulations my Belle! Gue kira kemaren-kemaren cuma sebatas ngeluh doang, ternyata beneran resign lo." Daffa menanggapi dengan santai karena lelaki itu selalu mendukung setiap kali Nabella mengeluh ingin resign.

Beberapa kali ketika mereka bermain, Nabella sempat mengeluhkan pekerjaannya yang semakin lama semakin tidak masuk akal dan gadis itu mulai mencurigai mantan manajernya sengaja karena ingin mendepak posisinya di kantor dan benar saja hal itu terjadi. Padahal dirinya di kantor itu hanya seorang admin, tapi tetap saja terdzolimi.

Bukannya naik jabatan dan gaji, Nabella malah tidak betah dan memutuskan untuk mengundurkan diri.

"Capek gue! Ini juga udah selesai one month notice dan posisi gue udah ada gantinya juga. As expected!" Nabella terkekeh pelan, bagaimana hidupnya setelah ini.

"Santai dulu ga sih nikmatin masa jadi pengangguran, mending lo se-game sekarang." meskipun sedang bermain, Daffa tetap meladeni curhatan Nabella.

Hal-hal kecil seperti ini yang membuat Nabella menyukai Daffa, lelaki itu sangat suportif dan tidak pernah menghakimi. Memangnya siapa yang tidak akan menaruh hati apabila ada pendengar yang baik? sayangnya hal ini pula membuat Nabella harus sadar diri, mereka hanyalah orang asing dan kedekatan ini hanya semu.

Ingin sekali ikut bermain supaya interaksi ini bisa lebih lama, tapi Nabella harus menuntaskan kegiatannya yang satu ini dulu, "Jadi lupa gue mau mandi, afk dulu ya!"

Sesi voice call mereka berdua harus terputus karena Nabella memilih untuk membersihkan dirinya dan memikirkan harus makan apa malam ini.

Mungkin nanti setelah Nabella selesai makan malam akan ikut bergabung apabila mereka masih bermain. Lagian dia masih punya banyak waktu tanpa harus takut kesiangan bangun karena untuk beberapa saat kedepan dirinya memutuskan untuk mengambil waktu sejenak untuk beristirahat sebelum kembali pusing memikirkan pekerjaan baru.

Nasib resign tanpa backup plan!
---

NOTE:

Terima kasih sudah membaca chapter awal cerita ini! mungkin kedepannya update-an aku bakalan pendek-pendek karena aku masih tahap adaptasi menulis lagi di wattpad setelah sekian lama hanya menjadi seorang pembaca.

The Backup FileWhere stories live. Discover now