kalian tau apa yang lebih berbahaya dari wanita seksi? ada sejenis wanita yang bisa kita sebut sepesies pick me. Baby dan kawan-kawan sudah memperhatikan segala Situasi, memang masalahnya ada di cewek bau asem itu, dengan berani-beraninya beberapa kali memukul, meraba lengan Bara, cari kesempatan dalam kesusahan.
kalau bukan karena teman-temannya yang mengompori mungkin Baby akan bersikap abai kepada wanita itu.
tapi Yaya, Bella, Riri dan Shinta beserta Siti. sebagai penengah dari 3 kompor meleduk yang di sebut Yaya, Bella dan Riri, sudah tidak bisa menghentikan Baby yang sudah d cuci otaknya oleh Yaya.
"ehh bau ketek, kamu aku perhatikan dari tadi pegang-pegang cowok aku ya" masih dengan tangan menjambak.
Bara terperangah, tidak menyangka akan terjadi peristiwa saat ini, kenapa tiba-tiba Beby ada di sini dan kenapa juga Baby membuat keributan, Bara bertanya-tanya apakah Beby sadar dengan apa yang dia lakukan, Bara Yakin Baby akan malu setelahnya.
"jangan sok pick me deh loh! cowok gue gak suka kamu" terak Baby dengan bahasa gue kamu yang kaku, tidak terbiasa ber gue elo, akibat pergaulan bebas mengenal Yaya.
ada banyak orang yang berteriak kaget, apa lagi para wanita di sana ada beberapa yang sampai menutup mulutnya karena sangking kagetnya.
"aw..aw.. sakit" rintih cewek yang Baby jambak "lo siapa sih main jambak aja? aww.. aww" tanya si pick me itu masih dengan rintihannya
"gue Baby!" jawab Baby dengan percaya dirinya, padahal semua orang di sana tau bukan itu maksud dari pertanyaan cewek pick me.
bara yang kesabarannya sudah menipis dengan sigap meraih tangan Baby yang sedang menarik rambut si pick me dengan beberapa helai rambut terbawa.
"Baby apa-apaan sih kamu! lepas!" bukannya membantu malah Bara membuat kepala si wanita itu semakin di jambak oleh Baby, tangan Baby yang di tarik tidak mau terlepas jadi tarikan Bara malah membuat kepala cewek itu terhuyung mengikuti jambakan.
"dia gatel Bara Sayang, dekil juga" kesal Baby dengan kesal,
"lepas, malu. apa-apaan sih kamu, kita itu di kampus bukan di ring tinju. lepas gak" benar-benar Bara sangat malu, apalagi dirinya masiha anggota baru di Organisasi.
di lain tempat Orion selaku teman Bara dan langsung sadar situasi langsung melirik sang kekasih dari kejauhan, Yaya duduk di atas tribune bersama teman-temannya dengan kaki tersilang dan tangan terlipat di depan dada, ada raut ke kepuasan di wajah Yaya.
+++
beberapa menit sebelum kejadian aksi jambak cewek pick me...
"liat noh gue perhatiin itu si buluk ko gerak geriknya mencurigakan" tunjuk Yaya dengan matanya mengarah kepada cewek yang duduk di sebelah Bara.
"yang mana sih Ya" Siti yang tidak mengerti dari lirikan Yaya menjadi penasaran,
"itu yang pake kemeja kotak-kotak cewek tapi gayanya kaya laki, iyuhh pasti dia gak pernah luluran liat tu kulitnya kusam banget, daki nya banyak" Bella merasa ilfil dengan cewek itu,
"mungkin dia gak punya uang'' jawaban Riri tidak sesuai dengan raut mukanya yang sama merasa ilfil
"mana ada liat dari barang yang dia pake juga itu harga lumayan, kecuali emang dia dapet dari om-om bunct kali di luar" bantah Bella "yakin sih gue itu orang pick me, sok-sok an prugal biar bisa deket sama banyak cowok hits di sini" ujar Bella
"emag tomboinya gak natural sih dia" Shinta akhirnya mengeluarkan suaranya.
"beb, tuh cewek kebetulan duduk di deket cowok lo, lo gak mau jambak tu cewek" mereka yang duduk berjejer di kursi tribune sedari tadi berbicara tanpa saling memandang. pandangan mereka fokus lurus ke depan mengawasi semua interaksi mencurigakan di sekitar radar pasangan mereka.
"kenapa harus di jambak?'" tanya Baby polos. sedari tadi Baby tidak mengerti apa yang teman-temannya bicarakan, bukan berarti Baby tidak mengerti perkataan teman-temannya cuma di mata Baby semua yang tertangkap matanya begitu normal,
"noh liat laki lo, tuh cewek dari tadi kalau lagi ngobrol suka mukul atau nyentuh tangan laki lo, kalu gue sih udah gue geprek tuh tangan gak mau diem," kompor Yaya kepada Beby, tangan Yaya memperagakan bagaimana dia akan mengeprek cewek itu.
"Takut ah, nanti aku di omeli Bara, dia sekali marah serem, mulutnya pedes" Baby menggeridik ngeri
"Ohh jadi lo lebih rela Bara di ambil cewek daki itu ya Beb?, gue sih siap bantuin lo kalau Bara marah" kompor Yaya memang tidak punya rasa takut, padahal di sana ada pacar dari Yaya juga.
"enggak doang Yaya!!" Baby tidak terima, enak saja kesayangannya di rebut, dapatnya aja susah, harus bergelut dengan ego Bara Baby tuh.
"yaudah samperin sekarang. jambak sampe rontok!" semakin Yaya mengompor, Shinta yang diam saja sudah menggeleng heran dengan kelakuan teman-temannya
"iya bep. jambak sekarang, gue suka nih ada keributan ke gini" Bella kesenangan.
+++
Bara menghempaskan tangan Baby ketika Bara sudah menemukan tempat sepi, jika saja Baby tidak Bara seret keluar gedung serba guna. mungkin saja Baby dan Bara sudah menjadi trending topic satu fakultas, Bara heran setan mana yang merasuki isi pikiran Baby (di lain tempat telinga Yaya merasa gatal) yang berani-beraninya melabrak orang di tempat umum di saksikan puluhan orang itu.
"coba jelaskan sama aku, apa yang kamu lakukan tadi?" Bara masih mencoba bersikap tenang, walaupun emosinya sudah sampai di ubun-ubun.
"ngelabrak?" Yaya sendiri tidak yakin "cewek dekil itu sentuh-sentuh kamu aja, aku gak suka" Baby melipatkan tangannya di atas dada.
"sejak kapan kamu bisa ngatain orang se tidak sopan itu?" Bara tau sekali, si anak manja di depannya ini memiliki tutur kata yang bisa di bilang soft spoken jarang sekali Baby mengatai orang.
"emm sejak tadi?'' jawab Yaya dengan polosnya
Bara memejamkan matanya lelah, membuka mata Bara menatap Baby tajam penuh curiga, Baby yang di tatap seperti itu menjadi salah tingkah,
"bukannya kamu jam segini gak ada kelas? kenapa kamu di kampus?"
"ak..aku bosan, di rumah gak ada kamu, jadi aku main" hampir saja Baby menjawab dengan terbata-bata
"main? sama siapa?" Bara sudah curiga Baby main dengan siapa
"sama Yaya, Siti, Riri, Bella, dan Shinta" absen Baby
"jadi mereka yang mengajari kamu berkata kasar?'' akhirnya Bara tau akar masalahnya, entah mengapa sekarang Bara ingin sekali marah, istrinya ini baru merasakan puber dalam pertemanan.
tbc.
50 komen aku up lagi!!!
YOU ARE READING
Red String
RomanceDua insan yang di satukan sedari kecil, di ikat dengan benang merah yang kasat mata, dua orang yang sudah di rencanakan, dua orang yang tidak bisa memilih takdirnya masing-masing.
12: Labrak
Start from the beginning
