Mathius tak bisa menahan diri untuk berseru begitu Shelton dan keluarga kecilnya tiba.
“Aku benar-benar tak menyangka jika kau sudah menikah dan memiliki anak. Kau bahkan tidak mengundang kami.”
“Lihat-lihat pasanganmu begitu tampan dan mempesona dan ini putramu benar-benar menggemaskan!!”
Seruan dramatis dari Mathius itu membuat Shelton memutar mata malas sementara Jayden terkekeh.
Pandangan teman-teman Shelton kemudian beralih pada sosok Jayden yang terlihat familier bagi mereka.
“Dia Jayden pasangan hidupku. Dan Juinth putra kami.”
Perkenalan itu membuat ketiganya melongo, sudah ingat dimana mereka melihat Jayden. Bukankah pria tampan disebelah Shelton itu adalah Kepala pengawalnya?
*
*
*
Shelton menceritakan segalanya tentu saja beberapa dibumbui kebohongan. Mengatakan mereka dijodohkan begitu dirinya kembali ke pack lalu tiba-tiba hadirlah Juinth hingga sekarang mereka bisa hidup bahagia.
“Jika ada apa-apa atau Shelton berperilaku buruk kau dapat menghubungi kami, Jayden.” Jeremy yang paling waras bersuara.
Pria itu kini tengah memangku Juinth yang terlihat luluh padanya setelah diberi sepotong kue coklat.
Shelton mendengus malas, Jayden terkekeh melihatnya tak menyangka juga teman-teman Shelton dengan mudah menerimanya.
“Itu benar Jayden, aku bisa memabantumu memberi satu atau dua pukulan jika perlu.” Sela Mathius sambil menarik perhatian Juinth yang melengos padanya.
“Terima kasih atas perhatian kalian.”
Tanggapan dari Jayden membuat Shelton merengut tak senang.
“Ahh iya, siapa nama lengkap Juinth tadi?” Adam bertanya setelah fokus pada menyuapi Juinth hingga bayi kecil itu penuh.
“Dymitriev Juinth Alexander De’Blue.”
“Susah sekali namanya, kenapa tidak kita panggil Juju saja? Benarkan Juinth kecil, Juju.” Ucap Mathius sambil menoel-noel kecil tangan Juinth yang tidak di grubris oleh si empunya.
“Sembarangan, aku perlu upacara sakral untuk menamainya.”
Mathius mendengus tak percaya, sedangkan Jayden tersenyum maklum sembari menatap Shelton.
Juinth kecil yang berkali-kali dipanggil Juju itu merengut. Hingga mulut kecilnya bersuara.
“No no no Juju. Uintt.” Si bayi marah.
Mathius menatapnya sedih dan Shelton tersenyum penuh kemenangan. Sedangkan Adam dengan santai memberi pukulan cinta di kepala Mathius.
“Iya baby iyaa, No no Juju. Juinth benar? Ayo sini bersama paman Adam.”
Setelahnya kelima orang dewasa itu penuh membicarakan banyak hal, utamanya teman-teman Shelton yang menceritakan banyak hal terkait masa-masa kuliah Shelton selagi berebut untuk bermain bersama Juinth.
Sesekali Jayden menatap Shelton ketika mendengar cerita unik terkait sang Elder yang hanya diangguki sebagai pembenaran.
*
*
*
Shelton keluar dari ruangan bersama Juinth yang merengek tak mau diam. Merasa lelah dan mengantuk membiarkan Jayden bersama teman-temannya.
“Aku merasa bersyukur Shelton bisa bertemu denganmu Jayden. Kami harap kau bisa menerima semua kekurangan Shelton.” Ucap Jeremy begitu melihat Shelton menjauh bersama Juinth.
“Jere benar, kau mungkin sudah tau hal ini. Tapi ku harap dia tak lagi bolak-balik mengunjungi psikiater secara diam-diam lagi. Ku harap bersamamu dia benar-benar menemukan obatnya.” Adam menimpali, menatap hangat pada Jayden.
“Aku juga harap kalian bisa hidup bahagia bersama sampai maut memisahkan. Meskipun aku sering melontarkan lelucon pada aneh pada Shelton. Tapi aku juga khawatir akan kondisinya dulu. Melihatnya sekarang, kami merasa lega.”
“Jika dia bersikap keterlaluan lagi kau benar bisa menghubungi salah satu dari kami. Meskipun tak bisa banyak membantu.”
Jayden terharu mendengar kalimat-kalimat yang terlontar dari teman-teman Shelton. Merasa bahwa keputusan tepat dulu yang orang tua Shelton ambil membiarkan matenya itu tinggal bersama orang-orang baik.
“Sekali lagi terima kasih. Sudah menyambutku hangat dan memberikan perhatian sebesar itu.”
Ketiga teman Shelton hanya membalas dengan senyuman. Sesaat kemudian Shelton kembali bersama Juinth yang sudah terlelap.
Tatapannya menyelidik pada ketiga temannya. “Jangan dengarkan omong kosong mereka. Terlebih Mathius.”
“Heii kenapa aku!! Astaga tega sekali dirimu Shelton.”
Sebelum Mathius bisa berdrama lagi Adam membekap mulutnya dan Jeremy menatapnya tajam.
“Diam Juinth kecil sedang tidur.”
Mathius ingin menangis saja utamanya saat Shelton hanya menampilkan smirk menjengkelkannya dan Jayden yang menggeleng dengan sedikit keinginan untuk turut membungkam Mathius.
*****
YOU ARE READING
Alpha [Hoonjay] ✓
FanfictionA REMAKE STORY This story is created by @seansagara113 Saya sudah mendapat izin dari authornya untuk remake cerita ini. Terima kasih banyak untuk author @seansagara113 Main pair : Sunghoon x Jay 18/11/24 🏅#1 - werewolf 22/11/24 🏅#1 - enhypen
🌕 Extra Part 1 🌕
Start from the beginning
![Alpha [Hoonjay] ✓](https://img.wattpad.com/cover/382986434-64-k912341.jpg)