🌕 Extra Part 1 🌕

Start from the beginning
                                        

“Juint no no wolfiee untuk hari ini dan besok, okee??”

Si kecil mengernyit mencoba memahami perkataan sang papa, membuat Shelton yang gemas mencubiti pipinya main-main.

Bayi kecil yang pintar itu paham apa maksud sang papa yang memintanya untuk tidak melakukan shifting menjadi bentuk serigala kecilnya. Tapi otak pintarnya bertanya-tanya, kenapa tidak boleh.

“Napaa no-no woffiee?” Tanyanya dengan mata bulat yang menatap penuh pada Jayden, sepenuhnya mengabaikan Shelton yang masih mencubiti pipinya.

Jayden yang tak tahan dengan kegemasan sang putra mencium wajah lucu Juinth sebelum memberi jawaban.

“Karena nanti Juinth akan di gelitiki seperti yang Ayah lakukan. Juinth mau?”

“No no no Papaa. Yayah akall kitik-kitik Uint.” Jawaban heboh itu membuat Jayden tertawa sementara Shelton gemas hingga mengambil alih Juinth di pangkuan Jayden.

“Kenapa jadi Ayah yang nakal? Juinth dulu kan yang jilat-jilat wajah Ayah?”

Mendengar itu si kecil Juinth berpikir keras untuk menjawab. Pemandangan yang tiap hari dilihat Jayden. Jika beruntung Juinth akan menang berdebat dengan sang ayah, jika tidak ya berujung menangis. Terpaksa membuatnya turun tangan.

Siapa yang mengira Shelton akan sejahil itu dengan putranya? Berakhir si Elder akan kelabakan jika Jayden sudah mulai beraksi karena si kecil Juinth.

Alasan sebenarnya Jayden meminta Juinth untuk shifting karena tentu saja pikiran teman-teman Shelton yang tak percaya pada makhluk-makhluk lain selain manusia.

Bisa-bisa mereka terancam bahaya jika sampai ketahuan. Buruknya dijadikan eksperimen bagi peneliti-peneliti kejam yang sering memburu kaum mereka.

*

*

*

Perjalanan 5 jam itu beruntung berjalan mulus. Juinth tak rewel hanya saja cerewet bertanya ini itu yang untungnya semua bisa di jawab oleh Shelton. Kini si kecil tengah terlelap dalam gendongan Shelton.

“Kau tidak lelah, selama perjalanan menggendong Juinth? Biarkan aku menggantikanmu ya?”

Perkataan dari Jayden itu di jawab senyuman lembut dari Shelton sebelah tangannya yang tak menahan tubuh Juinth terulur untuk menepuk pelan kepala Jayden.

“Tidak perlu, biar aku saja. Kau sehari-hari mengurus Juinth tidak pernah mengeluh lelah. Apalagi hanya begini, aku bisa. Sesekali istirahatkan tubuhmu. Juinth bisa aku handle.”

Jayden mengulum senyum mendengarnya, meraih tangan sang Elder yang masih dikepala untuk di letakkan pada pipinya. Mendusel bak anak kucing pada sang mate.

“Astaga, aku memiliki dua bayi kali ini.”

Ucapan jenaka dari Shelton membuat Jayden mendengus menghempas kasar tangan si elder dan membuang muka.

Sukses membuat tawa renyah Shelton menguar begitu saja.

*

*

*

Pertemuan mereka dilakukan di sebuah resto salah satu hotel bintang 5.
Shelton dengan sebelah tangan menggendong Juinth yang terlihat excited menatap sekeliling dan sebelah tangan lainnya menggandeng Jayden.
Hadiah yang ditujukan untuk teman-temannya dibawakan oleh guard yang mengikuti mereka.

Ketiga teman Shelton sudah menunggu, Mathius, Adam dan Jeremy. Saat pintu ruang khusus yang mereka pesan terbuka, ketiganya serempak menoleh melihat Shelton dengan seorang bayi kecil di gendongan dan orang lain yang berdampingan dengannya.

Alpha [Hoonjay] ✓Where stories live. Discover now