Pandangan nanar Shelton berikan pada alphanya yang masih menyalahkan diri sendiri padahal sudah bertahun berlalu.
Harusnya memang kembali memiliki anak kedua. Calon adik Juinth yang memang pernah hadir di antara mereka meskipun sementara.
Waktu itu usia Juinth sudah 3 tahun lebih, saat Jayden dikabarkan tengah mengandung. Membuat Shelton senang bukan main.
Ingin menebus penyesalan saat Jayden sedang mengandung Juinth dimana dirinya saat itu bersikap bajingan.
Memang dokter bilang bahwa kandungannya kali ini lemah. Sudah ditakdirkan bahwa tubuh Alpha terlebih laki-laki tidak didesain untuk mengandung. Memiliki anak kedua sudah merupakan keajaiban.
Namun kebahagiaan itu pupus saat usia kandungan menginjak 4 bulan. Tak sengaja memang Jayden terjatuh di kamar mandi. Mengalami pendarahan hebat.
Saat itu juga rasanya dunia Shelton seolah runtuh. Tak hanya kehilangan calon bayi kedua tetapi Jayden yang pendarahan sempat tak sadar diri selama hampir 24 jam. Sukses membuat Shelton takut bukan main.
Saat itu juga dengan terpaksa dilakukan pengangkatan rahim sehingga tak ada lagi kemungkinan untuk mereka kembali memiliki anak.
Shelton sendiri menerima dengan cepat, tak ingin lagi membahayakan Jayden apapun caranya. Jika dengan tak memiliki anak lagi membuat Jayden masih di sisinya, Shelton tak akan ragu.
Butuh beberapa tahun untuk mereka berdua pulih dari kesedihan itu. Terutama Jayden yang sempat berkubang pada penyesalan diri. Beruntung Shelton selalu bersamanya, menemaninya, bahkan tak satu kalipun menyalahkannya.
"Sudah jangan mengingat hal-hal yang buruk lagi." Suara Shelton menarik Jayden dari lamunannya akan masa lalu.
"Maaf..."
"Lagi? Sudah berapa kali kukatakan. Jangan diingat lagi oke? Kemari-kemari papanya Juinth. Biar ayah beri puk-puk."
Mendengar itu Jayden terkekeh. "Juinth saja sudah tak kau perlakukan seperti ini."
Shelton mendengus, "Dia saja yang tidak mau. Astaga bayi kecilku sudah mulai besar."
"Dia sudah 8 tahun, Shelton. Kau juga berhenti menjahilinya."
"Itu aku tidak berjanji."
Giliran Jayden yang mendengus. Kali ini mendongak untuk menatap Shelton yang memeluknya, "Besok kau jelaskan pada Juinth. Kasihan dia mengira kau marah padanya."
"Aku mengerti. Sekarang lebih baik kita istirahat dulu. Selamat malam, Papa Wolfie kecil."
"Selamat malam, Ayah Wolfie kecil."
*
*
*
Pagi hari yang biasa heboh terutama di hari libur kini dilanda hening. Jayden membiarkan dua orang berbeda umur itu berdua menyelesaikan masalah mereka.
"Maaf ayah. Juinth seharusnya tidak memaksa seperti kemarin."
Luluh juga batin Shelton, "Maaf juga, ayah tak seharusnya seperti kemarin. Juinth takut pada ayah ya? Kemari beri ayah pelukan."
Si kecil menurut memasuki pelukan hangat Shelton sementara Jayden mengintip sebelum melanjutkan kegiatannya untuk memasak sarapan yang tertunda.
"Juinth dengarkan ayah oke? Jangan lagi meminta hal seperti kemarin. Itu membuat Papa sedih. Mengerti nak?"
Mendengar itu manik serupa Jayden itu membulat, "Benarkah, Juinth salah ya?"
"No, no sayang dengar. Permintaan Juinth tak salah. Tetapi Juinth harus tau, untuk memiliki adik itu memiliki proses panjang dan dari situ akan menyakiti tubuh papa."
Bayangan akan perjuangan saat Jayden sedang mengandung Juinth terlintas di benar Shelton. Terlebih saat dirinya menemani Jayden melahirkan.
Melihat sang mate kesakitan demi membawa darah dagingnya kedunia. Mempertaruhkan nyawa membuat dirinya merasa sakit, melihat perjuangan besar Jayden.
Shelton tahu betul bahwa dampak kehamilan dan melahirkan membawa banyak kerusakan bagi tubuh alphanya. Jayden tidak sekuat dulu, perubahan bentuk tubuh dan lain halnya.
Terlebih setelah kelahiran Juinth, hidup Jayden benar-benar hanya bertumpu padanya dan sang putra. Seolah tak lagi memiliki kebebasan seperti dulu saat dirinya masih menjadi Kapten Guard.
Kadang Shelton juga memergoki Jayden yang melihat lapangan guard dengan sendu. Karena itulah Shelton membebaskan Jayden masih berinteraksi dan turut berlatih dengan para guard. Tak mengikatnya dengan kedudukan sebagai Luna Pack dengan segala urusannya.
"Juinth janji tidak mau adik lagi." Perkataan si kecil membuat Shelton menyunggingkan senyum.
"Itu bagus lagipula jika adiknya seperti Aaron memangnya Juinth mau?"
Si kecil Juinth membulat sebelum menggeleng ribut ingat dirinya tak pernah akur dengan Aaron yang seperti kulkas mini, sudah irit bicara, susah senyum pula. Tidak seperti kakaknya, Aiden yang penyayang dan ramah.
Shelton terkekeh melihatnya.
"Baiklah karena hari ini libur. Bagaimana jika kita berburu bersama nanti sehabis sarapan?"
Tawaran itu sukses membuat Juinth kecil girang, "Mau, mau, mau. Juinth sudah lama tidak berburu bersama Ayah dan Papa."
Percakapan duo ayah anak itu putus saat Jayden datang memanggil mereka untuk sarapan bersama.
*
*
*
Dua serigala besar dengan warna kontras hitam dan putih itu hanya menjadi pengamat. Melihat bagaimana serigala yang lebih kecil dengan pola unik berwarna putih di dahinya berburu.
Mengejar sekawanan rusa yang memang hidup di hutan yang mereka jajaki. Beberapa guard juga berjaga secara diam-diam. Memastikan keamanan sang Elder, Luna, dan Calon Elder masa depan mereka.
Melihat si kecil yang malah balik dikejar rusa. Shelton tak kuasa. Berubah menjadi bentuk manusia di susul Jayden. Tertawa terbahak sementara Jayden memandang tanpa daya.
Namun tak memakan waktu lama hingga posisi terbalik. Juinth mengingat pembelajaran dari sang papa yang notabene mantan kapten guard.
Dengan ganas menghadapi kejaran rusa. Menggigit langsung di leher hingga rusa yang seukuran dengannya itu mati. Membuat rusa lain lari tunggang langgang.
Tepukan meriah dari sang ayah terdengar. Segera Juinth shifting. Tersenyum lebar meskipun mulutnya masih belepotan. Jayden dengan telaten mengusapnya, memberi tepukan kecil di kepala si kecil.
"Anak ayah hebat."
Pujian itu membuat Juinth kecil membusung bangga.
"Tentu saja Juinth memang luar biasa."
"Tapi ayah lebih hebat."
Mendengar balasan itu Juinth mencebikkan bibir. Sedangkan Jayden menghela nafas. Siap dengan ronde keberapa perdebatan antara 2 makhluk yang sayangnya matenya dan putranya.
*****
BẠN ĐANG ĐỌC
Alpha [Hoonjay] ✓
FanfictionA REMAKE STORY This story is created by @seansagara113 Saya sudah mendapat izin dari authornya untuk remake cerita ini. Terima kasih banyak untuk author @seansagara113 Main pair : Sunghoon x Jay 18/11/24 🏅#1 - werewolf 22/11/24 🏅#1 - enhypen
🌕 Extra Part 2 🌕
Bắt đầu từ đầu
![Alpha [Hoonjay] ✓](https://img.wattpad.com/cover/382986434-64-k912341.jpg)