Setelah Jaemin diperiksa oleh seorang Tabib barulah Jeno dapat menemui pemuda itu kembali, tadi setelah ia berlari menemui Mark dirinya ditahan oleh lelaki omega tersebut, Mark tidak memberitahu secara gamblang alasan kenapa Jeno harus menunggu diluar, lelaki omega itu hanya meninggalkan Jeno tanpa memberikan sebuah jawaban.
Kritt!!!
Pintu kamar Jaemin dibuka dari dalam yang mana memperlihatkan tubuh Jaemin yang tengah terbaring, Mark yang tengah mengusap kepala anaknya dan Lucas yang membukakan pintu.
"Tadi Tabib mengatakan padaku bahwa dia memintaku masuk kedalam." Tutur pemuda beta itu seraya menatap dengan canggung pada Jaemin yang memandangi rupanya dengan intens.
Mark menggangguk pelan, "Jaemin yang meminta mu kemari Jeno."
Setelah mengatakan hal itu, Mark dan Lucas berangsur pergi meninggalkan mereka berdua.
Sempat terjadi suatu keheningan diantara mereka ketika tidak ada yang memulai pembicaraan terlebih dahulu, namun Jeno yang tak tahan dengan kesunyian itu lantas mendekat dan duduk dikursi yang tadi didudukinya.
"Kenapa kau me-" Belum sempat Jeno menyelesaikan kalimatnya, Jaemin terlebih dahulu menyela.
"Aku ingin makan." Bukannya menjawab pertanyaan Jeno, Jaemin malah mengeluarkan sebuah kalimat yang berbeda cukup jauh dari konteks yang ingin dibahasnya.
Alis Jeno menukik sebelah, heran dengan permintaan lelaki alpha itu, "Kau ingin makan?"
Lelaki itu hanya diam dan menggangguk singkat bahkan saat Jeno menanyakan perihal apa makanan yang ingin dimakan lelaki alpha itu.
Jeno bergegas pergi meninggalkan Jaemin dan berlalu kedapur setelah diberi petunjuk oleh seorang pelayan.
"Ehhh...." Jeno tersentak ketika tak sengaja bertemu dengan Mark yang tengah menyiapkan sesuatu dimeja makan.
Suara yang terdengar seperti kagetan itu rupanya dapat disadari oleh Mark, lelaki omega itu lantas mendekati Jeno.
"Ada apa Jeno?"
Lelaki beta itu terdiam barang sejenak, "Eung tadi Jaemin mengatakan padaku kalau dia ingin makan."
Mendengar penuturan pemuda tersebut lantas membuat Mark mengganggukkan kepala.
"Dia memang belum ada makan apapun sejak kemarin," Mark menyiapkan semangkuk bubur yang telah dipersiapkannya sejak tadi, "Karena dia hanya meminta itu padamu kurasa kau yang harus membawanya Jeno."
Alis pemuda itu kembali menukik, "Kenapa harus aku?"
Terdapat rautan sedih dari wajah Mark yang tengah terdiam, "Karena dia tidak mau berbicara baik denganku atau pun Lucas Jeno."
Lelaki omega itu hanya tersenyum, "Tak apa, Jeno saja yang membawanya ya."
Setelah menerima nampan berisi semangkuk bubur, air putih dan beberapa varian buah, Jeno langsung memberikan sebuah senyuman hangat, "Terimakasih banyak eumm..."
Memahami akan kebingungan pemuda itu dalam memanggil namanya, Mark lalu memberikan usapan pelan pada pipi Jeno, "Panggil aku ibu Jeno, sama seperti dirimu memanggil Jaehyun."
Ekspresi Jeno berubah bingung, "Apa itu tidak apa-apa?"
Mark terkekeh, ia pun berjalan mengikuti Jeno yang membawa nampan tersebut, "Tidak apa-apa, lagipula aku senang bisa dipanggil ibu oleh anak semanis dirimu."
Kalimat itu nyatanya dapat membuat seculas senyum timbul pada birai Jeno, bahkan netranya pun dapat membentuk seperti bulan sabit karena hal menyenangkan yang didengarnya.
YOU ARE READING
ENIGMA || JAEMJEN
Fanfiction잼젠 [a/b/o universe] Legenda menyebutnya dengan nama 'enigma' yang berarti sang penguasa! WARNING !!! TOP! JAEMIN BOTTOM! JENO Start : 22 - 08 - 2023 End :
