When I'm With You (End)

Mulai dari awal
                                        

"Gak mau! Selamat berjuang manusia nyebelin.." Irene julurin lidahnya terus nyusul Joya sama Jennie yang udah jalan di depan.




"Kok bisa sih kita sekelas sama Irene Gi. Kecil-kecil cabe rawit..."




"Loh ya ndak ta...."




Ucapan Egi terhenti waktu ngeliat wajah Wendy udah masam. Ini bentar lagi tanduk dua keluar dari kepalanya. Sebelum itu terjadi Egi buru-buru menenangkan soibnya yang lagi galau karena si lele.




"Wen santai bro hehe. Kamu kan pinter, kalau cuma lele ya mudah lah itu. Yok bisa yokk.." Egi merangkul bahu Wendy.




Gak terasa dua hari lagi tugas kerangka ikannya dikumpul. Mereka semua udah pada selesai dong. Akhirnya pekerjaan yang rumit dan menguji kesabaran itu akhirnya enyah juga.




Irene keluar dari kamarnya mau ngambil kerangka ikannya yang lagi dijemur. Soalnya udah mendung banget. Irene itu orangnya perfeksionis harus sesuai sama keinginannya. Padahal ya udah kering sih, cuma Irene maunya agak kering lagi biar perfect ceunah.




Bagaikan petir disiang hari, ekspresi senang itu berubah jadi panik.




"MAAAAAAA, KERANGKA IKAN KU DIMANA?"




Fanny buru-buru keluar yang lagi maskeran. "Loh tapi tadi kamu jemur disitu Rin.."




"Huwaa Ma, gimana dong. Dua hari lagi dikumpul tugasnya..." Irene udah nangis. Soalnya effort banget ngerjainnya itu loh. Rela dia tuh buangin dagingnya sampe ngantuk-ngantuk.




"Rin, itu dibawa kucing..." Tunjuk Fanny heboh. Untung maskernya masih basah jadi belum retak seribu




"Yahhh mama huwaa. Kucing nyebelin, siniin kerangka ikan aku gak!" Irene kejar-kejaran sama kucing tetangganya itu. Tapi sayang itu kerangka gak bisa diselamatkan lagi. Kepalanya udah lepas sama badannya. Poor Irene.




"Hikss hikss dasar kucing nyebelin, kenapa sih cuma tulang doang juga diembat hikkss.." Fanny cuma turut sedih. Mau bantu juga gak bisa. "Nanti buat lagi ya Rin, apa perlu mama beliin ikan hiu?" Gumam Fanny mencoba menghibur sang putri.




"Gak taulah ma. Aku mau ke kamar aja.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua Hati Satu Rasa (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang