Shelton tak keberatan, sebelah tangannya mengelus rambut halus milik Jayden.
Tak ada suara, Jayden hanya mengamati layar Ipad milik Shelton yang menampilkan beberapa email penting. Lantas dirinya juga ikut larut, sesekali bertanya saat ada yang tak dia pahami yang dibalas lembut oleh Shelton.
Tanpa sadar sudah menunjukan jam 11 malam.
"Mari tidur." Shelton bersuara, mematikan Ipadnya dan berbaring. Tak lupa menarik Jayden kedalam pelukannya seperti kebiasaan.
Awalnya Jayden terkejut tapi selama beberapa bulan terakhir dirinya sudah terbiasa. Tertidur sembari mendengar detak jantung milik Shelton bak lullaby.
"Sshhh tidur..." Shelton berbisik sembari mengelus punggung dan kepala milik Jayden.
Sementara si empunya mendengus "Aku bukan Juinth." Ucapnya.
Mendengar itu Shelton terkekeh "Baik-baik, kau bukan Juinth. Tapi papanya Juinth."
Satu pukulan kecil mendarat padanya dari Jayden yang kembali dibalas tawa kecil dari Shelton. Tak ayal semakin mengeratkan pelukan. Lalu keduanya turut hanyut dalam mimpi mengikuti si kecil Juinth.
*
*
*
Matahari baru beranjak, masih sangat pagi. Tapi Shelton merasakan basah dan lembab di wajahnya. Seolah sesuatu tengah menjilatnya.
Dirinya mengerang, merasakan Jayden tak lagi dipelukan namun sesuatu berbulu seperti menimpanya.
Tangannya meraba kasar benda berbulu yang melihatnya.
1 detik.. 5 detik... 10 detik...
Matanya membuka kaget, mendapati seekor anjing kecil tengah menjilatinya. Pikirannya masih mengawang. Mengamati makhluk di depannya.
Sebelum tersentak bangun, karena sadar anjing kecil, ohh bukan makhluk kecil berbulu ini merupakan anak serigala kecil. Bulunya berwarna hitam pekat sepertinya. Yang mengagumkan adalah garis bak tanda warna putih dari dahi, memanjang ke bagian kepala.
"Juinth?" Tanyanya.
"Guk guk guk." Gonggongan yang Shelton dengar.
"Heh!" Serunya. "Jayden!!!"
Dirinya membangunkan Jayden yang masih terlelap membelakanginya dengan heboh. Lantas memegang belakang leher kecil wolfie kecil itu bak anak kucing.
Jayden yang kaget akan suara Shelton terbangun. Menatap Shelton yang mengangkat seorang puppy kecil di tangannya.
Otak alpha itu bekerja lamban sebelum sadar apa yang terjadi. Matanya membelalak segera mengambil alih puppy kecil yang menatapnya dengan tatapan menyedihkan.
"Guk guk." Puppy kecil itu seolah mengadu.
"Ya ampun Juinth." Seru Jayden, tak menyangka putranya akan segera bisa melakukan shifting.
Memang dokter bilang para werewolf sudah bisa melakukan shifting saat berumur 6 bulan lebih. Meskipun sedikit terkejut tapi Jayden segera membiasakan diri.
Sementara itu Shelton yang kembali mendengar gonggongan kecil itu terbahak hingga perutnya sakit.
"Astaga Juinth kecil. Kau itu serigala kenapa menggonggong sih, nak?" Ucapnya disela tawa.
Jayden hanya menatapnya datar tak suka melihat sang putra dijelekkan. Melihat hal itu Shelton segera terdiam dan kali ini menatap serius pada wolfie kecil di pangkuan Jayden itu.
"Maaf, Lunaku. Tapi kita benar-benar harus mengajarinya melolong bukan menggonggong." Ucapnya menahan tawa.
Terlebih Juinth menyahut seolah paham "Guk-guk." Semakin membuat Shelton menahan tawa.
Jayden menghela nafas semberi membelai halus bulu hitam lebat milik Juinth, "Jadi ini alasan kenapa kau tidak mau mandi kemarin?"
Si empunya tak menjawab hanya berguling di kasur mereka menunjukkan perut kecilnya yang buncit. Tak tinggal diam Shelton menggelitiki, tak tahan dengan kelucuannya, membuat Wolfie kecil itu bergerak heboh.
Jayden menggeleng pelan. Namun turut memberi senyum bahagia melihat interaksi 2 orang tersayangnya.
*
*
*
Kali ini Jayden berdiri di pinggiran hutan dekat kediamannya. Hutan yang sudah dipastikan aman dan dijaga oleh para guard yang berbaur di sekitar.
Tatapannya mengarah pada sosok serigala hitam besar milik Shelton dan serigala kecil milik Juinth. Keduanya nampak sama persis kecuali bulu putih membentuk garis panjang milik Juinth yang membedakan.
Terlihat wolfie kecil itu mengikuti serigala besar Shelton. Berusaha meniru lolongan sang Elder dengan suara kecilnya. Melihat itu Jayden terkekeh terlebih saat si kecil malah berguling-guling mencoba mengejar beberapa serangga kecil.
Dari kejauhan, Shelton mengambil alih perhatian Juinth, seolah memerintah putranya itu untuk turut memanggil sang papa yang berdiri mengamati mereka.
Menurut, si wolfie kecil berlari riang kearah Jayden, menggesekkan pada kaki sang papa. Seolah memintanya bergabung dengan mereka.
Jayden mengelus kepalanya, sesaat sebelum wujudnya berubah menjadi serigala putih yang disambut bahagia si wolfie kecil.
Dua serigala besar dan satu wolfie kecil itu menikmati waktu bersama mereka. Mengikuti si kecil, turut bermain di tepi hutan itu. Keluarga kecil bahagia setelah semua peristiwa besar yang berhasil mereka lalui. Kini hanya tersisa bahagia yang menanti.
END
Aaah akhirnya cerita ini selesai
Terima kasih untuk semua dukungan kalian 🤗😍🤗😍
Maaf gak bisa balas komentar kalian satu persatu 🙏🏻😔
Ceritanya udah end sampe sini, gak ada bonchap, sorry 🙏🏻🥺
Kakak authornya sih bilang bakal ada extra chapter, tapi aku gak tau kapan. Nanti kalian cek aja di akunnya ya. Bayangin aja Orion itu Sunghoon, Xavier itu Jay 😅
Semoga Hoonjay terus berlayarrrrr
Daaaaaan
Kalian pasti bakal kangen aku, ups maksudnya kangen aku up cerita hahaha
Karena gak ada yg akan spam update cerita lagi 😆
Semoga kita bisa bertemu di cerita lain ya, see you 👋🏻👋🏻👋🏻👋🏻👋🏻
YOU ARE READING
Alpha [Hoonjay] ✓
FanfictionA REMAKE STORY This story is created by @seansagara113 Saya sudah mendapat izin dari authornya untuk remake cerita ini. Terima kasih banyak untuk author @seansagara113 Main pair : Sunghoon x Jay 18/11/24 🏅#1 - werewolf 22/11/24 🏅#1 - enhypen
🌕 Epilog 🌕
Start from the beginning
![Alpha [Hoonjay] ✓](https://img.wattpad.com/cover/382986434-64-k912341.jpg)