"Di mana temen-temen yang lain?" tanya Ardina pada Leo.

"Gimana rasa badan lo? Masih ada yang sakit?" tanya Leo, yang mengabaikan pertanyaan Ardina soal teman-temannya.

"Gue... udah mendingan, lo harus anter gue ke mereka, gue gak bisa diem di sini aja." Ardina langsung beranjak bangun.

Leo yang sigap langsung memegang tangan Ardina untuk membantunya berdiri. Leo mau tidak mau langsung memunculkan teleportasinya. Dirinya dan Ardina langsung masuk ke dalamnya tanpa pikir panjang.

Sesampainya mereka di medan pertempuran itu, Ardina melihat teman-temannya sedang berusaha mengalahkan makhluk-makhluk itu, meski teman-temannya dipenuhi luka ringan.

Tanpa aba-aba, Ardina langsung melemparkan mobil tronton dengan kemampuannya, ke arah makhluk-makhluk tersebut.

"ARDINA!" kata Alya yang langsung terbang menuju Ardina.

"Lo udah sadar, saatnya kita tuntasin ini semua." ucap Sean, yang juga menghampirinya.

"Kita udah lengkap, sekarang saatnya buat ngegabungin kekuatan kita!" kata Nadia, dan disetujui oleh semua anggota hero.

Sebelumnya, Sean dan Eka membuat perisai air yang tebal untuk tidak membuat makhluk itu menyerang semua hero, dan mereka bisa fokus pada saat penggabungan kekuatan.

"Oke ini saatnya." kata Fajria.
Mereka semua membuat lingkaran, memejamkan mata, serta berpegangan tangan. Mereka semua fokus pada saat ini, hingga kekuatan besar di tengah lingkaran mereka terbentuk! Air, api, angin, dan magnet.

Semua menjadi satu.

Mereka terbang dengan bersamaan, perisainya menghilang, dan mereka masih dengan berpegangan tangan dalam lingkaran yang berisi kekuatan besar itu.

Setelah mereka sampai di atas udara, sekiranya 28 meter di atas tanah, mereka langsung membuka mata.

"Dengan aba-aba gue." kata Fino.

"3...." Mereka menarik napas dalam.

"2...."

"1...."

Mereka langsung menghempaskan tangan mereka ke udara, dan kekuatan mereka yang menjadi satu itu, melayang ke udara, kekuatan yang besar, dan menyala.

Lalu Sean dan Eka, kembali membuat perisai yang lebih tebal, dibantu dengan kekuatan Sherly dan Ian sebagai tambahan perisainya, agar tidak terkena efek dari kekuatan mereka.

Lalu...

'BOOM!'
Kekuatan mereka yang hampir setinggi awan itu, meledak! Seperti kembang api. Hingga terkena makhluk-makhluk itu, yang membuat tubuh mereka meleleh, dan menghilang.

Tapi, kekuatan mereka yang berpengaruh pada makhluk-makhluk itu, jadi bisa dibilang, manusia tidak akan terkena efek kekuatan yang mereka buat.

Hingga 15 menit berlalu, setelah dirasa aman, Sean dan Ian menghilangkan perisainya, dan ya... Makhluk-makhluk itu hilang tak tersisa. Mereka semua menghela napas panjang.

"Hari ini bener-bener bikin encok!" kata Nadia yang di tertawai oleh Fino.

Mereka semua terduduk di area lapangan yang luas, tanpa adanya pepohonan pada waktu senja.

"Malem ini beneran lembur ya... " kata Sherly mengeluh.

"Kita bantuin kok!" ucap Ian semangat.

"Ah lu mah mau modus, Yan!" kata Aga, yang di ketawain sama semua hero di situ, kecuali Leo, yang dari tadi hanya menatap langit.

Di saat semua hero bercanda dan tertawa, Ardina menatap Leo.

"Leo... em... makasih ya" kata Ardina.

"Buat?" tanya Leo.

"Apapun itu" jawab Ardina.

Leo yang hanya mengangguki jawaban Ardina, ia langsung berdiri.

"Eh lo mau ke mana, Le?" tanya Aga yang melihat Leo ingin beranjak pergi.

"Nyari angin" jawabnya.

Leo meninggalkan tempat itu dan masuk ke dalam teleportasinya, entah dia mau ke mana. Ardina pun, hanya melihatnya, tidak mungkin juga dia ngikutin Leo kan? Yang ada kalo disusul, awkward doang!

Pukul 20.00

"Huft, sampah masih banyak banget!" kata Eka, yang mengambil sampah-sampah menggunakan kekuatan airnya.

"Tapi bersih-bersih itu seru loh!" kata Sean yang sedang membantu Eka.

Masing-masing 2 orang itu, mendapat tugas membereskan wilayahnya yang sudah ditentukan saat sore hari tadi.

"Parah nih! Makhluk-makhluk ini bikin orang repot aja sih!" gerutu Alya.

"Sabar yaa... " kata Rama yang sedang membantu temannya itu.

Hingga larut malam, pada pukul 23.15, mereka akhirnya menyelesaikan pekerjaannya, dan orang-orang yang lain pun beraktivitas seperti biasa.

"Aneh gak sih? Masa semua orang ga inget apa-apa?" tanya Fajria.

"Pengaruh kekuatan makhluk kali" jawab Alya.

"Mungkin sih" sahut Fajria lagi.

"Oy kalian para superhero yang cantik! Kita pamit duluan ya!" kata Aga teriak sambil melambaikan tangan, karena sedang terbang di atas tanah yang tinggi.

"Makasih atas bantuannya!!!" kata Alya teriak, mereka pun saling melambaikan tangan.

Yah... kecuali Leo, yang hanya melipat tangannya di depan dada.

Mereka pun kembali ke markasnya masing-masing.

"Eh? Gimana? Sebenernya hari ini keren ga sih?!!!" tanya Alya.

"Walah co! Keren, tapi nyawa taruhan!" sahut Nadia.

"Senggaknya kita bisa cuci mata wkwkwk" kata Eka.

"Iya sih, cakep, cuma, gue juga dibikin ketar-ketir jir!" kata Sherly yang dari tadi jantungnya berdebar.

"Lu mah modus!" kata Fajria.

"Lu kok diem aja sih, Ardina?" tanya Nadia.

"Gapapa, cuma... jantung gue mau meledak setiap ketemu sama dia! Walaupun emang esnya belom cair sih..." kata Ardina sambil salah tingkah.

Memang tipe dia tuh kaya Leo.
"Ciee!!! Kita harus bersyukur nih!" kata Alya.

Mereka pun mengobrol sambil jalan ke arah markas, sambil berjalan kaki, hingga tiba di markas, mereka berganti outfit, dan langsung menuju jalan pulang.

Tanpa disadari, ada yang mengikuti mereka, dari awal mereka berjalan ke arah markas...







next guys!

multiple powersWhere stories live. Discover now