✨ 5 ✨

53 2 0
                                        

✨✨✨

Pagi kembali datang, tidak seperti kemarin. Hari ini sosok cantik itu sudah terbangun dari tidurnya, bersemangat untuk memulai sesuatu yang baru.

Setelah siap dengan keperluannya, Aruna bergegas turun ke bawah untuk memulai sarapan bersama yang lain.

"Selamat pagi semuanya! ".

" Selamat pagi sayang" Jawab daddy

"Pagi juga kesayangan mommy".

" Pagi queen".

"Pagi adek /pagi adekku sayang". Jawab Rey dan Kay bersamaan.

Aruna duduk diantara Boy dan Jay yang sudah lebih dulu datang. Suasana pagi ini benar - benar indah dan penuh semangat khususnya untuk Aruna.

" Wiiihhh... Kelihatanya ada yang happy banget nih! Pakek senyum - senyum sendiri lagi 🤭". Goda Kay pada Aruna.

"Abang mah gitu... Runa senyum aja salah apalagi kalau cemberut.
Daddy ~~ lihat tuh bang Kay cari gara - gara...buat mood Aruna jelek aja 😡". Emosi Aruna.

" Kok bangKay sih dek... Udah kayak tikus mati aja deh... Ganti kenapa, ganti deh yang lain atau yang lengkap gitu". Kay yang tidak Terima

"Gak ah.... Kan emang namanya abang itu Kay jadi gabungin aja sekalian, kan lebih praktis".

" Iya bener...nama abang emang Kay, tapi nggak di potong gitu juga kali dek... Yang lengkap kenapa.
Abang Kay gitu kan enak, sembarangan ganti - ganti nama orang ".marah Kay dengan wajah merahnya.

Melihat Kay yang sudah emosi Aruna merasa lucu, karna berhasil buat kakanya marah.

" Iya... Iya... Aruna bakal panggil abang lengkap deh... Tapi jangan marah lagi, udah kayak tante tante aja yang suka marah - marah " Aruna sambil menatap Kay.

Baru saja Kay ingin membalas Aruna lebih dulu dicegah oleh suara daddy "Adek udah siap semuanya? Yakin kalau sama keputusan adek? ".tanya sang daddy

Dengan semangat Aruna menggangguk tanda sebagai jawaban. Tak lama sarapan pun di mulai dengan tenang tak ada obrolan ataupun perdebatan.

Saat acara sarapan selesai tiba - tiba Aruna mengalihkan perhatian semua kepadanya. Meski takut tapi Aruna berusaha berani.

" Mmm... Daddy, Aruna mau bicara sesuatu boleh? " Meminta izin

" Boleh dong sayang, adek mau membicarakan apa? ".

Aruna terdiam sesaat, tak tau harus menjawab bagaimana. Dengan bertekat akhirnya Aruna berani menjawab

" Boleh tidak...kalau nanti saat disekolah yang baru, Aruna tidak mendapatkan perlakuan special... Aruna ingin mendapatkan teman yang benar - benar tulus sama Runa"

"Aruna mau merasakan bagaimana diperlakukan seperti biasa... Mmmmm... Kalau bisa abang juga tidak perlu mengistimewakan Runa seperti saat dirumah"

"Sungguh bukan maksud Aruna tidak mau dekat abang atau tidak menghargai atau bahkan tidak sayang abang... Runa cuma mau sepert yang lain".berusaha meyakinkan semua.

✨✨  PENJAGA CAHAYA  ✨✨Where stories live. Discover now