“Nggak perlu,” ucap Rei tiba-tiba. Tampaknya ia menyimak apa yang dibicarakan Hana dan Michi.
“Kenapa nggak perlu? Michi kan bisa dihukum,” ucap Hana.
Rei hanya tampak diam dan berjalan ke arah belakang tempat loker miliknya. Ia mengeluarkan baju olahraganya dari sana.
“Pakai saja punyaku,” ucap Rei sambil memberikan pakaian olahraganya kepada Michi.
“Lalu kamu sendiri bagaimana?” tanya Michi.
“Nggak perlu dipikirin, itu masalah gampang.” Rei kembali menyodorkan baju olahraganya kepada Michi, seakan meminta Michi segera mengambilnya.
“Bagaimana kamu menghadapi Taka Sensei? Bukannya kamu akan kena marah jika tidak memakai baju olahraga?” Kali ini, Hana yang bersuara.
“Sudah aku bilang, nggak perlu dipikirin. Aku bisa mengatasinya,” jawab Rei sambil duduk kembali di tempatnya, setelah Michi menerima pakaian olahraganya.
Ada celana dan baju ukuran L milik Rei di tangan Michi sekarang. Michi menatap pakaian olahraga Rei beberapa saat sebelum Hana mengingatkannya untuk membalas kebaikan Rei.
“Ah, tentu,” ucap Michi. Ia kemudian beralih menatap Rei yang telah mulai memainkan game di ponselnya.
“Arigato Tatsuya-kun,” ucap Michi.
“Hm,” guman Rei singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel. Ia sedang memainkan game Mobile Legend di ponselnya.
“Kamu suka main game ya?” Michi basa-basi. Jelas saja Rei terlihat suka bermain game. Hampir sepanjang waktu di sekolah, Rei menggunakannya untuk bermain game di ponselnya.
“Iya, kenapa? Kamu mau ikut main?”
Michi menggelengkan kepalanya, meski tidak dilihat oleh Rei. “Aku suka main game, tapi aku tidak mahir bermain game seperti Mobile Legend, PUBG dan lainnya.”
“Aku bisa mengajarimu jika kamu mau.”
“Aku juga mau,” ucap Hana tiba-tiba.
“Hana suka main game juga? Game apa? Mungkin ada permainan yang sama-sama kita suka, hingga bisa mabar,” ujar Michi.
“Selama itu menyenangkan, aku suka. Aku tertarik belajar main game apa aja.”
“Sou ka.” Michi mengangguk mengerti.
Pandangannya kemudian beralih pada Yuki yang akhirnya telah datang.
“Ohayo, Yuki!” sapa Michi.
Yuki membalas sapaan Michi dan duduk di tempatnya. Tidak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi. Pelajaran Matematika pun berlangsung selama dua jam.
***
Setelah melalui serangkaian pelajaran yang dihabiskan di kelas, akhirnya tiba saatnya pelajaran olahraga yang dilakukan di luar kelas. Taka Sensei meminta semua muridnya untuk berkumpul di lapangan indoor setelah selesai mengganti pakaian seragam menjadi pakaian olahraga.
Michi mengenakan pakaian olahraga Rei. Tidak hanya celana olahraganya yang panjang hingga harus ia gulung, baju olahraga Rei juga terlihat kebesaran di tubuhnya hingga Michi harus mengatasinya dengan memasukkan baju Rei ke celananya agar tidak tampak panjang.
“Kamu terbeli baju olahraga yang besar ya, Michi?” tanya Yuki bingung.
Saat ini mereka sedang berganti pakaian di toilet wanita. Beberapa diantaranya yang telah selesai berganti pakaian olahraga, segera beranjak keluar dan pergi ke tengah lapangan.
YOU ARE READING
Minimum Height Maximum Love
Teen FictionCerita collab @TatsuyaMichi buat event ✍🏻 Bab genap bisa dibaca di akun wattpad @hendysetiawan21 🍃 Blurb: Tentang seorang gadis SMA bertubuh pendek yang memiliki teman sekelas seperti tiang listrik. "Ganteng sih, tapi kok nyebelin?" - Nakamura M...
Part 5
Start from the beginning
