9. It's Over

17 0 0
                                        

"Bang Jaemin, Renjun..... aku boleh ikut gak sama kalian setelah ini?" Pertanyaan atay lebih tepatnya sebuah permintaan yang Karina berikan kepada kedua sejoli yang ada dihadapannya saat ini, menatap mereka berdua dengan tatapan penuh permohonan, secara bergantian.

"Gak ada! Tadi, kamu udah deal untuk ikut makan siang aja! Gak dengan ikut kumpul sama teman sekolah!" Bukan, bukan Renjun yang memberikan jawaban penuh penekanan itu, melainkan Jaemin. Ia langsung menolak permintaan adik sepupunya dengan sangat tegas.

Tapi seperti yang kalian tau. Karina itu gak akan menyerah begitu saja. Ia langsung mengalihkan tatapannya menjadi menatap Renjun. "Renjun...." rengekan yang langsung ia berikan, di sertai tatapan penuh dengan permohonan.

Renjun yang diminta pun hanya bisa terdiam. Ia langsung menatap kekasihnya dengan tatapan penuh tanda tanya. Sementara sang kekasih langsung menggelengkan kepalanya, tanda agar ia tidak menerima permintaan adik sepupunya dia. Dan ia sendiri menjadi bimbang akan hal ini. Sampai akhirnya ia menghembuskan nafasnya kasar, sebelum ia membuka suara. "Maaf, kayaknya aku gak bisa. Jika abang kamy saja tidak mengizinkan kamu untuk ikut? Maka aku tidak bisa mengambil keputusan sepihak untuk mengizinkan kamu ikut. Tadi aku sudah membuat keputusan untukmu ikut, dan sekarang abangmu yang mengambil alihnya." Jelasnya, yang akhirnya bisa menolak permintaan wanita ini.

Sementara Jaemin langsung tersenyum begitu mendengar keputusan sang kekasih. Ia segera mengenggam tangan kekasiunya, dan beranjak dari kursi yang ia duduki. Menyuruh kekasihnya untuk beranjak juga. "Kali ini kau pulang sendiri. Terserah kau mau naik apa. Taksi, Trans Jakarta, atau angkutan umum lainnya." Ujarnya, yang langsung membawa kekasihnya untuk pergi dari hadapan adik sepupunya. Tidak memperdulikan adik sepupunya ini sendirian, begitu di tinggal mereka.

Sementara Karina yang di tinggal pun tidak tinggal diam. Ia segera menghubungi tantenya yang bernama Yoona, yang mana Yoona itu ibu kandung dari Jaemin, abang sepupunya.

"Hallo Karina, ada apa?" Pertanyaan yang langsung Yoona berikan, begitu panggilan teleponnya telah tersambung.

"Tante Yoona, apakah tante tau kalau misalkan bang Jaemin itu tinggal bersama dengan kekasihnya? Dia bahkan tidur di dalam kamar yang sama, tante." Adu Karina yang tidak suka melihat abang sepupunya ini tidur dalam satu ruangan yang sama dengan kekasihnya dia.

"Maksud kamu tinggal dan tidur bersama dengan Renjun? Ah, tidak apa-apa. Tante dan Om Siwon memang sudah mengizinkan mereka. Orang tuanya Renjun pun sudah tau akan hal ini." Jelas Yonna, yang sukses membuat Karina semakin badmood.

"Dia memonopoli abang Jaemin, tante!" Ujar Karina yang hampir memekik kesal akan hal ini. Kalau saja dia tidak sadar saat ini ada di salam mall, mungkin ia sudah berteriak.

"Memonopoli bagaimana?" Tanya Yoona yang bingung akan ucapan yang di utarakan ponakannya ini.

"Dia gak ngizinin Bang Jaemin untuk main sama aku! Dia ngelarang aku makan siang dengan Bang Jaemin!" Ujar Karina, yang saat ini tengah mecengkram keras gelas yang sedang ia pegang saat ini.

"Masa sih? Gak mungkin ah dia kayak gitu. Tante tau sendiri Renjun itu orangnya kayak gimana, Karina. Mungkin itu hanya perasaan kamu aja kali. Dia itu wanita yang sangat baik, sayang. Coba deh kau mendekatkan diri kepada dia, dia pasti bakalan wellcome kok. Tapi jangan sampai keluar batas ya, mentang-mentang dia itu seumuran sama kamu. Ingat! Gitu-gitu dia kekasihnya abang kamu, yang sebentar lagi merangkap jadi calon istrinya abang kamu." Jelas Yoona, memberikan peringatan kepada ponakannya ini akan batasan mereka, yang sukses membuat ponakannya tambah kesal akan jawaban yang diberikan olehnya.

"Bang Jaemin mau nikah sama kekasihnya?" Tanya Karina lagi dengan netra yang membola. Memastikan bahwa pendengarannya serta ucapannya tantenya tadi tidak salah.

"Iya, Karina sayang. Sudah ya Karina, Tante harus melanjutkan pekerjaan tante." Ujar Yoona, yang memastikan teleponnya secara sepihak, karena masih ada pekerjaan yang harus ia selesaikan.

Setelah telepon selesai, Karina langsung meremat ponselnya dengan sangat erat, begitu mendengar ucapan sang tante. Ia tidak terima kalau misalkan abang sepupunya ini bakalan menikah dengan perempuan selain dirinya! Ia sudah mengincar abang sepupunya ini sedari lama. Jadi, ia akan berusaha semaksimal mungkin agar abang sepupunya ini tidak menikah dengan wanita selain dirinya. Ia akan berusaha semaksimal mungkin, agar ia bisa mendapatkan abang sepupunya ini sebagai kekasihnya, bukan sepupunya.

"Aku tidak akan melepaskan dirimu, Na Jaemin." Ujar Karina dengan penuh tekat di setiap ucapan yang keluar dari mulutnya.
---

Sedangkan di lain sisi, ada Jaemin dan juga Renjun yang sudah tiba di tempat tongkrongan mereka. Bertemu dengan teman-temannya yang sudah lebih dulu tiba di sana.

Ah ralat! Teman basketnya Jaemin, yang sebentar ini ada pertandingan basket. Tapi kalian tenang saja! Di sana sudah ada Ningning selaku kekasihnya Chenle, Ryunjin kekasih Felix, Winter kekasihnya Haechan, dan masih banyak lagi.

Jadi ya Renjun gak sepi-sepi amat. Ada temannya juga yang membuat dirinya gak bete, kalo di tinggal kekasihnya yang akan rapat dengan anggotanya mengenai strategi latihan dan juga lomba yang akan datang sebentar lagi.

Sekedar informasi, di sana juga ada Guanlin. Dia di masukkan ke dalam squad perlombaan. Setelah Jaemin ini selesai mengetest skill dia dalam bermain basket, dia langsung di masukkan kekasihnya ke dalam pemain inti.

Sebenarnya ia tuh gak mau datang kemari kalau ada Guanlin di hadapannya. Tapi kekasihnya ini terus memaksa dirinya untuk ikut. Kalau misalkan dirinya menolak dengan keras, ia sangat takut menimbulkan curiga kepada sang kekasih.

Dan setelah sampai di tempat tongkrongan anak basket. Ia langsung bergabung dengan Winter dan teman-teman lainnya. Membiarkan kekasihnya bersama teman basketnya, mengadakan rapat untuk membahas strategi dan hal lainnya untuk pertandingan nanti.

"Hot news! Hot topic!" Seruan yang langsung diberikan oleh Ningning yang merupakan sangat ahli di bidang ini, setelah memastikan semua temannya sudah berkumpul.

Semua perhatian langsung menuju kepada Ningning saat ini, begitu ia membuka mulut. Sementara Renjun sendiri hanya fokus kepada makanan yang ada di hadapannya, tapi tidak dengan telinganya yang sudah siap mendengarkan acara bergosip yang akan temannya ini lakukan.

"Apaan sih, Ningning! Jangan bikin gue kepo ya, anjing!" Peringatan kesal yang langsung Ryunjin berikan karena Ningning yang diam saja, setelah mengatakan hal itu.

"Di sekolah kita bakalan ada anak baru! Tepatnya di kelas kita." Jelas Winter dengan antusias.

"Banyak banget anak baru di sekolah kita." Seruan jengah yang langsung Ryunjin berikan, begitu mendengar berita tidak penting ini.

"Dih, iya! Baru kemarin Guanlin dateng, sekarang udah ada anak baru lagi." Sahut Wintsr, yang batu menyadari akan hal ini.

"Cewe atau cowo?" Tanya Ryunjin, yang lebih tertarik dengan gender anak baru ini.

"Cowo deh kayaknya." Balasan bingung yang langsung Ningning berikan. Karena jujur, ia belum tau mengenai gender anak baru ini.

"Loh Renjun, lo mau kemana?" Pertanyaan yang langsung Winter berikan, ketika melihat temannya beranjak.

"Toilet." Balas Renjun, yang sudah tidak tahan untuk menahan pipisnya.

Ia terus melangkahkan kakinya ke dalam toilet. Membuang segala keperluannya di sana, sebelum akhirnya ia keluar dari toilet. Begitu keluar, ia langsung di hadapkan oleh Guanlin, yang saat ini ada di hadapannya. Memblokir jalannya untuk lewat.

"Awas." Kalimat permintaan, atau lebih tepatnya sebuah perintah yang ia berikan untuk pria ini dengan kalimat ketusnya.

Bukannya minggir, Guanlin malah tetap di tempatnya, dan malah makin memblokir jalan wanita yang ada dihadapannya. "Renjun, aku mau bicara sama kamu. Aku mau jelasin semuanya ke kamu. Apakah kamu ada waktu?" Tanya Guanlin, menatap wanita ini dengan tatapan penuh permohonan, walaupun dia memilih untuk tetap meluruskan pandangannya. Enggan untuk menatap dirinya.

"Gak ada yang perlu di jelasin lagi, Guanlin. Semuanya udah jelas sejak beberapa tahun yang lalu. Lagipula aku juga tidak ada waktu. Jangan mengganggu aku lagi. Hubungan kita berdua sudah selesai semenjak beberapa tahun lalu. Dan sekarang, aku sudah mempunyai kekasih. Jadi, jangan ganggu aku lagi."

NEVER BROKE SOME PROMISE - JAEMRENNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ