Tak selang lama mereka membicarakan Jaemin, orang yang sedari tadi mereka omongin pun tiba dan langsung bergelayut manja dengan Renjun.
"Sayang, kenapa pergi duluan sih?" Seruan yang langsung Jaemin berikan, yang saat ini tengah mendusel manja di lengan sang kekasih.
"Tadi si Ningning ngajak ke kantin duluan, Jaemin. Jadi, aku gak sempet ke kelas kamu. Kamu juga lama banget ke kelas akunya." Jawab Renjun dengan tangannya yang sedang mengelus rambut sang kekasih.
Sudah jadi kebiasaan mereka sehari-hari. Kalau Renjun tidak mengelus kepala kekasihnya, kekasihnya ini akan mengambil tangannya, menaruhnya di kepala dan di goyangkan tangannya, agar ia mengelus kepalanya dia.
"Renjun, lo gak ada niatan backstreet lagi? Gue eneg banget lihat tingkahnya si Jaemin yang kayak monyet gini. Udah kayak cakwe, demennya nyender mulu. Cakwe aja kalah kali sama dia." Sindiran yang langsung Ningning berikan kepada pria yang baru saja datang ini, yang mendapatkan dengusan tidak suka dari sang empuh.
"Iri? Bilang babi." Balasan yang langsung Jaemin berikan dengan lidah yang sudah melet, meledek wanita ini.
"Oh iya bang, ini si Guanlin mau masuk ekskul basket." Seru Chenle, yang mulai memperkenalkan anak baru yang sedari tadi hanya diam, menatap kebucinan dua sejoli yang ada dihadapan mereka.
"Ah oh? Ini siapa? Kok gue baru kenal?" Pertanyaan yang langsung Jaemin berikan akan ucapan temannya ini. Bahkan ia sudah menatap temannya dengan tatapan penuh tanda tanya, begitu melihat wajah asing pria yang ada dihadapannya ini.
"Anak barunya di kelasnya Renjun sama Ningning. Katanya sih dia jago basket. Maka dari itu dia pengen masuk basket." Jelas Chenle.
"Makanya jangan ngebucin mulu! Jadi gak lihat orang yang ada di sekitarnya kan! Berasa dunia milik berdua yang lain ngontrak sih!" Sindiran yang Ningning berikan, yang tidak ada habis-habisnya menyindir pria ini. Padahalkan dia itu kakak kelas di sini! Emang dirinya ini terkenal gak pernah takut siapapun!
"Udah sejak kapan main basket?" Pertanyaan profesional yang langsung ia berikan kepada pria yang ada dihadapannya ini, yang mulai mengintograsi dia.
"Sejak kecil. Dari kecil udah mulai suka basket. Pas masuk ekskul basketnya pas smp. Gak mungkin kan sd ada ekskulnya." Jelas Guanlin, menjawab pertanyaan retorik yang pria ini berikan.
"Terus--" ucapan Jaemin langsung kepotong, karena kekasihnya sudah lebih dulu memperingati dirinya.
"Jangan bahas apapun pas lagi istirahat! Jangan bahas pelajaran, sama hal lain. Jam istirahat di pakai buat mengistirahatkan semuanya dari apapun yang menyangkut sekolah." Peringatan yang langsung Renjun berikan, yang paling tidak suka membahas apapun yang menyangkut sekolah, ketika mereka sedang beristirahat.
"Setuju gue sama Renjun!" Sahut Ningning yang turut setuju akan penuturan temannya oni, yang langsung menunjukkan wajah pongah penuh kemenangan.
Sementara Jaemin langsung mendesis tidak suka begitu melihat wajah wanita ini. Tapi ia sendiri tidak ada niatan untuk membantah ucapan sang kekasih. Yang di ucapkan kekasihnya pun ada benarnya juga, selain dirinya takut kekasihnya pundung kalau ia tetap melanjutkan ucapannya.
"Neng, ini pesanannya." Ujar penjual bakso, yang menjadi pengisi keheningan mereka selama beberapa menit, dan akhirnya mereka semua makan dengan hikmat, di selingi obrolan ringan yang menjadi perbincangan di kala makan.
Sampai pada akhirnya ada suara seorang perempuan, yang menganggu acara mereka makan. "Jaemin!" Panggil wanita itu, yang sukses membuat semua tatapan mata teruju kepada dirinya, walaupun dia cuma memanggil nama Jaemin saja.
"Kamu kemana aja? Aku kan udah bilang ke kamu, kalau aku pengen ke kantin bareng kamu. Kenapa kamu malah tinggalin aku sih?!" Seru wanita itu, yang membuat Renjun langsung menatapnya dengan alis yang saling bertautan satu sama lain. Heran? Tentu saja!
Mendengar ucapan genit wanita yang ada di hadapannya, membuat ia langsung menscanning wanita yang ada di hadapannya dari atas kepala sampai bawah kaki. Sampai akhirnya tatapannya ini berakhir pada name tag, yang ada di sebelah kiri atas dada wanita itu.
'Lee Naeun.' Nama yang tertera di name tag wanita itu. Sukses membuat dirinya langsung bertanya-tanya mengenai wanita yang ada di hadapannya. Pasalnya, wanita yang ada di hadapannya ini sangat asing untuk dirinya. Apakah dia anak baru yang temannya ceritakan?
"Gue kan udah bilang kalau gue gak tertarik sama lo, dan gue gak suka sama lo. Gue juga udah bilang ke lo, kalau gue udah punya pacar." Tekan Jaemin sekali lagi kepada wanita yang ada di hadapannya. Entah kenapa wanita ini sangat keras kepala dan sangat susah diberi taunya.
"Bukannya gak tertarik, Jaemin. Tapi belum tertarik lebih tepatnya. Yang artinya, cepat atau lambat lo akan tertarik sama gue." Ujar Naeun dengan nada penuh percaya dirinya yang sangat tinggi, yang membuat Ningning pun tertawa begitu mendengarnya.
"Ini mah bukan percaya diri lagi! Tapi over percaya diri. Gue bilangin ya sama lo. Kalau percaya diri itu boleh, tapi kalau kelebihan percaya diri itu gak boleh. Ingat, sesungguhnya yang berlebihan itu tidak baik." Ujar Ningning, yang masih tertawa akan ucapan penuh percaya diri yang wanita ini berikan.
"Dan satu lagi, lo ini tuli ya? Jaemin tuh udah bilang ke lo kalau misalkan dia udah punya pacar. Jadi, untuk hama kayak lo? Lebih baik jauh-jauh dari pria yang udah punya pacar deh!" Sambungnya, yang sangat kesal dengan wanita yang ada di hadapannya.
Mendengar segala yang di ucapkan wanita yang ada dihadapannya ini, membuat Naeun langsung tidak suka sama dia. Bendera perang sudah mereka kibarkan satu sama lain. "Ck! Baru pacar, kan? Yang sudah berumah tangga aja bisa pindah ke lain hati." Ujarnya yang sepertinya tidak tau malu untuk mengatakan hal ini. Fokusnya saat ini adalah pria yang menarik perhatiannya begitu pertama kali ia melihatnya
"Dih, ternyata ada yang lebih murah di banding harga kuaci. Bahkan sel telurnya aja lebih mahal daripada harga dirinya. Gak malu lo ya sama sel telur lo sendiri? Sel telur lo aja di kejar banyaknya sel sperma. Bukan sel telur yang ngejar sel sperma. Masa manusia kayak lo yang menghasilkan sel telur, malah ngejar-ngejar pria yang menghasilkan sel sperma." Sindiran yang tiada hentinya Ningning berikan kepada wanita ini, yang langsung mendelik tak suka kepada dia.
"Dih, lo ini sebenarnya siapanya Jaemin sih? Pacar? Takut kalah saing ya sama gue, makanya lo segininya sama dia?" Tanya Naeun, yang langsung mengalihkan ucapannya karena dia sudah kalah telak dengan wanita ini.
"Kalau gue pacarnya dia, mungkin sekarang lo udah botak di tangan gue, karena udah berani-beraninya ngegoda cowo gue, yang notabennya cowo most wanted di sekolah ini. Tapi sayangnya gue bukan cewenya, jadi lo sama rambut lo aman." Seru Ningning dengan senyuman tengil miliknya.
"Bukan siapa-siapanya aja kok sok over segitunya. Emang siapa sih pacarnya Jaemin? Dia kayaknya santai-santai aja." Tanya Naeun, yang langsung menatap ke sekeliling area kantin guna mencari keberadaan pacar dari pria ini.
"Ngapain gue harus takut sama modelan cabe-cabean yang gak ada harga dirinya kayak lo? Jangankan pacar guea, anak-anak di sekolah ini gue kasih lo secara gratis juga gak ada yang mau." Akhirnya setelah sekian lama Renjun pun membuka suaranya.
Keberanian Renjun kali ini, langsung di sambut teriakan antusias oleh Ningning, temannya. Setelah sekian lama Renjun diam, akhirnya dia berani juga angkat suara.
"Oh, jadi ini pacarnya Jaemin? Terlihat tidak pantas bersanding dengan dia." Ujar Naeun, menatap wanita yang ada dihadapannya dengan tatapan remeh.
Bukannya kesal, Renjun malah menyeringai begitu mendengarnya. "Terus siapa yang pantes bersanding sama dia? Lo? Jangan ngimpi! Gue yang modelan kayak gini aja cowo yang lo suka tuh udah bucin banget sama gue. Apalagi kalau gue modelannya kayak Kendall Jenner? Udah langsung di nikahin kali. Jadi, jangan kebanyakan mimpi sama halusinasi, sayang"
YOU ARE READING
NEVER BROKE SOME PROMISE - JAEMREN
FanfictionCERITA INI KHUSUS UNTUK JAEMREN (JAEMIN X RENJUN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHI...
