《Prolog》

20 2 0
                                        

Matahari terbit bagaikan lentera emas yang dengan lembut menerangi langit, menyebarkan nuansa pelangi yang menawan di cakrawala.

Alarm pagi berbunyi seolah-olah menembus batas langit, mengusir segala bentuk kemalasan dengan gelombang suaranya yang memekakkan telinga.

Dengan gerakan yang berat, seseorang akhirnya menghentikan alarm tersebut. Orang itu adalah Reo Gavana, sosok laki laki dengan postur tubuh tidak tinggi, rambut hitam acak acak an dan wajah yang biasa saja.

Dia merupakan orang yang tidak unggul dalam segala aspek, baik itu akademik, maupun atletik. Ia juga punya prinsip untuk selalu hidup dengan sederhana tanpa menonjol agar tak mempunyai masalah layaknya tokoh MC dari film.

Hari ini adalah hari pertama Reo akan masuk SMA dalam hidupnya, ia tak pernah menyangka rupanya dia bisa masuk ke SMA paling favorit dikotanya.

Dengan Kakinya ia mengayuh sepeda berkilo-kilo meter untuk berangkat sekolah, saat itu masih sangat pagi sehingga Reo tidak buru buru dalam mengayuh sepedanya.

Setelah sampai, tubuhnya terpaku seolah melihat sebongkah harta karun. Ia terkejut karena melihat betapa megah sekolahnya.

Reo, hanya terdiam melihat banyak siswa yang berangkat ke sekolah menggunakan mobil dan motor. Menyaksikan orang orang dengan aura bersinar layaknya tokoh utama dalam series.

Dengan wajah sedikit berkeringat dan tersenyum tipis Reo bergumam
"Dengan ini aku benar-benar akan hidup tak mencolok."

Namun tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak Reo saat ia sedang berdiri ditengah keramaian. Orang itu adalah William Drake, sahabat masa kecil Reo. Seseorang dengan mata coklat bersinar, postur tubuh yang gagah dan tinggi, serta wajah tampan yang menyempurnakan wujudnya.

Berbeda dengannya William merupakan pribadi yang sangat populer bahkan sebelum masuk SMA, ia adalah orang yang selalu terlihat sempurna dimata para gadis disekolah.

"Hey Reo, mengapa kau hanya diam berdiri disini. Ayo masuk ke kelas, sebentar lagi kelas akan dimulai!" Ucap William sambil tersenyum ramah ke Reo.

"Ah iya kau benar, mari ke kelas bersama" Reo mengatakan dengan sedikit canggung.

Setelah sampai dikelas Reo duduk di kursi paling belakang dan dipojok tembok, itu ia lakukan untuk menghindari interaksi yang berlebihan saat dikelas. Ia merasa sangat puas duduk ditempat itu.

Guru pun mulai memasuki kelas dan memerintahkan semua murid untuk memperkenalkan diri mereka dan cita cita yang ingin mereka raih di masa depan.

Dengan ini kisah Reo seseorang yang biasa biasa saja akan dimulai.

Terima kasih telah membaca prolog ini

Vote untuk mendukung novel ini

Stay tunee, tunggu kelanjutannya Ya bye bye ^ ^

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Aug 06, 2024 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

I'm not an MCTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon