Chapter 2 [Editing]

4.1K 282 7
                                    

Bip~ Bip~ Bip~ typo terdeteksi.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kau! Siapa kau? Untuk apa kau disini?"tanya Hyoyeon dingin.

"Hyoyeon."tegur Manajer Kang tegas.

Tapi Sehun mengangkat tangannya. Seketika itu juga wajah Manajer Kang menjadi tenang.

"Berani sekali kau."kata Sehun tenang dengan wajah santai membuat Hyoyeon mendesis.

"Tentu saja aku disini karena undangan Manajer Kang. Aku Oh Sehun, sweetheart."kata Sehun.

"Selamat menikmati hidanganmu, TUAN OH SEHUN."kata Hyoyeon dengan penekanan.

Saat hendak berbalik dan pergi, tangannya ditahan oleh Sehun. Hyoyeon tak menoleh untuk melihat wajah Sehun. Dia sudah cukup kesal dengan ini.

"Aku akan menunggumu."kata Sehun.

"Jangan harap."desis Hyoyeon.

"Jangan pernah mencoba kabur dariku. Aku akan menemukanmu. Cepat atau lambat."ancam Sehun.

"Aku tak takut."kata Hyoyeon.

"Jika kau berani kabur, aku akan menandaimu. Saat itu juga."kata Sehun dengan senyum penuh kemenangan.

Hyoyeon menghempaskan tangan Sehun yang berada ditangannya.

"Aku tak akan sudi menjadi matemu. Tidak akan pernah."desis Hyoyeon tajam dan kembali ke dapur.

"Kita lihat saja nanti."gumam Sehun sambil tersenyum sinis.

"Manajer Kang."panggil Sehun.

"Ada apa Tuan Oh?"tanya Manajer Kang.

"Suruh Hyoyeon bersiap-siap. Mulai saat ini dia tak lagi bekerja disini."kata Sehun.

"Baik Tuan Oh."kata Manajer Kang.

Manajer Kang pun menuju dapur meninggalkan Sehun yang ber-smirk ria. Tak lama kemudian Manajer Kang pun berjalan ke arah Sehun dengan wajah panik.

"Dimana Hyoyeon?"tanya Sehun.

"Dia tidak ada Tuan. Dia menghilang."
kata Manajer Kang dengan takut. Sehun pun menggebrak meja dan membuat para pengunjung menoleh ke arah Sehun.

"MWO?!! Bagaimana bisa?!"tanya Sehun dengan suara keras.

Manajer Kang pun hanya diam dan menunduk menanggapi bentakan Sehun. Sehun mengacak rambutnya frustasi. Dia pun memindlink Kai, betanya.

'Kai.'

'Ada apa Alpha?'

'Cari gadis berambut blonde bernama Kim Hyoyeon. Dia adalah Lunamu. Aku akan mengirimkan gambar wajahnya yang ada di memoriku. Cepat cari dia dan bawa ke pack kita.'

'Baik.'

Setelah memutuskan mindlink dirinya dengan Kai, Sehun menatap Manajer Kang.

"Baiklah. Aku akan pergi. Terima kasih atas undangannya."kata Sehun.

"Sama-sama Tuan Oh."kata Manajer Kang.

Sehun pun segera keluar dari dalam restorant dan segera melesat dengan mobilnya.

Skip :
Kini Hyoyeon berjalan dengan wajah tertunduk. Dia tak ingin berjalan ke arah rumahnya. Ia yakin Sehun akan mencarinya kesana.

Dia pun memilih berjalan ke arah hutan dan pergi ke arah danau. Sampai didanau, ia pun duduk dipinggir danau dengan kaki yang sudah dicelupkan ke air yang dingin.

Matanya tertutup merasakan dingin yang bahkan tak terasa dikulitnya yang pucat. Lalu telinga Hyoyeon pun menangkap sebuah pergerakan disemak-semak.

Hyoyeon pun berdiri dari duduknya dan menghadap ke belakang. Ia melihat seorang werewolf berkulit tan dan beberapa werewolf lain.

"Saya Kai, beta Alpha Sehun. Saya diperintahkan Alpha Sehun untuk membawa Luna ke Silver Moon Pack."kata laki-laki berkulit tan itu.

"Jangan harap kalian bisa membawaku seenak kalian."kata Hyoyeon.

"Saya mohon. Saya tak ingin melakukan kekerasan terhadap Luna."kata Kai pelan.

"Apa peduliku?"tanya Hyoyeon tak acuh.

"Terpaksa kami harus menggunakan kekerasan untuk membawa anda."kata Kai.

"Silahkan saja."kata Hyoyeon tenang.

Suara retakan tulang terdengar dan perlahan-lahan Kai dan werewolf lain berubah menjadi wolf. Hyoyeon tak merubah dirinya dan ia hanya tersenyun sinis.

Para werewolf pun mulai menyerang Hyoyeon dan dengan mudahnya Hyoyeon mengalahkan satu persatu werewolf. Melihat situasi, akhirnya Kai memindlink Sehun.

'Alpha.'

'Apa kalian sudah menemukan Luna?'

'Sudah. Saat kami hendak membawanya, dia menolak. Dengan terpaksa kami menggunakan kekerasan. Tapi dengan mudah Luna mengalahkan mereka.'

'Kalian ada dimana?'

'Danau yang ada di daerah kekuasaan kita.'

'Baiklah aku akan kesana.'

Mindlink pun terputus. Satu persatu werewolf berhasil dikalahkan Hyoyeon tanpa membuat mereka terluka. Hyoyeon hanya menyerang bagian saraf mereka dan seketika itu juga mereka menjadi lemas.

Saat werewolf tinggal sedikit, Sehun pun datang. Matanya sudah menjadi hitam kelam saat melihat hampir semua werewolf lemas dan terlebih lagi itu perbuatan matenya, Lunanya.

"Hyo, apa yang kau lakukan?!"tanya Sehun dengan nada tinggi terselip disana.

"Hanya memberi pelajaran pada beberapa werewolf suruhanmu."kata Hyoyeon santai sambil menggedikkan bahunya.

"Hyo, kau mateku. Jangan seperti ini. Ayo kita ke pack."bujuk Sehun.

"Dengar. Aku tak punya pack. Terserah jika kau memanggilku rogue. Yang jelas aku tak mau. Aku tak mau memiliki mate."kata Hyoyeon.

"Terpaksa. Aku akan melakukannya." gumam Sehun.

Sehun pun menatap Hyoyeon dan seketika itu juga Hyoyeon pingsan karena belum siap melawan kekuatan Sehun yang bisa menyerang dengan hanya tatapan mata. Perlahan Sehun mendekati Hyoyeon dan menggendongnya ala bridal.

"Kai, kau panggilkan beberapa werewolf untuk membawa mereka yang diserang Luna. Siapkan rumah sakit pack untuk menyembuhkan mereka."kata Sehun.

"Baik, Alpha."kata Kai.

Sehun pun menatap wajah damai Hyoyeon yang berada digendongannya. Senyum kecil mengembang di wajah Sehun dan Sehun membawa Hyoyeon ke Silver Moon Pack.
.
.
.
.
.
Part 2!! Part 2!! Part 2!!
Selesai!!

Maaf ya kalo banyak typo. Comment atau gak kasih suara supaya aku semangat buat ngerjainnya. Oke??

I Hate But I Love My Mate (END) (EDIT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora