Bab 3

36.1K 1.6K 13
                                    

  "Assalamu'alaikum"Ucapku di depan pagar.
Tampak sepi sekali,, gumamku dalam hati...
Ku ulangi salamku sekali
lagi,,,
Tetap tak ada jawaban,,,
Kulirik peekebunan apel milik Abah yai di samping ndalem.
Ohh,,,, ada gus Itmam rupanya!
Dengan sangat sopan,,,aku menuju ke perkebunan itu dan memanggilnya sama sekali tak canggung.
      "Assalamu'alaikum,, Gus Itmam...Apa ada Ning Zakiah di dalam?"Tanyaku lumayan grogi.

Mendengar namanya di panggil,, ia mendongakkan kepalanya.. Namun ia menampakkan wajah heran.

       "Wa'alaikum salam,,, oh... Ning Zakiah ada di dalem... Kamu buka aja pagarnya dari luar,, nggak di kunci kok !"Ucapnya enteng.

     "Oh.. makasih gus"Ucapku dengan badan setengah menunduk.

Heran sekali..Tumben Gus Itmam nggak menggodaku dengan seringainya yang lucu seperti biasanya??? Karena selama ini ia memang lumayan akrab denganku.Oh mungkin dia lagi sangat serius berkebun.
Kemudian aku masuk dan menguluk salam...
Tampak Ning Zakiah tergopoh gopoh membukakan pintu untukku.
       "Maaf ustadzah nunggu lama,, tadi masih mandiin Haidar." Kata Ning Zakiah sambil mempersilahkan aku masuk.
Di ruang tengah tampak Lubabah sibuk dengan kartun kesukaannya.
Bahkan bocah berumur tujuh tahun itu tak menyadari kehadiranku.
Aku diamkan saja sampai akhirnya ia tersenyum sumringah dan menghampur ke pelukanku.. Yaah.. bocah perempuan yang sangat cantik itu memang kemantil denganku.
      "Ustadzah Nayla.. Ayo belajar,,, sudah lima hari ini Ustadzah sangat sibuk,, jadi gak sempet nemenin Babah belajar"Cerocosnya

      "Iya Lubabah,, ayo siap siap belajar,, di beresin meja belajarnya kemudian baca do'a sebelum belajar dulu"Balasku dengan nada tegas setengah memerintah.

Bocah itu langsung merapikan meja belajarnya kemudian melafalkan do'a sebelum belajar dengan pelafalan yang sangat lucu.
Setelah berdo'a.. ku ajari ia berhitung,, membantunya mengerjakan PR matematikanya.
Kemudian beralih ke pelajaran Bahasa dan tak tau kapan mulainya,, aku mulai mendongenginya kisah kisah Nabi dan Rosul,, ia mendengarkan kisahku dengan sangat antusias sesekali ia bertanya jika ada hal yang belum ia fahami.
Setelah dua jam berlalu,,, aku pamit pulang pada Ning Zakiah karena setelah ini ada ngaji kitab tanbihul ghofilin yang di asuh langsung oleh Abah yai.

*****
  Malam hari, aku kembali lagi ke ndalem untuk membantu Ning Nabilah yang tadi pagi memintaku untuk mengajarinya pelajaran Tauchid,, puyeng tujuh keliling katanya karena tak memahami apa yang sudah di jelaskan oleh ustadzah di kelasnya.
Kali ini aku berani lewat belakang karena ada mbak ndalem yang membukakan aku pintu.
Ndalem sangat sepi rupanya!!
Aku berjalan dengan tenang namun tetap santun.
Ku langkahkan kakiku ke kamar tengah karena Ning Nabilah tadi memintaku begitu, langsung meneminya di kamarnya.
Ku ucapkan salamku pelan, kemudian aku langsung masuk dan Masyaallah.... La ila ha illa Allah...
Betapa kagetnya diriku..
Di sana Gus Itmam baru saja keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang di lilitkan di pinggul sampai dengkulnya.
Menyadari bahwa ada orang lain di kamar itu, Gus Itmam tak kalah kagetnya.. Ia memandangku dengan tatapan penuh selidik.
Melihat pemandangan yang tak pantas untuk kulihat,, ku palingkan wajahku ke belakang.
    "Emm,,, saya boleh minta tolong??"Tanyanya membuka suara.

Apa dia meminta tolong padaku???

    "Oh,, boleh gus,,, minta tolong apa??"Tanyaku balik tetap tak melihat wajahnya sama sekali.

    "Saya nggak bawa baju ke sini, tadinya mau minta Nabila yang ambilin,, tapi dia sudah pergi beli makanan dari tadi,, jadi saya boleh meminta tolong kamu untuk mengambilkan baju saya di kamar saya?"Jelasnya panjang lebar. Yang kemudian ku susul dengan anggukan dan berlalu darinya menuju kamar di samping kamar Ning Nabilah.
Aku grogi... Sungguh !!
Meski Gus Itmam sering kali menggodaku plus sok kenal-sok-dekat padaku,,,aku tetap saja grogi jika ada di dekatnya kalau dia berpose seperti posenya tadi.
Wanita mana pun akan menelan ludah jika berduaan di kamar dengan gaya Gus Itmam yang aku tak bisa mendetailnya.
Apalagi sekarang ia menyuruhku untuk mengambilkan pakaiannya di lemarinya.
Ya salam... mimpi apa aku kemaren??

     "Ini Gus.."Ucapku malu malu menatapnya horor.

Ia menghela nafas, mungkin kecapekan menungguku tadi.
Ketika ia mengambil bajunya yang ku letakkan di kasur. Wajahnya memucat, ia terlonjak kaget dan nyaris memelukku.
Aku juga tak kalah kaget dengannya. Mataku menyipit melihat apa yang ada di bawah baju beliau, ternyata...
Gus yang ku kenal brandal ini takut sama kecoa toh...

      "Masyaallah... Ustadzah Nayla... Kak Akmal !"Jerit Ning Nabila yang kini mematung di depan pintu melihat kami berdua.

Tunggu,,, apa dia bilang??? Akmal??? Bukannya ini Gus Itmam???

      "Nabila,, masuk.. ini semua gara gara kamu tau..."Sungut Gus itmam frustasi...
Aah ternyata ia sudah berpakaian lengkap...
Dengan wajah yang seakan berbicara kenapa ustadzah nayla berduaan dengan kakaknya. Ning Nabila menatapku meminta meminta penjelasan.

    "Bil,, tadi kan kakak ke sini buat nemenin kamu belajar.. terus kakak mandi karena udah gatel semua,kakak gak bawa baju ganti karna nanti kamu yang akan ngambilin, ternyata kamunya keluar.. Trus ada Ustadzah ini tiba-tiba masuk ke dalam kamar,, Kakak memintanya untuk mengambilkan baju dan ternyata kasur kamu ada kecoanya.. Yaudah kakak kaget"Jelasnya panjang lebar.
Aku hanya diam tak berani menatap keduanya.

      "Bener kan Ustadzah??"Tanya beliau meminta dukungan kepadaku bahwa kami memang nggak ngapa-ngapain.

      "Iya ning,, seperti itu memang kejadiaannya..Maaf kalau saya lancang Ning"Lanjutku tetap pada posisi menatap lantai yang kini jadi pemandangan sangat indah menurutku.

     "Hmmm... Nabila nggak marah kok Ustadzah,, maaf yaa Ustadzah jadi nunggu lama.. Ayo kita mulai Ustadzah musyawaroh Tauchidnya."Ucapnya santai sambil melirik tajam pada Gus Itmam.
Kemudian Gus itmam pergi meninggalkan kami yang memulai musyawaroh.

     "Oh iyaa,,, Ustadzah belum kenal sama kakak saya yang satu itu yaah??"Kata Ning Nabila dengan semangat 45.

Kakak yang satu itu??? Bukankah tadi itu Gus Itmam???

Melihat ekspresiku yang bingung bin ngelu ,,, Ning Nabila menjawab pertanyaannya sendiri.
     
     "Itu Kak Akmal Ustadzah,, saudara kembar Kak Itmam.. Maklum sih Ustadzah baru tau,,, dia baru pulang dari Maroko"

Masyaallah....
Jadi itu tadi adalah Gus Akmal yang akhir akhir ini namanya sering di perbincangkan di antara murid murid dalam event apapun..Tidak peduli itu di kelas, atau di sela sela saat mengaji kitab menunggu Abah yai rawuh . Bahkan aku pernah memergoki mereka ngerasani Gus Akmal di kamar mandi.
Masyaallah...

Ternyata yang dari tadi ku sangka Gus Itmam adalah Gus akmal.
Saudara kembar Gus Itmam yang sama sama handsome,, tapi menurutku lebih cool Gus Akmal.

Aduuh,,, kenapa jadi mendikti orang sih nayla???

Pantas saja ia tadi kagok ketika aku menghampirinya, dan bahkan aku tak sadar kalau dia tadi tak sedikitpun memanggilku Zahra. Seperti yang biasa Gus Itmam lakukan.
Aisssh.... Dasar kembar identik !
Jangan salahkan aku dong kalau aku tak mengenal salah satu dari kalian.

Kemudian aku memulai musyawaroh Tauchid bersama Ning Nabilah.

*****

Ya Allah Ya Rosululallah...
Salah apa aku???
Apa aku punya dosa besar kepadamu hingga tubuhku tadi terlihat oleh wanita yang bukan mahromku???
Ya salam... Sama sekali tidak menyangka!
Memang sih aku baru tiga hari disini, jadi santri santri Abah sama sekali tak mengenalku. Mereka semua mengira aku Itmam,, kembaranku yang paling sok cool di dunia itu.
Tapi aku heran,, kenapa Gadis berjilbab pink yang di panggil Ustadzah Nayla oleh adikku itu terlihat sangat akrab dengan sosok Itmam??? Sebenarnya tidak heran juga sih, Itmam kan memang pecinta wanita.
Tapi aku senang dengan ekspresinya ketika melihatku dengan pose sesksi seperti tadi.
Kaget dan matanya terlihat mau copot saking kagetnya...

Oh Akmal,,,, cewek manapun pasti akan kaget jika melihat pose mu yang menantang tadi.

Duuh... Mikir apa sih aku????
Sadarku dari pikiran buruk yang langsung ku buang jauh jauh.

Eits... Aku masih penasaran,,, sebenarnya ada hubungan apa antara Gadis itu dan Adik kembarku yang sok cool itu????

Tbc

Maaf kalau ceritanya nggak menarik dan itu itu aja....
Maklum masih belajar menulis... xixixixixi.
Tapi jangan lupa nyempetin vote dan coment...
Tengkyuuuuuu alll.........

Hubban jammanWhere stories live. Discover now