"Ah god, you're too deep, Zha" Ujar Amalia sambil mendesah, merasakan Rezha terlalu dalam di dirinya, ia merasa milik Rezha menyentuh sesuatu yang paling ujung di dalam dirinya.
"Isn't that good?" Jawab Rezha sambil sengaja mempercepat dan menghentakkan tubuhnya pada pasangannya, Amalia hanya mendesah dan mencengkeram lengan Rezha untuk melampiaskan rasa nikmat yang ia rasakan.
Rezha mengangkat kedua tungkai kaki Amalia ke pundaknya, dan tidak berniat memperlambat tempo gerakannya, membuat Amalia merasakan akan ada sesuatu yang keluar dalam dirinya.
"I think i wanna come" Kalimat yang keluar dari mulut Amalia semakin membuat Rezha mempercepat gerakannya, dan, hal itu membuat Amalia semakin mencengkeram lengan Rezha sebelum akhirnya ia keluar.
Mereka terdiam sejenak, Rezha membiarkan Amalia menikmati sisa orgasmenya sambil terengah-engah, Rezha tersenyum dan melepaskan kejantanannya pelan dari milik Amalia dan ikut merebahkan diri disamping Amalia.
"You're so damn good, Zha" Ucap Amalia dan menolehkan kepalanya kepada Rezha, ia tersenyum dan mencium Amalia.
Setelah dirasa Amalia merasa kembali normal, ia segera menaiki kembali tubuh Rezha, dan tanpa basa-basi, ia memasukkan kembali kejantanan Rezha ke dalam kewanitaannya, mereka melenguh pelan merasakan kenikmatan masing-masing.
"It's your time" Ujar Amalia sambil tersenyum genit.
Amalia sengaja membuat gerakan yang bisa membuat kejantanan Rezha merasa diujung, namun Rezha mampu menahan gerakan Amalia, akhirnya Amalia membuat gerakan maju mundur diatas tubuh Rezha, namun justru dari gerakan itu, Amalia yang akhirnya keluar.
"Dua kali?" Ucap Rezha sambil mengelus pelan punggung Amalia yang sedang menelungkupkan dirinya diatas tubuh Rezha.
"It's your fault, kamu terlalu enak" Gumam Amalia sambil terengah-engah, Rezha tertawa kecil menanggapi Amalia.
Beberapa detik Amalia menumpukan tubuhnya diatas tubub Rezha, ia kembali duduk dan membuat gerakan yang membuat Rezha kewalahan, akhirnya Rezha menyerah, ia mengeluarkan bukti kenikmatannya. Amalia segera merangkak menuju kejantanan Rezha dan mengulumnya, hingga akhirnya Rezha menumpahkan segalanya di dalam mulut Amalia.
"Is that okay?" Tanya Rezha memastikan setelahnya.
"It's good, Zha, i can swallow it" Jawab Amalia sambil memperlihatkan bahwa dirinya menelan semuanya.
Rezha menggeleng pelan sambil tersenyum, ia baru saja menyadari bahwa ia berhubungan tanpa pengaman, ia sedikit mempunyai pikiran akan itu, namun akhirnya, mereka membereskan diri, dan tanpa sehelai benang pun mereka tertidur dalam satu dekapan dan satu selimut.
Sinar matahari mengintip malu-malu dari gorden kamar mereka, membuat Amalia dan Rezha terbangun bersamaan pada saat itu.
"Jam berapa ini?" Tanya Rezha sambil mengucek matanya, masih merasa mengantuk.
"Jam 10 pagi" Jawab Amalia serak sambil melihat layar ponselnya.
Amalia mengambil air mineral dari nakas kamar mereka dan meminumnya, lalu memberikannya kepada Rezha agar segera meminumnya juga. Saat Amalia merebahkan tubuhnya kembali, ia melihat Rezha yang sedang meminum air mineral dan menaruhnya di nakas sebelah tempat tidurnya.
"Semalem gila, ga pake pengaman" Kata Rezha menyatakan keresahannya.
"Cupu" Canda Amalia sambil tertawa pelan
Rezha yang dicibir pun tidak terima dan mencium bibir Amalia secara tiba-tiba,
"Morning sex?" Ajak Rezha yang membuat Amalia sedikit terkejut namun tak urung menolak ajakannya.
YOU ARE READING
The Red String
RomanceTeori benang merah - teori yang mengatakan bahwa setiap dua insan terhubung dengan benang merah di setiap jarinya menuju ke cinta sejatinya, benang yang bisa kusut dan renggang, namun tidak bisa terputus, meskipun sejauh dua manusia ini melangkah...
PART 5 - Last?
Start from the beginning
