PART 4 - Unexpected

7 1 0
                                        

Malang, 22 Januari 2023

    Pagi itu, waktu menunjukkan pukul 10.00, Amalia dan Rezha masih sama-sama bergelut dalam dekapan masing-masing, merasa nyaman satu sama lain.

Rezha terbangun terlebih dahulu, mengedip-ngedipkan matanya menyesuaikan dengan cahaya matahari yang menembus jendela kamar mereka,
"Bangun, Mal, udah jam berapa sih ini?" Tanya Rezha sambil membangunkan Amalia lembut.

"Hm? Udah siang ya?" Sahut Amalia sambil terbangun berusaha duduk dan menggapai ponselnya di meja kamar.

    Setelah melihat jam di layar ponselnya, Amalia menunjukkannya pada Rezha, akhirnya mereka memutuskan untuk membereskan diri sendiri dan segera kembali ke kos Loren.

     Usai membereskan diri dan barang-barang mereka, Rezha mengetok-ketok kamar Mas Vino berniat membangunkan salah satu temannya itu.

Tok tok tok!

"Mas Vin, udah bangun belum?" Ujar Rezha dari luar kamar Mas Vino

"Udah, lagi siap-siap!" Jawab Mas Vino dari dalam kamarnya.

"Yaudah buruan, aku sama Amalia udah siap" Kata Rezha sambil kembali ke kamarnya bersama Amalia.

    Akhirnya mereka sudah usai bersiap dan kembali menuju kos Loren, Amalia berusaha menghubungi Loren agar membukakan pintu gerbang kosnya,
"Halo, Ren bukain, didepan" Kata Amalia singkat pada Loren di dalam telfon, Loren hanya berdeham dan Amalia mematikan telfonnya.

     Tak lama, Loren membukakan pintu gerbang kosnya dan mengajak mereka untuk masuk kos, Amalia langsung menuju ke dalam kos Loren, sementara Rezha dan Mas Vino duduk di kursi tamu depan kamar Loren.

"Baru bangun, Ren?" Tanya Amalia sambil mengambil sisir di meja kamar Loren.

"Hmm, mau mandi dulu"
"Udah?" Lanjut Loren sambil menatap Amalia dan memberikan tanda pada Amalia yang langsung dipahami oleh Amalia.

Amalia menghela nafasnya berat,
"Apaan, ciuman doang, ga dapet apa-apa" Kesal Amalia sambil memutar bola matanya.

"Yaelah, ga seru banget kalian berdua" Desah Loren sambil mengambil handuknya dan bersiap untuk mandi.

     Mereka bertiga—Amalia, Rezha, dan Mas Vino, menunggu Loren bersiap didepan kamar Loren sambil berbincang ringan, hingga waktu menunjukkan pukul 13.30 siang dan Loren baru saja siap dari segala ritualnya.

"Ga kurang lama tuh?" Keluh Rezha pada Loren yng hanya dibalas cengiran oleh Loren.

     Setelah mereka memasuki mobil, mereka memutuskan untuk membeli makanan dahulu, Loren menyarankan sebuah tempat makan di daerah Kota Batu, dan segera saja sang supir—Rezha melajukan mobilnya menuju ke tempat makan.

"Lumayan macet ya" Kata Rezha basa-basi pada teman-temannya, dan hanya dibalas anggukan setuju oleh Amalia, mengingat hari itu adalah hari Minggu.

    Akhirnya, setelah melewati kemacetan yang ada, mereka tiba di tempat makan yang dituju, tempat makan dengan nuansa jawa dan makanan rumahannya, mereka mengambil makanan mereka masing-masing dan mengambil tempat untuk memakan makanan mereka, tak lama, makanan mereka habis dan memutuskan untuk berbincang sebentar.

      Tiba-tiba seorang anak kecil laki-laki menghampiri meja mereka dengan membawa mainan mobilnya,
"Kak, lihat mobilku!" Seru anak tersebut sambil memainkannya diatas meja mereka.

"Wah, iya, kamu punya berapa dirumah?" Sahut Rezha menanggapi anak tersebut dengan gemas.

"Aku punya banyak kak, tapi Mama gabolehin bawa semua" Jawab anak tersebut masih asyik dengan mainannya.

     Amalia melihat interaksi tersebut dan tanpa sadar tersenyum kepada mereka, menambah nilai satu poin pada Rezha, ia kagum dengan bagaimana Rezha mampu berinteraksi dengan anak kecil, atau bahasa lainnya—ayahable, ia suka dengan pria yang suka dengan anak kecil.

The Red StringWhere stories live. Discover now