PART 5 - Last?

5 1 0
                                        

Malang, 23 Januari 2023

    Jam menunjukkan pukul 03.00 dini hari, namun kedua manusia ini masih sibuk menuntaskan hal yang belum dituntaskan sedari kemarin.

Amalia melepaskan ciumannya, dan memegang lembut kedua pipi Rezha,
"Katamu ga bisa sama teman, hm?" Tanya Amalia sambil tersenyum geli.

"I can't, Mal, you look so damn gorgeous" Balas Rezha sambil menatap Amalia yang sedang berada dalam kungkungan di bawahnya.

     Rezha tak kuasa untuk menahan segalanya, ia kembali mencium bibir Amalia menuntut, tangan Rezha melepas pakaian yang dikenakan Amalia malam itu, begitupun dengan Amalia kepada Rezha. Mereka melupakan segala masalah yang ada pada hidup mereka, dan menuntaskan apa yang seharusnya pada malam itu.

     Amalia mendorong tubuh Rezha pelan, dan memaksanya untuk tertidur, kini Amalia yang mengambil alih permainan.

"You like it?" Pancing Amalia pada Rezha

"Of course," Jawab Rezha sedikit berbisik.

     Selanjutnya yang terjadi, Amalia memegang pelan benda yang sedari tadi berdiri keras meminta untuk segera dipuaskan, ia memegangnya naik turun pelan sambil mengusap ujungnya, Amalia merangkak pelan menuju sesuatu yang ia pegang sedari tadi. Hal yang terjadi selanjutnya adalah, Amalia memasukkan benda tersebut ke dalam mulutnya—or we can say it, she's doing a blow job.

"Shit" Rezha mengerang sambil sedikit menjambak rambut Amalia dan agak memaksa Amalia untuk mengulum kejantanannya.

Amalia menyudahi kegiatannya sambil tersenyum manis pada Rezha, ia sedikit mengeluarkan air matanya karena benda tersebut dirasa terlalu masuk ke dalam mulutnya.

"Honestly, aku paling gakuat kalo di blow job" Jujur Rezha kepada Amalia setelahnya, Amalia hanya tersenyum dan ia mencium kembali bibir Rezha—yang mungkin sudah menjadi candunya kali ini.

    Kali ini, Rezha tiba-tiba membalik posisi mereka, Amalia kembali dalam kungkungan Rezha. Ia tersenyum dan mencium Amalia, lalu ia merangkak turun menuju payudara Amalia, memainkan dan mengulum pelan kedua payudaranya. Rezha melihat Amalia terpejam menikmati perlakuannya, setelah dirasa puas dengan payudaranya, Rezha merangkak turun kembali menuju kewanitaan milik Amalia, Ia
memainkan milik Amalia dengan lidahnya, membuat pemiliknya melengkungkan punggungnya merasa geli dan nikmat menjadi satu, tangan Amalia tidak bisa diam, ia menjambak rambut Rezha pelan pertanda ia merasa kenikmatan.

     Merasa Amalia sudah sangat siap untuknya, Rezha memainkan sedikit kewanitaannya dengan tangannya, memasukkan kedua jarinya ke dalam kewanitaan wanitanya malam itu, melihat Amalia sedikit tersiksa karena ulahnya adalah kepuasan untuknya.

"I can't hold it" Ucap Amalia sambil memaksa duduk dan memutar posisinya kembali berada diatas tubuh Rezha. Ia membuka kedua pahanya diantara tubuh Rezha, lalu Amalia mencium bibir Rezha sebelum akhirnya Amalia memasukkan milik Rezha ke dalam miliknya.

      Mereka mendesah pelan setelah penyatuan mereka berhasil, Amalia tersenyum diatas tubuh Rezha dan mulai bergerak pelan, entah naik turun, ataupun maju mundur, ia mencari gerakan yang cocok untuk menyiksa pasangannya malam ini.

"Ah, Fuck" Erang Rezha saat merasakan gerakan Amalia makin cepat diatasnya, Amalia mendesah dan tidak berniat memperlambat gerakan tubuhnya.

"Gila kamu, gabisa aku kalo kamu diatasku terus, aku ga tahan" Ucap Rezha merasa ia terlalu menahan sesuatu dalam dirinya apabila membiarkan Amalia terus-menerus bergerak diatasnya.

      Akhirnya, Rezha kembali membalik posisi mereka, kedua paha Amalia dibuka lebar untuk Rezha malam itu, Ia segera memasukkan kembali miliknya ke dalam milik Amalia. Rezha mendesah pelan merasakan betapa hangatnya milik Amalia.

The Red StringWhere stories live. Discover now