PART 4 - Unexpected

Start from the beginning
                                        

"Dah yuk balik" Kata Rezha dan dibalas anggukan ringan oleh Amalia.

     Mereka tiba kembali di coffeeshop dan segera mengembalikan motor tersebut kepada pemiliknya,
"Pak, makasih banyak ya, saya jadi ngerasa agak gaenak" Kata Rezha sambil mengembalikan motornya.

"Udah dapet mas rokoknya? Syukur kalo saya bisa bantu mas, gapapa kok saya santai orangnya," Jawab Bapak tersebut sambil tersenyum pada Rezha.

"Iya pak, saya udah dapet, terima kasih sekali lagi ya pak, saya masuk dulu" Ujar Rezha sambil berpamitan kepada pemilik motor tersebut, dan dibalas dengan anggukan olehnya.

      Akhirnya mereka—Rezha dan Amalia, sampai kembali ke meja mereka, dan menceritakan kejadian tersebut ke teman-temannya, mereka akhirnya berbincang bersama menghabiskan waktu hingga pukul 21.00 malam dan memutuskan untuk pulang serta mencari penginapan.

"Mau nginep dimana?" Tanya Loren pada Rezha dan Mas Vino.

"Rekomendasi dong" Sahut Rezha.

"Apart mau ga?" Tawar Loren pada mereka.

"Boleh sih, tapi enak ga sih kalo ditambah kita minum lagi malam ini?" Tanya Rezha jahil pada teman-temannya.

     Loren yang mendengarnya pun mengangguk semangat dan menyetujui usulan Rezha, Amalia memilih mengikuti temannya saja. Akhirnya, melalui Loren mereka memesan dua kamar di apartemen daerah Kota Malang, dan membeli minuman mereka untuk dibawa ke apartment.

    Sebelum menuju apartemen, mereka mampir terlebih dahulu di warung dekat kos Loren untuk membeli beberapa camilan dan mie instan,
"Ini mau ga?" Tawar Loren pada temannya sambil menunjukkan jajanan kering pedas pada temannya.

"Jangan banyak-banyak kalo saranku" Sahut Amalia memberikan saran, mengingat ia tidak suka pedas.

     Akhirnya, mereka tiba di apartment, setelah mengambil kunci masing-masing, mereka memutuskan untuk meminum minuman mereka di kamar Rezha sebelum akhirnya Loren dan Mas Vino berpindah kamar setelahnya.

"Aku masakin mie ya?" Tawar Amalia pada teman-temannya yang diangguki oleh mereka.

Amalia pun berdiri untuk memasak mie-nya, dan Rezha dengan inisiatifnya ia ikut berdiri untuk membantu Amalia memasak mie miliknya dan teman-temannya.

"Bisa masak mie ga? ntar gosong lagi" Canda Rezha pada Amalia saat sedang memasak mie.

"Eh? enak aja! itu mah kamu" Sahut Amalia tidak terima pada pernyataan Rezha, dan Rezha tertawa menanggapi jawaban Amalia.

"Lucu banget sih kamu" Ucap Rezha tiba-tiba sambil mengusap rambut Amalia,Amalia yang merasa diperlakukan seperti itu pun terkejut sejenak dan tersenyum.

"Ngga sopan ya, pegang-pegang kepala orang yang lebih tua dari kamu" Ucapan Amalia mengundang gelak tawa dari Rezha—ya, Amalia lebih tua daripada Rezha.

"Ngaku banget nih mbak kalo lebih tua?" Jawab Rezha sambil tersenyum geli, Amalia yang mendengarnya menatap Rezha dengan sebal dan hanya melirik padanya.

     Mie instan yang dimasak oleh Amalia dan Rezha pun sudah matang, mereka menyantapnya bersama, setelah mie mereka habis, Amalia membawanya pada  wastafel yang tersedia disana, dan mereka melanjutkan aktivitas mereka menghabiskan minuman mereka—kecuali Mas Vino, ia memang tidak meminum alkohol.

"Yaudah, balik dulu ke kamar ya, Zha!" Ujar Mas Vino sambil memapah Loren untuk membawanya tidur ke kamar mereka, terlihat Loren sudah tipsy saat itu.

"Oke mas, hati-hati loh" Sahut Rezha sebelum menutup pintu kamarnya dan mengantar mereka keluar.

     Lagi-lagi, ide jahil Amalia berjalan, ia mengambil kacamata Rezha di nakas kamar dan memasukkannya ke dalam tanktop miliknya—tidak lagi ia sangkutkan pada tanktopnya, Amalia yang merasa agak tipsy, ia merasa lebih berani mengambil tindakan yang beresiko.

"Rezha ambil sendiri ya" Ucap Amalia sambil tersenyum jahil memberi kode pada Rezha.

Rezha yang memahaminya pun lekas menyusul Amalia ke atas kasur,
"Mana kacamataku?" Sahut Rezha sambil mulai mendekat perlahan ke tubuh Amalia.

"Cari aja sendiri" Tantang Amalia pada Rezha sambil menatap mata Rezha berani.

"Aku tahu dimana" Ujar Rezha sambil memasukkan tangannya ke dalam tanktop Amalia mengambil kacamatanya, namun, dengan sengaja ia juga meremas salah satu payudara Amalia, yang membuat pemiliknya terkesiap karena tindakan Rezha yang tiba-tiba.

"Got it!" Kata Rezha sambil tersenyum dan menunjukkan kacamatanya pada Amalia.

     Namun, entah siapa yang memulai, mereka mulai berciuman dengan nafsu satu sama lain, dan dengan berani akhirnya Amalia meremas sesuatu yang ingin ia pegang dari kemarin, Amalia merasa puas karena benda tersebut sudah sangat keras di genggamannya, Rezha yang diperlakukan seperti itu juga semakin berani bergerilya menuju tubuh Amalia. Nafas mereka sudah mulai berat dengan ciuman mereka yang tidak terputus dan tangan yang saling memuaskan satu sama lain.

Next.

The Red StringWhere stories live. Discover now