PART 4 - Unexpected

Start from the beginning
                                        

     Tanpa terasa waktu menunjukkan pukul 16.00, akhirnya mereka berpamitan pada anak dan orang tua anak tersebut,  mereka melanjutkan perjalanan mereka dan memutuskan untuk nongkrong di sebuah coffeeshop daerah Kota Batu.

     Setelah memesan minuman mereka, mereka naik ke lantai tiga, dimana jika di malam hari maka akan terlihat city light dari atas sana,
"Zha, yakin mau balik abis ini?" Tanya Loren tiba-tiba.

Rezha mengerutkan alisnya bingung,
"Mungkin? Kenapa emang?" Sahut Rezha menjawab Loren dengan ragu-ragu.

"Nih ya, hari udah mulai malem, gaenak dijalan, terus aku tau kamu sama Amalia tuh belum ngapa-ngapain, rugi dong jauh-jauh kesini" Jawab Loren tiba-tiba membuat Amalia terkejut dengan pernyataan Loren barusan.

"Masa nambah sehari disini?" Tanya Rezha sambil menatap temannya—Mas Vino.

Mas Vino yang di tatap oleh temannya pun hanya tersenyum singkat,
"Aku ngikut kamu" Jawabnya.

Rezha menggaruk kepalanya sambil membuka ponselnya,
"Oke, mau ngabarin ibuku dulu" Kata Rezha sambil berjalan menjauh dari teman-temannya dan menelfon seseorang dari ponselnya.

Loren menatap Amalia sedikit geli,
"Thanks to me later" Kata Loren sedikit menyombongkan dirinya.

Amalia hanya menggelengkan kepalanya pelan sambil tertawa pada temannya,
"Dia beneran nelfon ibunya?" Tanya Amalia pada temannya sambil menunjuk Rezha dengan dagunya.

"Dunno, ngabarin pacarnya juga kali" Jawab Loren seadanya yang dibalas Amalia dengan mengendikkan bahunya tanda ia juga tidak peduli.

    Di tengah perbincangan mereka, tiba-tiba Rezha mengeluhkan sesuatu,
"Rokokku abis lagi, beli disini yang deket dimana ya?" Tanyanya pada dua gadis yang berada di depannya.

"Gatau" Kata Amalia singkat diikuti gelengan dari Loren juga.

"Ikut aku kebawah beli rokok yuk" Sahut Rezha tiba-tiba sambil menarik lengan Amalia.

    Amalia yang terkejut dan merasa tidak ada pilihan pun terpaksa mengikuti langkah kaki Rezha menuruni tangga.

"Masa kita naik mobil sih mau beli rokok doang?" Tanya Amalia sedikit protes.

"Ya iya juga sih, eh, tuh di depan ada motornya punya satpam, mau coba pinjem ga?" Ide gila Rezha membuat Amalia cukup terkejut.

"Hah? Seriusan? Tapi kamu yang ngomong ya" Ujar Amalia masih dengan ketidakpercayaannya.

"Oke, siapa takut"

    Akhirnya mereka nekat untuk meminjam motor milik orang lain, dan yang tak disangka-sanga justru pemilik motor mengijinkannya dengan santai,
"Gapapa mas pake aja" Kata bapak pemilik motor tersebut dengan ramah.

"Eh? Seriusan,Pak? Ini bawa aja kunci mobil saya, Pak, sebagai jaminan" Sahut Rezha dengan tidak enak.

"Ah, ga perlu, pakai aja gapapa, Mas" Ujar Bapak itu yang mau tidak mau akhirnya Rezha dan Amalia memakai motor tersebut.

     Saat mereka baru memakai motor tersebut, di tengah jalan Amalia dan Rezha merasa lucu dengan tingkah mereka barusan, mereka tertawa bersama di jalan terus-menerus karena masih merasa lucu

"Baru pertama ini loh aku kaya gini" Kata Rezha sambil masih tertawa geli.

"Sama aja sih, makanya aku ngerasa lucu" Sahut Amalia.
   
     Ide jahil Amalia muncul kembali, ia dengan tiba-tiba melingkarkan tangannya pada tubuh Rezha dari belakang, Rezha sedikit terkejut dengan tingkah laku Amalia, namun segera tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Ada aja kamu, Mal, tapi aku seneng kok" Ujar Rezha sambil masih tersenyum, Amalia makin mengeratkan pelukannya dan bersandar di bahu Rezha.

       Hingga akhirnya, mereka tiba di salah satu toko di Kota Batu, mereka pun memarkirkan motornya dan segera masuk ke dalam untuk membeli rokok.

The Red StringWhere stories live. Discover now