"Kenalan dong, diem doang masa ga kenalan daritadi" Ujar Loren mendorong kedua temannya untuk berkenalan pada kedua teman pria Loren.
"Aku Arum," Kata Arum singkat
"Aku Amel," Disaat Amalia menyebutkan nama kecilnya, kedua temannya membeo protes padanya.
"Amel-amel, Amal kali namamu tuh, gaada yang kenal Amel disini" Protes Arum pada Amalia, Amalia hanya menatap sebal pada guyonan temannya dan akhirnya mengalah, mengenalkan dirinya sebagai Amal.
Amalia terkadang melirik secara diam-diam pada salah satu teman Loren, ia sedikit berkata dalam hatinya sendiri,
"He's lowkey cute,"
Setelah mengetahui nama mereka adalah Rezha dan Vino, Rezha adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta, sementara Vino ia bekerja karena umurnya jauh lebih tua daripada mereka berempat. Setelah berbincang ringan, makanan mereka pun datang dan mereka menyantap makanan mereka masing-masing hingga habis.
"Nanti jadi kan? dimana?" Tanya Rezha kepada ketiga gadis didepannya.
"Mau kemana sih? Zeus? jangan Backroom, tau sendiri lah" Tanya Arum pada Amalia dan Loren sambil sedikit protes.
"Zeus aja lah, ada temenku kerja disana entar gampang dapet potongannya," Arum kembali berkata untuk membujuk kedua temannya itu.
Amalia hanya diam, ia sebenarnya tidak masalah akan dimana pun, mau di Zeus pun boleh juga asalkan ia bersama teman-temannya.
"Yaudah gini deh, ngikut Arum aja, lagian Backroom juga udah tau kan, Ren? ke Zeus aja kalo gitu," Ujar Amalia mencoba memberi jalan tengah.
Loren pun akhirnya menyetujui usulan Amalia, dan Arum segera menghubungi temannya yang bekerja di Zeus, namun belum dibalas sampai mereka membayar makanan mereka dan berjalan pulang ke kos Loren.
Saat akan sampai di kos Loren, Arum justru memberi tawaran pada teman Loren–Rezha
"Entar aku anterin ke kosku ya? kan searah nih ntar kalo ke kos temenmu buat balik, jadi enak sekalian, gimana?" Tanya Arum
"Apa ga bolak balik deh, Rum?" Ujar Loren keheranan.
"Ngga lah, kan justru searah ntar sekalian" Jawab Arum meyakinkan
"Jangan bolehin Amalia balik, yang ada makin lama ntar" Lanjut Arum menginterupsi Amalia yang tidak berkata apapun. Amalia hanya diam dan mengiyakan perkataan Arum.
"Yaudah gapapa kalo searah" Kata Rezha pada akhirnya menyetujui Arum.
Akhirnya mereka pun tiba di kos Loren, namun hanya Loren dan Amalia yang turun, sementara Arum diantarkan oleh Rezha dan Mas Vino menuju ke kosnya. Amalia sedikit heran dengan keberanian Arum pada orang asing, namun ia hanya menganggap itu sebagai angin lalu.
Waktu menunjukkan pukul 21.00 malam, Arum sudah memesankan sebuah sofa di Zeus dengan harga miring, Amalia dan Loren bersiap dengan berdandan agar terlihat lebih rapi, Amalia menggunakan jeans dengan atasan croptop hitam, sementara Loren menggunakan celana hitam dengan atasan blouse sabrina. Tak lama pula, Arum menyusul ke kos Loren menggunakan jeans dan atasan berwarna merah maroon.
Pukul 23.00 malam, Rezha dan Mas Vino menyusul Loren menuju kosnya untuk berangkat bersama ke Zeus dan mereka pun akhirnya berangkat menuju ke tempat itu bersama.
Hingga tiba-tiba, sesampainya di basement, salah seorang kenalan pria Amalia menelfon nomornya menggunakan video call,
"Halo, Firru" Ujar Amalia sambil mengangkat telfon temannya–Firru.
"Lagi dimana, Mal?" Tanya Firru
"Tebak lokasi dong" Jawab Amalia sambil bergurau dan menunjukkan lokasi sekitarnya.
"Loh, lagi disitu? sama siapa?" Tanya Firru kembali, Amalia lalu menunjukkan ia bersama kedua temannya–Arum dan Loren
"Yaudah hati-hati ya, Mal, kalo butuh apapun bilang aja, tapi aku lagi ga di Malang, ntar aku minta tolong temen aku" Ujar Firru sarat akan kekhawatiran.
YOU ARE READING
The Red String
RomanceTeori benang merah - teori yang mengatakan bahwa setiap dua insan terhubung dengan benang merah di setiap jarinya menuju ke cinta sejatinya, benang yang bisa kusut dan renggang, namun tidak bisa terputus, meskipun sejauh dua manusia ini melangkah...
PART 2 - Meet
Start from the beginning
