"Betul itu Do yang dikatakan Anand dan Vino. Dan ingat jangan pernah lagi menyimpan apa-apa sendiri."
"Iya Abin. Makasih ya Nand Vin."
"Kamu jadi mau pindah ke jurusan matematika Do? Ikutilah apa yang kamu mau. Kejar impian Dodo."
"Ini kan udah mau akhir Bin. Sayang aja jadinya."
"Sekarang Dodo kuliah jangan karena orang lain. Ambillah jurusan yang Dodo inginkan."
"Dodo mau kok di ekonomi."
"Pikirkan aja lagi ya, kalau mau pindah atau mau tetap di ekonomi semua boleh. Abin dukung semua keputusan yang Dodo pilih."
"Kita juga dukung Dodo." Seru Anand dan Vino dengan kompak.
***
Abin dan Anand merubah sedikit ruang perawatan si kembar. Tujuannya agar mereka seperti merasa di rumah. Walau tak sama persis, tapi setidaknya si kembar merasa lebih nyaman dan tidak merengek minta pulang setiap hari.
Vino yang sedari menjelajah akun medsosnya, mengajak Dodo pergi ke suatu tempat. Vino menunjukkan sebuah foto ke Dodo, yaitu tempat yang dia inginkan festival balon udara di alun-alun.
Dodo mengingatkan Vino kalau mereka baru bisa keluar pekan depan. Vino terus merajuk tapi Dodo tidak bisa memutuskan. Vino sampai mengusulkan mereka kabur sementara dari rumah sakit. Kalau Dodo tidak mau, Vino bisa sendiri katanya. Tentu saja Dodo sangat tidak setuju terlalu beresiko. Vino terlihat murung setelah itu.
Dodo paling tidak bisa melihat Vino bersedih hingga sampai tertidur. Dirinya tidak tega melihat Vino yang ingin sekali ke alun-alun namun tak bisa membiarkan adik kembarnya itu pergi sendirian untuk melihat festival balon.
Dodo terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu. Kemudian tangan kanannya berusaha melepas infus. Akhirnya infus terlepas namun darah mengalir dari punggung tanggannya.
Dodo mengambil plester yang berada di atas nakas lalu langsung menempelkan di atas luka infusannya.
Dodo segera memakai jaketnya dan menemukan masker di atas meja tamu. Entah itu bekas abangnya atau baru, segera dipakainya. Dodo mencari-cari sesuatu di lemari, lalu menemukan topi.
Setelah di rasa penampilannya berubah dan sulit dikenali, Dodo membangunkan adiknya yang tertidur di ranjang sebelahnya.
"Vin, bangun! Ayo kita berangkat!" Dodo mengusap-usap kening dan pipi Vino. Akhirnya Vino pun terbangun dan terkejut melihat penampilan Dodo.
"Do?" Ucap Vino sambil mengucek-ngucek matanya.
"Ayo! Katanya mau ke alun-alun!" Dodo mengedipkan matanya dan memberikan kode agar Vino bersiap.
Vino melompat kegirangan, dia segera bersiap. Vino berusaha mencari baju ganti namun memang tak ada baju ganti karena pakaian mereka sudah disediakan oleh rumah sakit.
Vino cukup beruntung, dia menemukan jaket Anand yang tertinggal dan ternyata dikantong jaketnya ada beberapa lembar uang berwarna merah.
"Dodo kita dapat uang!" Ucap Vino dengan penuh kegembiraan dan mata berbinar.
"Uang Anand itu! Jangan di bawa semua." Dodo mengingatkan Vino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Math Prince [End]
Fiksi Remaja[Sudah terbit] 🧑🏻⚕️Novel matematika? Emang ada? 👩🏻🌾Ada dong! "Cinta seorang yang tulus seperti sebuah nilai π (pi), tak akan pernah habis walau terus dibagi." Matematika, saat mendengar namanya apa yang kita pikirkan? Sebagian besar makhluk d...
Palindrome ^Angka Satu^
Mulai dari awal
![Math Prince [End]](https://img.wattpad.com/cover/367362513-64-k472508.jpg)