"Nah han kan lo udah tau ya. Tolong ya rahasiain ini dulu, biar orang-orang tau kebenarannya dengan sendirinya." Hanny mengangguk dan tersenyum.

"Si Kay lagi demen ama siapa, Han?"
Bisiknya, seraya melirikku sekilas.

"Si Kay ka? Ahahaha si Kay mah masih jokut ka." ujar hanny tertawa

Aku yang mendengar perbincangan mereka menatap kearah sam kesal.
"Kak sam pertanyaanya apa banget deh ah."

"Yee masa gitu aja Baper, lebay banget deh." ujarnya

"Lagian kaka nanyanya kenapa kesono-sono?"

"Kan kaka cuma pengen tau sayang kamu lagi suka sama cowo kaya gimana, Kakak kan harus nilai cowo yang kamu suka itu baik buat kamu atau enggak."

Aku menghela napas pelan "Mulai deh yaa overprotective-nya." cibirku

"Biarin, biar adik kecil kaka yang manis ini tetep aman." gumamnya mencubit hidungku

"Apa banget lo ka. Ew."

Hanny yang mendengar pertengkaran kecil kami hanya tertawa pelan.

•••••••

Bel sekolah telah berbunyi 10 menit yang lalu. Aku masih membereskan buku-buku yang berserakan diatas meja. Aku berjalan menuju parkiran menuju Kak Sam yang kurasa sudah menungguku dari 15 menit yang lalu.

"Kayla!" Hanny menghampiriku dengan tergesa-gesa.

"Kenapa han? Tarik napas dulu baru ngomong." kataku menenangkan.

"Tarik napas, buang. Tarik napas, buang." Hanny mengikuti intruksi dariku.

"Hadeh kelamaan, udah ah langsung Keintinya aja. Gini Kay lo besok temenin gue ya, kita nonton pertandingan basket. Yayaya." ujar Hanny memasan puppyeyes nya

"Lo lari-lari udah kayak banci dikejar kantip buat nyamperin gue, cuma mau ngomongin ini han?"

"He-eh" ujarnya sambil nyengir

Aku menghela nafas pelan. "Kirain gue ada berita penting apaan."

"Ini penting juga kali, Kay."

"Penting apanya?" tanyaku bingung

"Ya pentinglah Kay, siapa tau nanti abis kita nonton itu pertandingan kita ketemu pujaan hati, terus kita bisa melepas status jokut kita. Apalagi bisa ketemu Ken, terus gue jadian sama dia." ujar hanny penuh semangat.

Aku hanya menatapnya geli. "Kita? Lo aja kali ah han." kataku cekikikan

"Sialan! Terus gimana? Lu mau kan kay? Ayolah." katanya memohon

"Iyaudah iyaa. Jam berapa?"

"Jam 3 gue jemput yah, bye."

••••••••

Aku menatap Hanny yang sedang fokus melihat jalan. Sepuluh menit yang lalu Hanny tiba dirumah gur, dengan tampilan yang sangat cantik.

"Pertandingannya dimama sih emang han? Disekolah?"

"Iyalah kay, yang main kan sekolah kita. Emang lu belum tau?"

Aku menggeleng "Belum."

"Telat info banget sih lo, Kay. Makanya jangan ngerem dikelas mulu." cibir Hanny.

"Mending gue dikelas lebih nyaman. daripada gue keluar kelas, gue udah kayak dikandang macan. Mereka ngeliatin gue seakan gue daging seger. "Mereka natepnya udah kaya mau nerkam gue gitu. Rawwwrrr" kataku menirukan gaya macan.

The problem with perfectWhere stories live. Discover now