Part 11 - Actual Date

Start bij het begin
                                    

"Sure."

Yap, kembali lagi seperti waktu itu. Sekarang ini aku kembali memilih baju yang akan dikenakan oleh Alex sesuai dengan apa yang diinginkannya, dan juga memilih beberapa baju yang sudah disiapkan Alex dari butik terkenal seberang kantor. Aku memilih dress berwarna pink yang menampakkan setengah punggung dengan heels setinggi 7 cm yang berwarna krem dilengkapi juga dengan tas yang sewarna dengan bajuku. Alex mengenakan kemeja putih yang diselipkan ke dalam celana hitamnya sehingga menampakkan tali pinggangnya dan juga sepasang sepatu oxford hitam.

"Kemana kita akan pergi jadinya?"

"Kemanapun yang kamu mau Allie. Ada tempat yang kamu inginkan? Luar kota juga tidak masalah."

"Gak usah jauh-jauh. Kencan normal aja, gimana kalo ke Westfield? Aku pergi ke sana untuk membeli selendangmu yang warna hitam itu. Di sana juga banyak tempat makan, pokoknya cocok deh buat pasangan." Alex hanya mengangguk dan membukakan pintu mobil sportnya yang entah sejak kapan sudah berada di samping kami.

"Naik mobil biasa aja Alex."

"Gak papa naik ini aja." Alex menarik tanganku dan membantuku masuk ke dalam kemudian memutar mengelilingi setengah mobil sebelum membuka pintu dan duduk di sebelahku sekarang ini. Iapun mengambil kacamata hitamnya dari laci dan memakainya. Okey, wow... i know no word just, Wow! Alex saat ini terlihat seperti bujangan ganteng, cool kids gitu.

"Sudah puas memandang wajahku? Ayo, kita tidak bisa menghabiskan waktu sepanjang hari begini saja." ucapan Alex memecahkan lamunanku, langsung membuatku menatap ke depan karena rasa malu. Kemudian gas ditancapkan oleh Alex dan kamipun jalan menuju Westfield.

Aku sempat tertidur sebentar apalagi karena sore-sore menjelang gelap begini dan juga suara hujan disertai dengan radio alunan musik mellow. Hanya robot yang bisa bertahan dan tentunya Alex bukan robot itu, dia sibuk berkendara jadi wajar saja jika dirinya masih terjaga hingga sampai dengan selamat pada tempatnya.

"Sudah bangun?" tanya Alex yang hanya kubalas dengan gumaman pelan, masih mengucek-kucek mata kemudian berusaha terbiasa dengan daerah sekitar.

"Sudah sampai?"

"Tentu saja." tawa Alex kemudian memegang tanganku. "Yuk, kita gak punya banyak waktu buat melakukan hal ini. Perusahaan juga sedang dalam masa produktif maksimal dan tentu saja kerjaan kita makin banyak, karyawan saja terpaksa lembur. Bagaimana dengan kita?" aku hanya menatap Alex lekat kemudian mengangguk dan hendak membuka pintu mobil tapi dihentikan olehnya.

"I'll do it." Alex yang sudah berada tepat diluar membukakan pintu dan menawarkan tangannya agar aku keluar dari mobil dengan gampang. "Valet please!" seoarng petugas datang dan mengambil kunci mobil Alex.

"Sudah lapar? Sudah jam 7 lewat 8. Seharusnya kita sudah makan malam daritadi, maaf ya jalanan macet." aku hanya membalas dengan anggukan.

Kamipun masuk ke dalam restoran, dekornya sangat bagus. Sangat menarik para pengunjung Westfield. Makanan di sini mayoritas merupakan makanan dari negara paman Sam. Jadi tidak terlalu jauh berbeda dengan makanan di sini. Aku memesan fish & chips dengan saus spesial seperti biasa kesukaanku dan Alex memesan Vanilla Ice Cream Hazelnut Pancake.

Sebelum makanan kami sempat mengobrol sedikit tentang hal-hal yang terjadi sebelum kami bertemu kembali. Hal yang terjadi tepat saat diriku masih berada di Indonesia. Percakapanpun akhirnya terarah ke waktuku menjalankan kehidupan baru di sini.

"Jadi Alex. Ada apa dengan wanita yang kemarin sempat kulihat dekat-dekat denganmu?" tanyaku berusaha mengumpannya untuk menjelaskan segala yang harus aku tau tentangnya saat ini.

"Oh. Cyrille? Cyrille itu anaknya sahabat papa yang satu kelas saat denganku saat pindah SMA di sini. Aku hanya menganggapnya layak seorang kakak perempuan karena secara usia dia beberap bulan lebih tua dibanding aku. Dia yang membantu aku beradaptasi dan mengajarkanku aksen british walau sebenarnya dia juga tidak berasal dari sini. Dia berasal dari Prancis jadi maafkan aku ya kemaren Allie, dia orangnya lebih terbuka daripada biasanya." jelasnya panjang kali lebar.

"Hanya begitu saja hubungan kalian?"

"Of course! I promise you're the one i have in my mind and my heart." baiklah ternyata Cyrille itu hanya seseorang yang dianggap kakak perempuan oleh Alex, dan aku hanya seorang wanita yang cemburu kelewatan sampai teganya meninggalkan pria innocent tanpa kabar apapun sepanjang hari.

"Baiklah. Makan sudah datang jadi sekarang kita enjoy saja ya." jawabku langsung mengangkat garpu dan pisau kemudian memotong fish chips ini menjadi bagian kecil dan bersiap menyantapnya. Mmmm... terlalu enak, creamnya sangat terasa.

"Allie, haha." panggil Alex diiringi dengan tawa gemas. Kemudian ia beranjak sedikit dari bangkunya dan menyapu bagian samping bibirku dengan jempolnya, kurasa membersihkan sisa-sisa cream yang tidak sempat masuk ke dalam mulutku.

"Uh, thanks." scene seperti ini, gimana ya rasanya. Susah dijelaskan, memang terdengar cheesy seperti di drama-drama tapi kalau kamu yang ngerasain sendiri itu bikin pipi merah sama senyam-senyum sendiri.

"Setelah ini mau kemana?"  tanya Alex yang entah sejak kapan sudah menghabiskan pancakenya. Cepat sekali, aku bahkan belum makan setengah fish chips ini.

"Bagaimana kalau ke tempat ini saja?"


Author's Note :

Oke sumpah part ini ga jelas banget dan agak pendek. Bukannya aku nggak niat bikinnya cuma suasana hati pas setengah ngetik mendadak ga bagus, ntar aku usahain bikin wow. Trims ya udh mau baca, sekali lagi boleh minta vommentnya? ^^


Je hebt het einde van de gepubliceerde delen bereikt.

⏰ Laatst bijgewerkt: Jul 06, 2015 ⏰

Voeg dit verhaal toe aan je bibliotheek om op de hoogte gebracht te worden van nieuwe delen!

First Love Flavor : Meeting Again [Discontinued]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu