Part 7 - I'm Sorry

741 41 43
                                    

SEPERTI BIASANYA... Maafkanlah ketypoan author ini. Memang sudah berusaha untuk disembuhkan namun sudah beberapa usaha yang dilakukan semuanya gagal. Udah kaya penyakitan apa aja deh. Apalagi part ini aku ga edit atau cek ulang soalnya udah nunda waktu kelamaan. Selamat membaca!

Butiran-butiran salju sudah menggunung, membuat tempat ini semakin dingin. Hidungku sudah sangat merah karena berusaha menyeimbangkan suhu tubuhku. Mau tidak mau aku menyelimuti semua bagian tubuhku dengan selendang cukup besar yang selalu kupakai. Aku tahu ini akan terjadi karena aku orang yang tidak tahan dengan suhu sangat rendah. Sialan kau Alex! Apa kau akan bahagia melihat wanitamu seperti ini sekarang?

"I hate you." kata-kata tersebut kutahan selama beberapa waktu dan sekarang lepas karena ini sudah kelewatan. Aku sudah menunggu 1 JAM 30 MENIT untuk pria sialan yang entah mengapa aku bisa suka sama dia.

"Biasa juga cowo yang nunggu lama ini malah cewenya yang begini. Ugh!!! Kesel!" aku teriak-teriak tidak jelas dan untungnya stasiun ini tidak ada satu orang pun. Kalau tidak mereka akan menganggapku wanita bodoh yang rela menunggu lama untuk pacarnya.

Aku membuka lock screen telpon genggamku dengan menekan beberapa angka privasiku dan tidak sabar untuk menelpon pria yang saat ini sangat ku benci. Tapi bagaimana bila sesuatu terjadi padanya? Aku lebih baik menderita seperti ini daripada melihatnya tergeletak di jalanan dan di tabrak oleh mobil. Pendarahan hebat, mental sedikit-dikitnya 6 meter kaya di sinetron-sinetron yang lebay.

"Amit-amit Allie! Amit-amit" ucapku setelah menepuk bagian atas kepalaku kencang.

Alex, kamu kemana aja? Aku sudah nunggu lebih dari 1 jam di sini. Kamu gak kenapa-kenapa kan? Kalau kamu capek, aku pulang aja. Lain kali kan kita juga bisa kencan lagi.

Your Love

'Wow, apa yang terjadi denganmu Allie? Sebegitu cintakah dirimu kepada pria situ sehingga kamu berani menuliskan kata Your Love?' batinku setelah menatap kata itu dengan tidak percaya. Tentu saja aku yang mengetik itu tapi tidak tahu kenapa seperti ada sesuatu yang menarik aku untuk melakukan itu.

I'm fine... maaf ya agak lama. Ini aku tadi kedatangan tamu dan gak nyangka bakal sampai lama kaya gini. Maaf tapi kamu tahu kalau papa aku ini orangnya kalau dibantah mungkin aku akan dihabisi setelahnya. Tapi aku sedikit senang, 'Your Love'? Kamu sudah merasa nyaman bersamaku Allie?

Your one and only Romeo

Waw, kamu percaya diri sekali? Siapa bilang kamu itu 'my one and only romeo'. Lebih tepatnya aku ini 'your one and only juliet'.

Your one and only Juliet

Yeah, that's why Juliet. Don't your ever try to leave me. You know i can't do anything without you. I think i might try to suicide if you ever leave me.

Your one and only Romeo

Aku tidak peduli *peace.

Your one and only Juliet.

Aku sebenarnya tidak percaya bahwa aku akan melakukan sesuatu yang begitu kekanak-kanakan. Aku selalu berpikir bahwa orang yang memanggil sayang saat sedang bermesra-mesra itu disgusting. Tapi sekarang aku sudah memakan apa yang ditaburkan oleh diriku sendiri. Dan aku sama sekali tidak merasa jijik setelah masa lajang 23 tahunku yang direnggut oleh Alex, aku malah merasa sangat bahagia saat dia manggilku dengan panggilan sayangnya.

"Ah, kita kasih surprise aja deh!" aku beranjak dari kursi. Melipatkan kedua tangan di depan dada yang ditutupi dengan cardigan panjangku dan menutup mulut beserta hidungku di dalam selendang besar milikku.

First Love Flavor : Meeting Again [Discontinued]Where stories live. Discover now