Part 11 - Actual Date

313 24 6
                                    

Posisiku saat ini sudah terlentang di atas ranjang dengan tatapan kosong menatap langit-langit kamarku. Makan malam dengan Diego semua memori yang begitu lama dikalahkan hanya dengan satu ucapan Alex 'Maafkan aku'. Hanya 2 kata saja sudah membuatku termenung kembali memikirkan kejadian yang terjadi tadi sambil senyam-senyum sendiri layaknya orang tidak waras.

Akupun mengambil ponsel yang terletak di atas nakas dan melirik jam saat ini. Sudah pukul 11 malam lewat sedikit, aku ingin menelpon dirinya tapi entah mengapa beberapa bagian dari tubuhku menyuruhku untuk menantinya saja karena mungkin saja dia masih rapat dengan para direksi, atau lebih tepatnya bagian diriku menganggap bahwa hal seperti itu lebih baik dilakukan oleh pihak laki-laki.

Kembali kuletakkan ponselku kemudian memejamkan mata, tak lama kemudianpun aku tenggelam ke alam bawah sadar.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Allie!" suara tersebut terdengar seolah sangat kencang, berhasil membuyarkan lamunanku. Saat ini posisiku berada di kantor Alex, lebih tepatnya saat ini aku berada di dalam kafe dalam kantor Alex. Maafkan penjelasanku yang ribet tapi memang begitu yang sebenarnya.

"Allie? Bengong mulu?" tanya Diego yang saat ini duduk di depanku.

"Ah iya... haha." jawabku kemudian menyesap sedikit kopi hitam yang ku beli karena jujur... hari ini hari yang sangat membosankan. Perusahaan sedang dalam masa sibuknya hari ini, sepanjang hari ku habiskan hanya untuk meneliti berbagai file-file penting sebelum sampai ke tangan Alex dan hari ini kami juga tidak berbicara banyak, hanya soal pekerjaan.

"Ada masalah?"

"Nggak kok cuma capek aja tadi ngurusin banyak berkas-berkas penting tanpa istirahat trus juga lampu di ruang tamu Alex agak redup-redup gimana gitu. Bikin ngantuk." balasku sambil tersenyum kaku.  "Aku pergi dulu."

Aku berjalan masuk ke dalam lift yang tidak seperti biasanya hari ini sangat sepi, hanya ada 2 orang saja yang sedang menunggu. Akupun masuk ke dalam dan menekan tombol lantai 57. Berjalan lurus tanpa belokan apapun ke depan kantor Alex, kemudian kubuka pintu kantor setelah mengetuk pelan beberapa kali.

"Permi..." kata-kataku terhenti karena saat ini Alex sedang tertidur pulas.

Kantung hitam di matanya terlihat jelas karena terlalu banyak bekerja, terlalu banyak mengurus hal tentang perusahaan yang membahayakan kesehatannya saat ini. Tapi melihatnya saat ini dirinya sangat menggemaskan, terlebih lagi dengan Felix... anjing husky milik Alex juga tertidur pulas memeluk Alex dari belakang yang tertidur tengkurap di atas sofa kulit berwarna hitam.

Momen ini perlu diabadikan, segeraku angkat ponselku dan mengambil foto dari beberapa sudut yang berbeda. Aku hanya bisa senyam-senyum sendiri karena gemas melihat ekspresi Alex yang lucu saat ini.

"Sudah puas foto-fotonya?" suara berat akhirnya mengisi ruangan sepi ini, namun terdengar masih sedikit parau karena baru bangun tidur. Matanya terbuka menampilkan sosok mata coklatnya yang menggoda iman. Alex hendak bangkit dari sofa namun ia tersadar akan Felix yang tertidur di atasnya, dengan pelan- pelan ia berbalik dan menggendong Felix menuju kamarnya, kemudian kembali berdiri di depanku.

"Ada apa? Apa ada meeting lagi?" aku menggeleng pelan.

"Semua tugas hari ini sudah selesai. Capek sekali, boleh pinjam pundakmu sebentar?" tanpa aba-aba Alex langsung memelukku.

"Tentu saja." aku menghela napas lega dan membalas pelukannya.

"So... a date? To repay my last mistake?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 06, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

First Love Flavor : Meeting Again [Discontinued]Where stories live. Discover now