Part 5 - Hollow Moment Without You

1K 82 97
                                    


Maafkanlah ketypoan author ini. Penyakit yang sudah tidak bisa lagi disembuhkan, Selamat membaca ya.
Aku ngalamin author stuck selama 3 hari padahal lagi bebas, jadi ga tau mau nulis apaan. Aku habiskam aja ini selama 1 hari.

Dua minggu setelah kami mengalami hal yang sudah layak dikatakan bahwa kami sedang berada dalam ruang lingkup kupu-kupu mengibaskan sayapnya di dalam perut atau seseorang yang dikatakan sedang jatuh cinta.

Aku mulai merasakan pepatah yang mengatakan bahwa bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian itu ada benarnya. Karena akhirnya aku mendapatkan apa yang akan membuatku lengkap, Alexander Grayson. Pria yang selama ini membuatku menderita karena aku yang terlalu mencintainya, akhirnya aku mendapatkan hatinya dalam waktu yang lebih dari 6 tahun

Tapi... aku sedang berada dalam ambang kesepian saat ini. Alex harus menghadiri meeting di Moscow, Rusia dan dia memilih sekretaris 1-nya... David-untuk membimbingnya, meeting itu membutuhkan waktu selama 9 hari 8 malam. David lebih lihai atau ahli untuk mengurus hal-hal pekerjaan Alex karena aku bukan seorang wanita yang disekolahkan untuk mengurus seseorang dan terlebih lagi David juga bisa berbahasa Rusia. Jadi, aku mengalah. Tidak ingin keberadaanku menjadi penghalang Alex.

Allie, wait for me okay? 3 hari lagi dan aku akan kembali di pelukan hangatmu. Aku juga membelikanmu oleh-oleh jadi pastikan kamu berada di kantor jam 2 siang.

Alex

Alex selalu mengirimkan pesan singkat untukku setiap pagi. Kurasa dia tidak ingin aku untuk merindukannya berlebihan, dia pria yang baik. Tapi, setiap pesan yang dikirim olehnya malah membuatku semakin kangen. Aku sering membayangkan bagaimana tatapan matanya yang coklat dan senyumannya saat ia mengatakan tiap rangkaian kata yang akan keluar dari bibirnya yang tipis.

Okay, aku akan menunggumu dan memberikan surprise dan aku rasa kamu akan menyukainya.

Allie ♡

Aku beranjak dari sofa kulit paman sambil memasukkan telpon genggamku di saku celana sport pendekku. Libur selama 9 hari, tapi bukannya senang malah aku jadi bosan. Tidak tahu apa yang harus aku lakukan.

"Allie, breakfast is ready" makanan masakan aunt Miriam yang lezat siap disantap. Aku duduk di kursi sebelah keponakan laki-lakiku, Ainsworth Taylor.
Black Pepper Spaghetti kesukaanku sudah dihidangkan tepat di depanku saat ini, wanginya mampu meningkatkan seleraku yang sangat kurang saat ini.

"Bagaimana dengan pekerjaanmu?" tanya keponakanku yang masih dalam masa kuliahnya di Oxford, sedang dalam persiapan kerja.

"Baik-baik saja, hanya libur selama 9 hari dan aku sangat bosan sekali" balasku tanpa memandangnya dan menusuk garpu ke celah pasta dan memutarnya. Membentuk gulungan pasta di atas meja impor berwarna putih.

"Kamu ada rencana setelah ini Aint?" tanyaku, memandang wajahnya yang mulus sambil mengunyah spaghetti yang ada di dalam rongga mulutku sekarang.

"Umm... pacarku sedang sibuk dengan kerjaannya. Aku sih bebas aja, ada apa?" tanyanya sambil memotong kentang yang disaji bersama spaghetti-nya.

"Aku mau pergi belanja sesuatu, dan aku rasa kamu cocok untuk kelinci percobaannya. Postur tubuhmu cukup mirip dengannya karena sering berolahraga, tegap, tingginya juga mirip walaupun dia lebih tinggi sedikit" jelasku sambil menatapnya.

"Aku tidak suka berbelanja loh." peringatan Aint tanpa memandangku, memasukkan potongan kentang bulat ke dalam mulutnya.

"Ayolah, bantu kakakmu sekali ini saja" pintaku dengan menarik-narik tangan kirinya, memohon dengan paksa.

First Love Flavor : Meeting Again [Discontinued]Where stories live. Discover now