"Kau jangan membela budak penghianat itu soo !"

"Mommy mu yang mengirim semua ini, bukan vee !"

"Argghhh apa maksudnya nenek lampir itu ikut campur saja" gerutu jin kesal

"Huhh... percayalah sooyaa dia hanya menciumku di leher"

"Dan kau menghisap payudaranya begitu ?"

"Apa lagi ?" Sooyaa yang benar² marah

"Hanya sampai sana"

"Aku tidak percaya !"

"Kau harus percaya sooyaa !"

"Tidak akan lagi aku percaya !"

"Aku melakukan itu hanya untuk merangsangnya, karena obat yang aku berikan sewaktu itu belum bereaksi, aku juga tahu batasan!"

"Obat apa lagi maksudmu ?!"

"Aku tidak mau percaya lagi padamu jin !"

"Aishh... padahal aku ingin memberikanmu kejutan luar biasa besok !" Jin nampak kesal juga meraih ponselnya di meja nakas

"Janji setelah ini kau jangan marah lagi padaku soo !"

"Apa yang ingin kau perlihatkan padaku ?"

"Kiss dulu, baru aku perlihatkan "

"Ssst.... jin....!" Sooyaa mendelik marah lalu memalingkan wajahnya kesamping

"Aishh...!"

Jin menarik dagu sooyaa dan mengecup bibir gadis itu sekilas

Jin membuka sesuatu dari ponselnya dan memperlihatkannya pada sooyaa

"Kau menyuruhku untuk menonton vidieo porno ?"

"Yaa... tonton dulu bodoh !"

"Tidak mau !" Sooyaa ingin pergi tapi jin mendorong tubuh sooyaa, menindih dan mengunci pergerakan sooyaa dari atas

"Yaaa... !"

"Tonton dulu, rugi aku membayar mahal untuk ini"

"Uhh... yess jin"

"Ahhh...." suara seorang wanita yang terus mendesahkan nama prianya

"Menjijikan" gerutu sooyaa kesal

"Ohh... tuhan" sooyaa nampak terkejut

Matanya langsung membulat sempurna menatap jin "Jin... apa yang kau lakukan ?"

"Tonton lah sampai habis"

"Tidak..." sooyaa mengambil ponsel jin

"Jin kau benar² jahat sekali !"

"Memang sejak kapan aku menjadi orang baik ?" Jin kembali merampas ponselnya

"Bagaimana jika luna sampai meninggal ?"

"Ya tinggal di kubur, gampang kan ?" Balas jin santai

"Sial, bukan begitu juga jin"

"Kau membuatnya di tiduri oleh lima orang pria, astaga... sungguh kejam sekali kau ini"

"Dia biasa melayani orang banyak sekaligus soo, jangan terlalu khawatir. Itu tidak ada gunanya." Kata jin santai

"Kau tidak lihat dia terlihat begitu ke enakan, bukan kesakitan "

"Tapi dia mendesahkan namamu !" Tegas sooyaa

"Tidak apa² meminjam namaku sebagai fantasi" jin tertawa

"Aku benar² tidak habis fikir dengan jalan pikiranmu jin, bisa²nya kau melakukan hal di luar nalar"

"Itu caraku untuk balas dendam karena sudah berani menampar bahkan mempermalukanmu di depan umum kemaren"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 10, 2024 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BETTER WITH YOU • JINSOO • Where stories live. Discover now